JAKARTA - India kini mencuri perhatian dunia sebagai negara dengan potensi pariwisata terbesar. Negeri Bollywood itu berhasil menyalip Jepang dan China dalam laporan GlobalData Tourism Potential Index 2025, menjadikannya destinasi yang paling siap menatap masa depan industri wisata global.
Dalam laporan yang dirilis Hotel Management Network, Jumat 17 Oktober 2025, GlobalData menilai 60 destinasi utama dunia berdasarkan sejumlah faktor: daya tarik wisata, kekuatan ekonomi, pembangunan infrastruktur, investasi asing, dan isu keberlanjutan.
Dari hasil analisis tersebut, India menempati peringkat pertama secara keseluruhan. Kepala Riset Perjalanan dan Pariwisata Global di GlobalData, Nicholas Wyatt, menyebut India menunjukkan kemajuan luar biasa dibanding negara lain.
“India menunjukkan kinerja luar biasa di berbagai pilar. Lonjakan jumlah wisatawan dan pertumbuhan pengeluaran mereka menjadi fondasi utama kesuksesan India, ditambah lagi kekayaan budaya dan warisan sejarahnya sangat menarik bagi wisatawan internasional,” ujarnya.
Kekuatan Budaya dan Warisan Dunia Jadi Daya Tarik Utama
Daya pikat India memang tak terbantahkan. Negeri ini memiliki kombinasi budaya yang kaya, tradisi spiritual yang mendalam, hingga kuliner autentik yang mendunia.
Mulai dari hiruk pikuk pasar tradisional di Jaipur, ritual suci di Varanasi, hingga ketenangan kuil-kuil di Rishikesh, semua menjadi pengalaman tak terlupakan bagi wisatawan.
Selain itu, Situs Warisan Dunia UNESCO di India, seperti Taj Mahal, Kuil Khajuraho, dan Benteng Agra, terus menjadi magnet wisatawan internasional.
Tak hanya menarik bagi turis asing, industri pariwisata domestik India juga berkembang pesat dengan meningkatnya mobilitas dan pendapatan masyarakat kelas menengah.
Didukung Infrastruktur dan Investasi Besar
Pencapaian India bukan hanya hasil kekayaan budaya, tetapi juga buah dari kebijakan pembangunan ambisius dan arus investasi asing langsung (FDI) di sektor pariwisata. Pemerintah India aktif mendorong pembangunan infrastruktur, termasuk jaringan transportasi, bandara baru, serta fasilitas wisata modern.
Inisiatif nasional seperti Dekade Pariwisata India turut memperkuat posisi negara ini di mata dunia. Program tersebut mencakup pengembangan kawasan wisata terpadu, peningkatan standar pelayanan, dan promosi wisata berbasis digital yang lebih inklusif.
Wyatt menegaskan bahwa kesiapan India dalam infrastruktur dan investasi menjadi pembeda penting. “Kombinasi antara kekuatan ekonomi dan fokus pembangunan jangka panjang menjadikan India sangat kompetitif di pasar global,” katanya.
Masih Ada PR di Bidang Keberlanjutan
Meski mendominasi indeks pariwisata global, GlobalData mencatat bahwa India masih perlu memperbaiki beberapa aspek, terutama risiko lingkungan dan keberlanjutan destinasi. Dalam laporan tersebut, skor India di dua kategori itu masih di bawah rata-rata global.
Wyatt menilai tantangan terbesar India ke depan adalah menjaga keseimbangan antara pertumbuhan wisata dan kelestarian lingkungan. “Ada potensi besar, tapi India juga harus terus memperhatikan isu lingkungan dan tata kelola destinasi,” ujarnya.
Isu keberlanjutan kini menjadi perhatian global. Banyak negara berupaya agar industri wisata tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga ramah terhadap alam dan masyarakat lokal.
Jepang dan China Tetap Jadi Pesaing Kuat
Meski berada di bawah India, Jepang dan China tetap menunjukkan performa impresif. Jepang menempati posisi ketiga dengan peningkatan signifikan pada 2024, setelah mencatat rekor kunjungan wisatawan tertinggi sepanjang sejarah.
Negeri Sakura unggul di kategori aktivitas wisata, terutama karena inovasi dalam pengalaman budaya dan teknologi wisata. Di sisi lain, China meraih nilai tertinggi dalam kategori pembangunan dan investasi.
Dukungan besar dari pemerintah serta pasar domestik yang masif membuat sektor pariwisata China tetap menarik bagi investor global.
“Pemerintah dan sektor swasta China bergerak cepat, hal ini terlihat dari tingginya minat investor serta kemajuan proyek-proyek besar di sektor wisata,” ujar Wyatt.
Asia Jadi Pusat Baru Pariwisata Dunia
Temuan GlobalData 2025 menegaskan satu hal penting: Asia kini menjadi motor utama pertumbuhan pariwisata global. Tiga negara besar—India, Jepang, dan China—berada di garis depan dalam hal inovasi, investasi, dan pengembangan destinasi.
Wilayah Asia bukan lagi sekadar tujuan wisata, melainkan pusat kekuatan baru dalam industri pariwisata internasional. Ketiganya memperlihatkan bagaimana strategi ekonomi, pembangunan infrastruktur, dan promosi budaya bisa berpadu menghasilkan daya tarik wisata kelas dunia.
Bagi India, keberhasilan ini menjadi bukti bahwa perpaduan antara warisan sejarah dan pembangunan modern dapat menciptakan model pariwisata berkelanjutan yang kuat. Dengan fondasi tersebut, tak berlebihan bila India kini dianggap sebagai “masa depan pariwisata dunia.”