Central Omega Resources

Central Omega Resources (DKFT) Umumkan Pembagian Dividen Interim Rp 25 per Saham

Central Omega Resources (DKFT) Umumkan Pembagian Dividen Interim Rp 25 per Saham
Central Omega Resources (DKFT) Umumkan Pembagian Dividen Interim Rp 25 per Saham

JAKARTA - PT Central Omega Resources Tbk (DKFT), emiten pertambangan nikel yang kinerjanya terus menanjak sepanjang tahun ini, kembali memberikan kabar positif kepada para investornya.

 Perseroan mengumumkan rencana pembagian dividen interim sebesar Rp 25 per saham untuk tahun buku 2025, yang akan segera direalisasikan dalam waktu dekat.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen DKFT menyampaikan bahwa dividen interim tersebut akan diberikan kepada para pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada 27 Oktober 2025 hingga pukul 16.15 WIB. 

Pembagian ini menegaskan komitmen perusahaan dalam memberikan imbal hasil kepada investor seiring dengan peningkatan kinerja keuangan yang signifikan tahun ini.

“Dividen interim akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal tersebut,” tulis manajemen DKFT dalam pengumuman resmi.

Sebagai bagian dari keterbukaan informasi, perseroan juga merinci jadwal lengkap pembagian dividen interim tersebut. Cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi akan berlangsung pada 23 Oktober 2025, sedangkan cum dividen di pasar tunai dijadwalkan pada 27 Oktober 2025. 

Selanjutnya, ex dividen di pasar reguler dan negosiasi akan dilakukan pada 24 Oktober 2025, dan ex dividen di pasar tunai pada 28 Oktober 2025. Pembayaran dividen dijadwalkan pada 30 Oktober 2025.

Pembagian dividen ini merupakan bentuk apresiasi perusahaan terhadap kinerja keuangan yang solid hingga kuartal III-2025. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis sebelumnya, DKFT mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 442,36 miliar.

 Angka ini meningkat 52,79% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 289,52 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Kinerja positif tersebut turut mencerminkan keberhasilan perusahaan dalam memperkuat efisiensi operasional dan menjaga stabilitas harga jual di tengah fluktuasi pasar nikel global. Dari sisi pendapatan, DKFT juga membukukan peningkatan yang signifikan. 

Penjualan bersih hingga September 2025 mencapai Rp 1,24 triliun, naik 29,51% dibandingkan dengan Rp 960,89 miliar pada kuartal III-2024. Pertumbuhan pendapatan ini sebagian besar disokong oleh permintaan nikel yang meningkat di pasar domestik maupun ekspor. 

DKFT juga terus memperkuat basis produksinya untuk menjaga kestabilan suplai bahan baku serta meningkatkan nilai tambah melalui optimalisasi pengolahan produk turunan nikel.

Selain peningkatan laba dan pendapatan, perusahaan juga menunjukkan pengelolaan keuangan yang sehat. Rasio profitabilitas DKFT tetap kuat, dengan margin laba yang tumbuh stabil dari tahun sebelumnya

. Kinerja keuangan yang solid inilah yang menjadi dasar bagi manajemen untuk membagikan dividen interim lebih awal, sebagai bentuk penghargaan terhadap loyalitas pemegang saham.

Langkah pembagian dividen interim ini juga menjadi sinyal positif bagi pasar, mengingat DKFT secara konsisten menunjukkan tren kenaikan harga saham sepanjang 2025. Pada awal perdagangan Rabu 15 Oktober, harga saham DKFT terpantau menguat 3,33% ke level Rp 775 per saham.

 Sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD), saham perusahaan ini sudah melonjak 269,05%, menandakan sentimen positif yang kuat dari pelaku pasar terhadap prospek bisnis perusahaan.

Baca Juga: Naik 52,79%, Central Omega (DKFT) Raup Laba Rp 442,36 Miliar Hingga Kuartal III-2025

Kenaikan harga saham DKFT yang signifikan tersebut juga tidak lepas dari peningkatan kinerja sektor pertambangan nikel secara umum. Komoditas nikel tengah mendapat dorongan permintaan tinggi dari industri baterai kendaraan listrik (EV) global.

 Permintaan ini membuka peluang bagi DKFT untuk memperluas pasar dan meningkatkan efisiensi produksi melalui investasi berkelanjutan di fasilitas pengolahan nikel.

Dengan membagikan dividen interim, DKFT menunjukkan keseimbangan antara ekspansi bisnis dan pemberian imbal hasil kepada pemegang saham. Kebijakan ini menjadi refleksi dari tata kelola keuangan yang disiplin serta kepercayaan diri manajemen terhadap prospek kinerja jangka panjang.

Manajemen perusahaan menyatakan bahwa pembagian dividen ini tidak akan mengganggu arus kas operasional, mengingat DKFT memiliki posisi keuangan yang kuat dan kas yang memadai. 

Strategi ini sekaligus memperkuat citra perusahaan sebagai emiten yang berorientasi pada keberlanjutan dan kesejahteraan pemegang saham.

Dengan kondisi keuangan yang sehat dan fundamental bisnis yang kokoh, DKFT diproyeksikan masih memiliki ruang pertumbuhan yang luas hingga akhir tahun.

 Perusahaan juga diyakini mampu mempertahankan tren positif pada kuartal IV-2025, seiring dengan prospek permintaan nikel yang masih tinggi dan strategi ekspansi yang terarah.

Pembagian dividen interim ini diharapkan menjadi katalis tambahan bagi pergerakan saham DKFT di pasar modal. Para analis menilai langkah tersebut sebagai sinyal optimisme manajemen terhadap kinerja laba sepanjang tahun. 

Investor pun semakin menaruh kepercayaan terhadap prospek jangka panjang perusahaan, terlebih setelah DKFT menunjukkan pertumbuhan yang konsisten dalam beberapa kuartal terakhir.

Ke depan, DKFT diperkirakan akan terus memperkuat posisinya sebagai pemain penting di industri pertambangan nikel nasional dengan mengedepankan efisiensi, inovasi, dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. 

Keputusan membagikan dividen interim tahun ini menjadi bukti nyata bahwa perusahaan tidak hanya fokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga pada penciptaan nilai bagi para pemegang sahamnya.

Dengan laba yang terus meningkat, prospek pasar nikel yang menjanjikan, serta kebijakan dividen yang konsisten, DKFT dipandang sebagai salah satu emiten sektor tambang yang layak diperhatikan oleh investor dalam jangka panjang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index