JAKARTA - Penyelenggaraan Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) 2025 menjadi bukti nyata kebangkitan industri pariwisata nasional pascapandemi.
Acara yang digagas oleh Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) ini menghadirkan semangat kolaborasi antarprovinsi untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar wisata global.
Wakil Ketua Umum Bidang Pemasaran GIPI, Budi Tirtawisata, mengatakan kegiatan tahun ini mencatat partisipasi luar biasa dengan 300 peserta pameran (exhibitor) yang berasal dari lebih dari 22 provinsi di seluruh Indonesia.
Mereka merupakan pelaku industri wisata yang menampilkan berbagai produk unggulan daerah.
“Dapat saya laporkan bahwa kegiatannya dilakukan, penjual atau sellers terdapat 300 exhibitors yang merupakan pelanggan-pelanggan pariwisata di Indonesia,” ujar Budi dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu.
Menurut Budi, partisipasi lintas provinsi ini menunjukkan meningkatnya kesadaran pelaku wisata terhadap pentingnya promosi bersama dalam memperkuat brand Wonderful Indonesia di tingkat internasional.
Peningkatan Buyer Internasional, Bukti Daya Tarik Pariwisata Indonesia
Tidak hanya dari sisi peserta, jumlah pembeli atau buyer internasional juga mengalami peningkatan signifikan. Tahun ini tercatat 200 buyer dari 42 negara hadir dalam ajang tersebut. Angka itu naik dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mendatangkan sekitar 180 buyer dari 38 negara.
“Kami juga mendatangkan 274 trade visitas hingga corporate buyers. Siapa ini trade visitas? Adalah perusahaan-perusahaan Indonesia. Mereka mencari produk-produk wisata,” ujar Budi.
Keikutsertaan buyer internasional ini menjadi peluang besar bagi daerah untuk memperluas jaringan pemasaran produk wisata ke pasar global. Potensi tersebut diharapkan dapat membantu pelaku pariwisata lokal menjalin kerja sama bisnis jangka panjang dengan mitra luar negeri.
Lonjakan Pertemuan Bisnis Dua Kali Lipat dari Tahun Lalu
Salah satu indikator suksesnya penyelenggaraan WITF 2025 adalah meningkatnya jumlah pertemuan bisnis (business appointments) antara buyer dan seller.
Tahun ini, tercatat 5.262 janji temu yang terdaftar melalui situs mice.id, atau dua kali lipat dibandingkan tahun 2024 yang hanya menghasilkan sekitar 2.400 pertemuan.
“Berarti tahun ini menjadi dua kali lipat, jadi per hari ini 5.262 business appointments yang telah terjadi antara buyer dan seller, dan tentunya harapan kita, kita hari ini menjadi produktif, pertemuan antara buyer dan seller itu,” ujar Budi.
Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk mempertemukan pelaku industri wisata, baik dalam negeri maupun mancanegara, untuk memperkuat kemitraan dan memperluas peluang investasi di sektor pariwisata.
Antusiasme Tinggi Pengunjung dan Dampak Positif bagi Ekonomi
GIPI mencatat, rata-rata pengunjung mencapai 3.850 orang per hari, angka yang mencerminkan tingginya antusiasme masyarakat terhadap kegiatan ini.
Selain menampilkan pameran produk wisata, WITF 2025 juga menghadirkan consumer show yang terbuka untuk publik, menjadikannya ajang interaktif antara pelaku usaha dan konsumen langsung.
Dengan format pameran terbuka, masyarakat dapat memperoleh informasi tentang destinasi unggulan, paket wisata, serta inovasi layanan pariwisata dari berbagai daerah. Kegiatan ini juga turut mendukung geliat ekonomi kreatif di sektor kuliner, kerajinan, dan budaya.
WITF 2025 Dukung Target 16 Juta Wisman Tahun Ini
Sebagai salah satu pameran pariwisata terbesar di Indonesia, WITF 2025 diselenggarakan di lokasi yang sama sejak 9 Oktober dan akan berakhir pada 12 Oktober 2025.
Acara ini menjadi bagian penting dalam upaya mendukung target nasional mendatangkan 14 hingga 16 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun ini.
Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatat, hingga Agustus 2025 jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia telah mencapai 10,04 juta orang.
Dengan berbagai kegiatan promosi seperti WITF 2025, angka tersebut diyakini akan terus meningkat hingga akhir tahun. Pameran ini juga menjadi wadah untuk memperkuat jejaring antara pemerintah, pelaku usaha, dan asosiasi pariwisata dalam memperluas promosi produk wisata Indonesia di pasar global.
Forum SEABEF 2025, Penguatan Industri MICE di Asia Tenggara
Selain WITF, di lokasi yang sama Kementerian Pariwisata turut menggelar Southeast Asia Business Events Forum (SEABEF) 2025, forum regional yang membahas potensi serta tantangan industri bisnis event (MICE) di kawasan Asia Tenggara dan Indonesia.
Berlangsung hingga 11 Oktober 2025, SEABEF mempertemukan para praktisi, inovator, dan pemimpin sektor MICE dari berbagai negara di Asia Tenggara. Forum ini menjadi ajang bertukar gagasan, strategi, dan inovasi dalam pengembangan industri MICE yang kian berperan penting dalam perekonomian kawasan.
Melalui SEABEF, diharapkan lahir kerja sama regional yang memperkuat daya saing industri MICE Indonesia, sekaligus menjadikan tanah air sebagai destinasi unggulan penyelenggaraan event internasional.
Mendorong Kolaborasi untuk Pariwisata Berkelanjutan
Penyelenggaraan WITF 2025 dan SEABEF 2025 tidak hanya menjadi ajang promosi, tetapi juga sarana untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor demi pariwisata berkelanjutan.
Dukungan dari pemerintah, asosiasi, serta pelaku usaha pariwisata menjadi fondasi utama dalam menggerakkan ekonomi kreatif yang inklusif dan kompetitif.
Dengan sinergi antara pusat dan daerah, Indonesia diharapkan mampu memperluas pasar pariwisata, memperkuat citra positif di dunia internasional, serta menciptakan manfaat ekonomi yang merata bagi seluruh masyarakat.