JAKARTA - Menjelang akhir 2025, perusahaan fintech peer-to-peer (P2P) lending PT Sahabat Mikro Fintek (Samir) terus memperkuat langkah untuk meningkatkan kinerja pembiayaan.
Melalui strategi yang berfokus pada kolaborasi, inovasi teknologi, dan literasi keuangan, Samir berupaya menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan di tengah tantangan ekonomi digital yang kian kompetitif.
Direktur Teknologi Informasi Samir, Andreas, menegaskan bahwa strategi utama perusahaan adalah memperluas jaringan kerja sama dengan berbagai mitra strategis sekaligus memperkuat akses pembiayaan.
Menurutnya, upaya ini menjadi kunci dalam memastikan layanan pinjaman dapat menjangkau lebih banyak pelaku usaha mikro dan individu yang membutuhkan modal produktif.
"Ditambah, terus berinovasi di sisi teknologi agar proses penyaluran dana lebih efisien, cepat, dan aman bagi pengguna," ujarnya.
Inovasi Digital untuk Efisiensi dan Keamanan
Andreas menjelaskan, inovasi digital menjadi pondasi utama Samir dalam menjaga kinerja pembiayaan. Melalui pengembangan sistem teknologi yang terintegrasi, proses verifikasi, penyaluran dana, hingga pemantauan pinjaman dilakukan dengan lebih cepat dan transparan.
Pendekatan berbasis teknologi ini tidak hanya mendukung efisiensi operasional, tetapi juga meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap layanan P2P lending.
Menurut Andreas, Samir berkomitmen menghadirkan ekosistem pembiayaan digital yang aman dengan menerapkan sistem keamanan data yang ketat serta algoritma penilaian risiko berbasis analitik.
Langkah ini dilakukan untuk meminimalisir risiko gagal bayar dan memastikan kualitas pinjaman tetap terjaga di tengah peningkatan volume pembiayaan.
Fokus pada Literasi Keuangan dan Kualitas Pembiayaan
Selain inovasi teknologi, peningkatan literasi keuangan menjadi fokus penting bagi Samir. Andreas menilai bahwa pertumbuhan pembiayaan yang sehat tidak hanya diukur dari jumlah penyaluran dana, tetapi juga dari seberapa besar dampak positif yang dihasilkan bagi masyarakat.
"Samir juga terus meningkatkan literasi keuangan masyarakat agar pertumbuhan pembiayaan tidak hanya tinggi secara angka, tetapi juga berkualitas dan berdampak positif," jelasnya.
Melalui berbagai program edukasi digital dan kemitraan dengan lembaga keuangan maupun komunitas, Samir berupaya membangun pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengelolaan pinjaman yang bijak.
Pendekatan ini diharapkan mampu menciptakan hubungan jangka panjang antara platform dan peminjam dengan tingkat keberhasilan pembayaran yang tinggi.
Menjaga Prinsip Kehati-hatian di Tengah Pertumbuhan
Meski mencatat pertumbuhan yang positif, Andreas menegaskan bahwa Samir tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan dana. Ia menilai, dalam industri pembiayaan digital yang bergerak cepat, keseimbangan antara ekspansi dan pengelolaan risiko menjadi kunci keberlanjutan usaha.
"Pada intinya, kami fokus untuk menjaga momentum pertumbuhan yang sehat dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian," ujarnya.
Pendekatan ini diterapkan melalui evaluasi menyeluruh terhadap profil peminjam, penyesuaian kebijakan risiko, dan pemantauan kredit secara berkelanjutan. Samir juga memanfaatkan machine learning dalam analisis data untuk mendeteksi potensi gagal bayar sejak dini.
Tantangan Dinamis dalam Regulasi dan Ekonomi Makro
Meski optimis menghadapi kuartal terakhir tahun ini, Andreas mengakui masih terdapat sejumlah tantangan yang perlu diantisipasi. Salah satunya adalah dinamika regulasi yang terus berkembang di sektor keuangan digital.
Ia menilai bahwa aturan pelaksanaan dari regulasi eksisting kerap mengalami perubahan yang menuntut perusahaan untuk cepat beradaptasi. “Tantangan lain yang perlu diantisipasi adalah kondisi makro ekonomi, serta aspek risiko kredit yang perlu selalu dikelola secara hati-hati,” tambahnya.
Fluktuasi ekonomi global, perubahan tingkat suku bunga, serta daya beli masyarakat menjadi faktor yang dapat memengaruhi permintaan pembiayaan dan kemampuan bayar pengguna. Karena itu, Samir terus memperkuat sistem manajemen risiko agar tetap tangguh menghadapi perubahan kondisi pasar.
Kinerja Positif dengan Tingkat Keberhasilan Pembayaran Tinggi
Berdasarkan data terbaru di situs resmi perusahaan, Samir mencatatkan Tingkat Keberhasilan Bayar 90 hari (TKB90) sebesar 99,38% per 11 September 2025. Angka ini menunjukkan bahwa mayoritas peminjam di platform tersebut mampu memenuhi kewajiban pembayaran tepat waktu.
Capaian ini mencerminkan efektivitas strategi kehati-hatian dan pemanfaatan teknologi dalam menyeleksi serta memantau kualitas pinjaman.
Adapun total pendanaan yang telah disalurkan sejak awal berdiri mencapai Rp 3,94 triliun, menjadi bukti kepercayaan pengguna dan mitra terhadap kredibilitas Samir sebagai platform pembiayaan digital.
Dorong Pembiayaan Inklusif dan Berkelanjutan
Melalui kombinasi inovasi teknologi, literasi keuangan, dan kemitraan strategis, Samir berkomitmen untuk terus mendorong pembiayaan inklusif di Indonesia.
Fokus perusahaan tidak hanya pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat agar memiliki akses lebih luas terhadap pembiayaan produktif.
Ke depan, Samir akan memperluas kerja sama dengan sektor-sektor potensial seperti UMKM, pertanian, dan perdagangan digital untuk menciptakan dampak ekonomi yang lebih luas.
Dengan strategi ini, perusahaan berharap dapat berkontribusi lebih besar terhadap upaya pemerintah dalam memperluas inklusi keuangan nasional.
Dengan menjaga stabilitas kinerja dan terus berinovasi, Samir optimistis dapat menutup tahun 2025 dengan pertumbuhan pembiayaan yang positif, sekaligus memperkuat perannya sebagai salah satu fintech lending yang mendorong kemajuan ekonomi digital Indonesia.