BEEF

Estika Tata Tiara (BEEF) Siap Diversifikasi Bisnis Susu dan Kerbau

Estika Tata Tiara (BEEF) Siap Diversifikasi Bisnis Susu dan Kerbau
Estika Tata Tiara (BEEF) Siap Diversifikasi Bisnis Susu dan Kerbau

JAKARTA - PT Estika Tata Tiara Tbk. (BEEF), emiten pengolahan daging, tengah menyiapkan langkah besar dalam memperluas portofolio bisnisnya. Tidak hanya fokus pada pengolahan daging sapi seperti selama ini, BEEF berencana merambah sektor susu dan daging kerbau.

 Langkah diversifikasi ini bukan sekadar memperkuat basis usaha, tetapi juga bagian dari strategi mendukung program pemerintah, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG).

Diversifikasi Lewat Penambahan KBLI

Direktur Utama BEEF, Imam Subowo, menyampaikan perusahaan telah menyiapkan sejumlah Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) baru untuk memperluas lini bisnis.

 Rencana tersebut akan dimintakan persetujuan pemegang saham melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 14 November 2025.

Imam merinci, ada tiga KBLI baru yang akan ditambahkan, yaitu bisnis sapi perah dan susu, kerbau hidup potong, serta perdagangan besar hewan hidup dan produk turunannya, termasuk susu.

“Penambahan KBLI kami ingin menambah bisnis susu, daging kerbau tidak hanya sapi, hingga perdagangan produk hewan. Salah satu tujuannya untuk mendukung program pemerintah terkait Makan Bergizi Gratis (MBG),” ujarnya dalam paparan publik insidentil.

Menurut Imam, langkah ini tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi juga dirancang untuk memperkuat daya tahan dan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang.

Kinerja 2025 dalam Tren Positif

Ekspansi bisnis BEEF tak lepas dari tren kinerja keuangan yang terus menanjak. Pada semester I/2025, BEEF berhasil menghimpun pendapatan sebesar Rp3,45 triliun, naik 153,71% dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp1,36 triliun.

Sejalan dengan lonjakan penjualan, laba bersih perseroan juga meningkat signifikan menjadi Rp73,76 miliar per Juni 2025, atau tumbuh 81,76% dari Rp40,58 miliar pada semester I/2024.

Imam Subowo menegaskan bahwa hingga akhir tahun ini, BEEF menargetkan capaian pertumbuhan yang tetap solid. Ia menjelaskan, pola kinerja 2025 sempat fluktuatif dengan lonjakan penjualan pada kuartal I karena momentum Lebaran, penurunan di kuartal II, lalu kembali meningkat di paruh kedua tahun.

“Kami optimistis membukukan pertumbuhan kinerja signifikan pada 2025,” tambahnya.

Hasil Akuisisi Dongkrak Performa

Salah satu faktor kunci yang mendorong kinerja BEEF adalah aksi akuisisi strategis pada 2024. Kala itu, perusahaan mengambil alih PT Fajar Jaya Anugerah, PT Sinar Wijaya Utama, dan PT Sukses International Anugerah Pratama dari pemegang saham afiliasi.

Langkah konsolidasi tersebut terbukti memperkuat kapasitas bisnis dan jaringan distribusi BEEF, sehingga menopang lonjakan kinerja pada tahun berikutnya.

Sinergi dengan Program Makan Bergizi Gratis

Dukungan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu motivasi utama BEEF dalam memperluas bisnis. 

Program ini menargetkan penyediaan makanan bergizi secara merata, sehingga permintaan terhadap daging sapi, daging kerbau, hingga susu diperkirakan meningkat signifikan ke depan.

Dengan penambahan KBLI, BEEF dapat berperan sebagai penyedia yang lebih komprehensif, tidak hanya mengandalkan daging sapi tetapi juga memperluas pasokan ke produk hewani lainnya.

 Hal ini dipandang sebagai peluang emas untuk memperbesar pangsa pasar sekaligus menciptakan sinergi positif antara sektor swasta dan program pemerintah.

Tantangan di Pasar Modal

Meski fundamental keuangan mencatatkan kinerja positif, saham BEEF saat ini tengah mengalami suspensi perdagangan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Terakhir, saham BEEF diperdagangkan di level Rp715 pada 3 Oktober 2025.

Kendati demikian, secara year to date (YtD), saham BEEF justru mencatat kenaikan signifikan sekitar 446%. Hal ini menunjukkan masih adanya optimisme pasar terhadap prospek jangka panjang perseroan, meski sementara menghadapi kendala di lantai bursa.

Momentum Pertumbuhan Jangka Panjang

Jika menilik strategi BEEF, diversifikasi bisnis bukan hanya upaya memperkuat sisi pendapatan, tetapi juga mitigasi risiko dari ketergantungan pada satu jenis komoditas. 

Dengan masuk ke lini bisnis susu dan daging kerbau, BEEF berpotensi memperluas cakupan konsumen sekaligus memperkokoh posisi sebagai penyedia protein hewani terintegrasi.

Ditambah lagi, tren konsumsi susu di Indonesia masih memiliki ruang pertumbuhan besar. Data industri menunjukkan tingkat konsumsi susu per kapita nasional relatif rendah dibanding negara tetangga, sehingga peluang ekspansi terbuka lebar.

Sementara itu, daging kerbau juga memiliki pasar potensial, baik untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun alternatif substitusi daging sapi di tengah harga yang kerap fluktuatif.

Optimisme Investor dan Prospek Bisnis

Meski saham tengah disuspensi, tren pertumbuhan kinerja dan strategi ekspansi BEEF dinilai dapat kembali mengerek kepercayaan investor. Keberhasilan perusahaan menjaga momentum pertumbuhan dua digit dan membangun basis bisnis lebih beragam bisa menjadi katalis positif ke depan.

Bagi pemerintah, langkah BEEF juga mendukung agenda ketahanan pangan nasional. Sementara bagi investor, diversifikasi produk dan potensi pasar yang besar menjadi faktor daya tarik yang tak bisa diabaikan.

Kesimpulan

Ekspansi PT Estika Tata Tiara Tbk. (BEEF) ke bisnis susu dan daging kerbau menjadi langkah strategis yang sarat peluang. 

Dengan kinerja keuangan yang menguat, hasil akuisisi yang memperkuat jaringan usaha, serta dukungan program pemerintah, BEEF menegaskan posisinya sebagai pemain penting di industri protein hewani Indonesia.

Meski menghadapi tantangan di pasar modal, prospek jangka panjang BEEF tetap solid. Perusahaan bukan hanya fokus pada cuan jangka pendek, melainkan juga membangun fondasi pertumbuhan berkelanjutan melalui diversifikasi bisnis yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan arah kebijakan nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index