Adhi Karya

Adhi Karya Perkuat Sinergi BUMN Swasta, Teken Proyek Tol Rp12,35 Triliun

Adhi Karya Perkuat Sinergi BUMN Swasta, Teken Proyek Tol Rp12,35 Triliun
Adhi Karya Perkuat Sinergi BUMN–Swasta, Teken Proyek Tol Rp12,35 Triliun

JAKARTA - Pembangunan infrastruktur strategis nasional kembali melangkah maju. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) resmi menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), Perjanjian Penjaminan, dan Perjanjian Regres untuk proyek Jalan Tol Bogor–Serpong (via Parung) pada 3 Oktober 2025.

 Penandatanganan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat konektivitas kawasan Jabodetabek sekaligus mendukung pemerataan ekonomi di wilayah penyangga ibu kota.

Proyek yang dikerjakan melalui PT Bogor Serpong Infra Selaras (BSIS) — perusahaan patungan hasil kolaborasi antara BUMN dan swasta — ini menandai sinergi kuat lintas sektor dengan nilai investasi mencapai Rp12,35 triliun. 

Skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang digunakan diharapkan mampu mempercepat realisasi proyek strategis nasional (PSN) dengan pembiayaan yang efisien dan berkelanjutan.

Kolaborasi Strategis BUMN dan Swasta

PT BSIS dibentuk oleh konsorsium pemenang lelang pengusahaan Jalan Tol Bogor–Serpong (via Parung), yang terdiri dari PT Persada Utama Infra (PUI) sebagai pemegang saham mayoritas sebesar 52%, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) sebesar 26%, Adhi Karya sebesar 12%, dan PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) sebesar 10%.

Direktur Utama ADHI, Entus Asnawi Mukhson, menegaskan bahwa sinergi antarperusahaan pelat merah dan pihak swasta ini tidak hanya memperkuat jaringan transportasi Jabodetabek, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam mewujudkan pemerataan pembangunan.

“Melalui sinergi BUMN dan swasta, proyek ini tidak hanya memperkuat jaringan transportasi Jabodetabek, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam mendukung peningkatan konektivitas wilayah dan pemerataan ekonomi nasional,” ujar Entus dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia.

Menghubungkan Bogor dan Tangerang, Dorong Mobilitas Regional

Tol Bogor–Serpong (via Parung) dirancang untuk menjadi penghubung penting antara kawasan permukiman di Bogor dengan pusat komersial di Tangerang. 

Jalan tol ini menjadi bagian integral dari jaringan Jakarta Outer Ring Road (JORR) 3, yang berfungsi sebagai sabuk transportasi baru guna mengurai kemacetan dan meningkatkan efisiensi logistik di wilayah Jabodetabek.

“Tol Bogor–Serpong (via Parung) dirancang untuk menghubungkan kawasan permukiman di Bogor dengan kawasan komersial di Tangerang, sekaligus mendukung pengembangan wilayah Jabodetabek yang lebih terintegrasi,” ungkap Entus.

Dengan panjang total 32,03 kilometer, proyek ini terbagi ke dalam empat seksi pembangunan, meliputi 27,83 km di Provinsi Jawa Barat dan 4,20 km di Provinsi Banten. 

Pembangunan ini diharapkan tidak hanya memperlancar arus kendaraan, tetapi juga mendorong tumbuhnya kawasan ekonomi baru di sepanjang jalur tol.

Investasi Rp12,35 Triliun dengan Masa Konsesi 40 Tahun

Proyek tol ini menelan nilai investasi sebesar Rp12,35 triliun dengan masa konsesi selama 40 tahun. Pemerintah menempatkannya sebagai salah satu proyek strategis dengan potensi besar untuk mempercepat konektivitas antara wilayah selatan Jakarta dan barat Jawa Barat.

Rencana pembangunan sudah tersusun jelas: pengadaan lahan dimulai pada 2026, disusul pembangunan konstruksi pada Oktober 2026, dengan target penyelesaian pada Agustus 2028. Jika sesuai jadwal, tol ini akan beroperasi penuh pada akhir 2028.

Selain memperkuat akses antarwilayah, proyek ini juga akan berkontribusi pada efisiensi distribusi logistik dan menurunkan beban lalu lintas di tol eksisting seperti JORR 2 dan Tol Jakarta–Bogor–Ciawi (Jagorawi).

Peran Adhi Karya dalam Pembangunan Infrastruktur Nasional

Bagi Adhi Karya, keterlibatan dalam proyek tol ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam memperluas kontribusi terhadap pembangunan nasional. '

Sebagai salah satu kontraktor BUMN terkemuka di bidang konstruksi dan investasi infrastruktur, ADHI terus menunjukkan perannya dalam berbagai proyek strategis — mulai dari transportasi, energi, hingga perumahan.

“ADHI berkomitmen untuk terus berpartisipasi aktif dalam pembangunan infrastruktur nasional,” tegas Entus.

Sebelumnya, Adhi Karya juga aktif dalam proyek transportasi berskala internasional, termasuk pembangunan proyek Kereta Commuter North–South di Filipina melalui anak usahanya, Adhi Beton. 

Langkah ekspansi ini memperlihatkan kemampuan perusahaan bersaing di pasar global sambil tetap memperkuat peran domestik.

Mendorong Pemerataan Ekonomi dan Aksesibilitas

Tol Bogor–Serpong (via Parung) diproyeksikan menjadi jalur alternatif utama yang mempersingkat waktu tempuh dari Bogor ke Tangerang.

Keberadaannya akan membuka peluang investasi baru di sektor properti, industri, dan jasa di kawasan penyangga Jakarta. Selain itu, peningkatan mobilitas juga diharapkan menggerakkan ekonomi lokal di wilayah sekitar jalur tol.

Pembangunan ini sejalan dengan visi pemerintah untuk memperluas akses dan konektivitas antarwilayah, terutama di daerah dengan potensi pertumbuhan tinggi. 

Kolaborasi antara BUMN dan swasta melalui skema KPBU juga mencerminkan pendekatan modern dalam pembiayaan proyek besar, yang menyeimbangkan efisiensi investasi dan manfaat publik.

Langkah Menuju Infrastruktur Transportasi Modern

Dengan ditandatanganinya perjanjian pengusahaan tol ini, tahapan implementasi proyek mulai memasuki fase persiapan teknis dan administratif. Pemerintah berharap proyek ini dapat menjadi contoh keberhasilan kerja sama lintas sektor yang berorientasi pada hasil dan keberlanjutan.

Tol Bogor–Serpong (via Parung) tidak hanya dirancang sebagai jalur transportasi, tetapi juga sebagai infrastruktur penunjang pertumbuhan kawasan metropolitan baru di selatan Jabodetabek. 

Dengan infrastruktur yang lebih terintegrasi, produktivitas masyarakat meningkat, arus logistik lebih efisien, dan peluang ekonomi baru pun terbuka luas.

Langkah Adhi Karya bersama mitra konsorsium dalam proyek ini memperkuat optimisme terhadap masa depan infrastruktur Indonesia — yang tidak hanya menghubungkan wilayah, tetapi juga menyatukan potensi ekonomi nasional dalam satu jaringan transportasi terpadu.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index