KAI

KAI Daop 7 Madiun Gunakan Bantalan Sintetis, Dorong Inovasi Ramah Lingkungan

KAI Daop 7 Madiun Gunakan Bantalan Sintetis, Dorong Inovasi Ramah Lingkungan
KAI Daop 7 Madiun Gunakan Bantalan Sintetis, Dorong Inovasi Ramah Lingkungan

JAKARTA - Langkah nyata PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun dalam mendukung pelestarian lingkungan kini terlihat melalui program penggantian bantalan kayu menjadi bantalan sintetis di jalur rel kereta api. 

Upaya ini tidak hanya memperkuat aspek keselamatan dan efisiensi, tetapi juga menandai komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan transportasi nasional.

Manager Humas Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul, mengatakan bahwa penggantian tersebut baru-baru ini dilakukan pada Jembatan 311 Km 125+400 – 125+500 jalur hilir petak jalan antara Stasiun Bagor–Saradan. 

Ia menilai penggunaan bantalan sintetis sebagai langkah strategis yang menghadirkan manfaat ganda — ramah lingkungan dan efisien secara operasional.

“Penggunaan bantalan sintetis tidak hanya meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api, tetapi juga menambah kenyamanan karena kebisingan saat melintas di jembatan berkurang,” ujar Zainul di Madiun.

Pemasangan Bertahap Capai Ratusan Titik

Hingga saat ini, KAI Daop 7 Madiun telah memasang 542 batang bantalan sintetis dari total 1.707 batang yang ditargetkan terpasang sepanjang tahun 2025. Pekerjaan dilakukan bertahap di sejumlah titik yang membutuhkan peningkatan kualitas jalur.

Menurut Zainul, program ini menjadi bagian dari komitmen jangka panjang KAI untuk terus berinovasi di bidang infrastruktur perkeretaapian sekaligus mendukung pelestarian lingkungan melalui penggunaan material berkelanjutan.

“KAI terus berkomitmen untuk mendukung kelestarian lingkungan dengan berbagai cara, salah satunya melalui penggunaan bantalan sintetis,” ungkapnya.

Teknologi Terinspirasi dari Jepang

Bantalan sintetis yang kini digunakan KAI merupakan teknologi yang pertama kali dikembangkan di Jepang pada tahun 1980. Material ini terbukti tangguh, efisien, dan mampu menggantikan fungsi bantalan kayu secara optimal.

Zainul menjelaskan bahwa teknologi tersebut memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan bantalan kayu konvensional.

“Kelebihannya antara lain memiliki kemampuan peredaman yang sama seperti bantalan kayu, tetapi tahan terhadap berbagai bahan kimia seperti oli dan solar. Perawatannya juga lebih mudah dengan biaya rendah, usia pakainya bisa lebih dari 50 tahun, serta dapat didaur ulang,” jelasnya.

Selain lebih kuat dan tahan lama, penggunaan bantalan sintetis juga membantu mengurangi ketergantungan terhadap kayu alam, yang berarti mendukung upaya pelestarian hutan dan sumber daya alam Indonesia.

Peralihan dari Kayu ke Material Sintetis

Selama ini, jembatan kereta api yang menggunakan rangka baja masih mengandalkan bantalan kayu untuk meredam getaran dan suara ketika kereta melintas. 

Namun, seiring dengan kemajuan teknologi dan kesadaran lingkungan, KAI Daop 7 Madiun mulai mengganti material tersebut dengan bantalan sintetis secara menyeluruh.

Perubahan ini tidak hanya berdampak pada efisiensi operasional, tetapi juga mendukung kenyamanan penumpang karena tingkat kebisingan berkurang dan stabilitas jalur lebih terjaga.

Langkah ini menjadi bukti bahwa sektor transportasi darat juga dapat memainkan peran penting dalam transisi menuju sistem transportasi berkelanjutan tanpa mengabaikan faktor keselamatan dan kenyamanan.

Tiga Jenis Bantalan di Jalur Daop 7 Madiun

Di wilayah kerja Daop 7 Madiun, terdapat tiga jenis bantalan rel yang digunakan, yaitu bantalan kayu, bantalan besi, dan bantalan beton. Masing-masing memiliki fungsi berbeda sesuai dengan kondisi jalur.

Bantalan beton biasanya dipakai di jalur raya utama, bantalan besi digunakan di jalur simpan, sementara bantalan kayu — yang kini mulai digantikan — masih ditemukan di area jembatan dan wesel.

“Bantalan rel memiliki peran sangat penting dalam menjamin keselamatan perjalanan kereta api. Fungsinya menjaga agar lebar rel tetap stabil, meredam getaran dan suara, menjaga keseimbangan, serta mendistribusikan beban kereta ke tanah agar tidak terjadi kerusakan,” tutur Zainul.

Efisiensi dan Keamanan Jadi Fokus

Dengan penggunaan bantalan sintetis, KAI berharap dapat meningkatkan efisiensi perawatan jalur rel sekaligus mengurangi biaya jangka panjang. Material baru ini mampu bertahan di berbagai kondisi cuaca ekstrem dan tidak mudah lapuk seperti kayu.

Dari sisi keamanan, bantalan sintetis juga terbukti lebih konsisten dalam menjaga kestabilan rel, terutama pada jalur dengan frekuensi perjalanan tinggi. Kelebihan ini menjadikan material sintetis pilihan tepat untuk menggantikan peran kayu yang selama ini menjadi komponen vital namun rentan rusak.

Komitmen Berkelanjutan untuk Lingkungan dan Keselamatan

Zainul menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari strategi keberlanjutan KAI yang sejalan dengan misi pemerintah dalam pengurangan emisi dan pelestarian lingkungan.

Program tersebut sekaligus menunjukkan bahwa modernisasi infrastruktur transportasi tidak harus mengorbankan alam, melainkan dapat menjadi bagian dari solusi menjaga kelestarian.

Melalui program penggantian bantalan kayu dengan bantalan sintetis, KAI Daop 7 Madiun berharap dapat menghadirkan infrastruktur rel yang lebih kuat, aman, dan ramah lingkungan, serta mendukung peningkatan kualitas layanan transportasi publik di Indonesia.

Langkah kecil ini mencerminkan transformasi besar menuju sistem transportasi yang efisien, modern, dan berkelanjutan — sejalan dengan komitmen KAI sebagai tulang punggung mobilitas nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index