JAKARTA - Harga emas batangan di pasar domestik kembali menunjukkan penguatan signifikan pada pertengahan pekan ini. Kenaikan tersebut tercermin dari harga buyback emas Antam, UBS, dan Galeri 24 yang menembus kisaran Rp2,23 juta per gram di Pegadaian pada Rabu, 15 Oktober 2025.
Lonjakan ini menjadi sinyal kuat bahwa logam mulia masih menjadi instrumen favorit di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Menurut data resmi Pegadaian, harga buyback emas Antam dan UBS masing-masing berada di level Rp2.230.000 per gram, sementara Galeri 24 sedikit lebih tinggi di posisi Rp2.232.000 per gram.
Angka ini mencatat salah satu level tertinggi sepanjang tahun, seiring dengan harga emas dunia yang baru saja menembus rekor baru pada awal pekan.
Buyback Emas Pecahan Kecil hingga Besar Naik Serentak
Tren penguatan tidak hanya terjadi pada satu jenis emas saja, tetapi merata di seluruh pecahan ukuran. Untuk ukuran terkecil 0,5 gram, harga buyback emas dari ketiga merek tercatat di kisaran Rp1.115.000.
Kenaikan ini menandakan minat masyarakat terhadap investasi emas ukuran kecil tetap tinggi, terutama bagi kalangan investor ritel yang mencari instrumen lindung nilai dengan modal terjangkau.
Pada ukuran menengah 5 gram, harga buyback emas Antam dan UBS dibanderol Rp11.152.000, sedangkan Galeri 24 mencatat harga Rp11.163.000. Sementara itu, pecahan 10 gram dihargai Rp22.305.000 untuk Antam dan UBS, serta Rp22.327.000 untuk Galeri 24.
Untuk pecahan 100 gram, harga buyback emas Antam dan UBS masing-masing mencapai Rp221.960.000, sedangkan Galeri 24 kembali sedikit lebih tinggi di Rp222.182.000.
Tren ini berlanjut pada pecahan besar seperti 250 gram dan 500 gram, di mana selisih harga antarmerek hanya berkisar Rp1.000–Rp2.000 per gram.
Secara umum, perbedaan harga yang tipis tersebut menunjukkan konsistensi pasar dalam menentukan nilai buyback, serta menjadi acuan penting bagi investor yang berencana menjual kembali emas batangan mereka.
Faktor Global Pendorong Harga Emas
Penguatan harga buyback emas di Pegadaian tak lepas dari pergerakan harga emas dunia.
Dalam beberapa hari terakhir, harga logam mulia di pasar spot global menembus rekor tertinggi baru setelah didorong ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat pada pertemuan FOMC Oktober 2025.
Ekspektasi kebijakan moneter yang lebih longgar ini membuat investor global beralih ke aset safe haven seperti emas. Selain itu, kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global dan ketegangan geopolitik di beberapa kawasan turut memperkuat daya tarik logam mulia.
Sinyal dovish dari pejabat The Fed, yang menegaskan peluang besar pemangkasan suku bunga acuan pada kuartal terakhir tahun ini, semakin memicu aliran dana ke pasar emas. Sentimen tersebut berimbas langsung pada kenaikan harga emas domestik, termasuk harga buyback di Pegadaian.
Pegadaian Jadi Patokan Harga Emas Domestik
Pegadaian menjadi salah satu rujukan utama bagi masyarakat dalam memantau harga jual dan harga buyback emas batangan di Indonesia. Tiga merek utama yang dijual melalui jaringan Pegadaian, yakni Antam, UBS, dan Galeri 24, memiliki pergerakan harga yang relatif seragam.
Berikut daftar lengkap harga buyback emas di Pegadaian per Rabu 15 Oktober 2025:
Berat (gram) | Antam (Rp) | UBS (Rp) | Galeri 24 (Rp) | Harga Buyback (Rp) |
---|---|---|---|---|
0,5 | 1.353.000 | 1.303.000 | 1.253.000 | 1.115.000 |
1 | 2.596.000 | 2.411.000 | 2.389.000 | 2.230.000 |
2 | 5.126.000 | 4.784.000 | 4.705.000 | 4.461.000 |
5 | 12.733.000 | 11.821.000 | 11.677.000 | 11.152.000 |
10 | 25.405.000 | 23.516.000 | 23.292.000 | 22.305.000 |
100 | 253.234.000 | 234.122.000 | 232.040.000 | 221.960.000 |
Khusus untuk pecahan besar seperti 250 gram dan 500 gram, harga buyback masing-masing mencapai Rp552.167.000 dan Rp1.104.334.000. Sementara untuk ukuran 1.000 gram (1 kg), harga buyback Galeri 24 tercatat di Rp2.208.668.000.
Kenaikan Buyback Jadi Sinyal Optimisme Pasar
Kenaikan harga buyback emas di Pegadaian dianggap sebagai sinyal positif bagi investor yang telah lama memegang logam mulia. Kenaikan harga mencerminkan peningkatan nilai aset dan mempertegas posisi emas sebagai instrumen pelindung nilai (hedging) terhadap volatilitas ekonomi.
Dalam beberapa bulan terakhir, permintaan emas di pasar domestik juga meningkat. Banyak investor individu memanfaatkan momen penguatan harga global untuk melakukan realisasi keuntungan atau menambah portofolio emas fisik mereka.
Kondisi ini turut diperkuat oleh tren investasi masyarakat yang semakin condong ke instrumen aman di tengah ketidakpastian pasar saham dan nilai tukar.
Dengan tren buyback yang meningkat, Pegadaian dan merek-merek emas besar di Indonesia seperti Antam dan UBS diperkirakan akan terus menjadi pilihan utama investor ritel.
Peluang Emas Masih Terbuka
Analis memperkirakan ruang penguatan harga emas masih terbuka hingga akhir tahun, terutama jika The Fed benar-benar menurunkan suku bunga acuan dan inflasi global tetap stabil. Dalam skenario tersebut, permintaan terhadap emas bisa semakin tinggi dan menopang harga buyback di tingkat domestik.
Bagi investor, harga buyback yang tinggi memberikan peluang untuk melakukan strategi diversifikasi portofolio. Namun, keputusan menjual atau menahan emas tetap bergantung pada tujuan keuangan masing-masing serta pandangan terhadap arah kebijakan moneter global.
Dengan harga buyback yang kini bertahan di kisaran Rp2,23 juta per gram, Pegadaian menunjukkan bahwa pasar emas domestik masih solid. Lonjakan ini sekaligus menegaskan bahwa emas tetap menjadi aset lindung nilai yang tangguh di tengah dinamika ekonomi dunia yang tidak menentu.