LRT

Ekspansi LRT Jakarta ke JIS–PIK 2, Akses Utara Kian Terbuka

Ekspansi LRT Jakarta ke JIS–PIK 2, Akses Utara Kian Terbuka
Ekspansi LRT Jakarta ke JIS–PIK 2, Akses Utara Kian Terbuka

JAKARTA - Transformasi transportasi publik Jakarta memasuki babak baru. 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah menyiapkan rencana perluasan jalur Light Rail Transit (LRT) Jakarta yang akan menghubungkan kawasan Jakarta International Stadium (JIS) hingga Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.

Langkah ini diyakini akan membuka konektivitas kawasan utara ibu kota sekaligus memperkuat mobilitas masyarakat lintas wilayah.

Rencana ambisius tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Ia menegaskan bahwa proyek ini merupakan bagian penting dari upaya menghadirkan jaringan transportasi publik yang merata di seluruh penjuru Jakarta.

“Trayeknya sudah disetujui, LRT dari Kelapa Gading, Velodrome-Kelapa Gading, Tanjung Priok, kemudian ke JIS, ke Ancol, dan nanti terus sampai dengan PIK 2. Sehingga koridor utara ini kita buka,” ujar Pramono dalam konferensi pers di Grand Hyatt Jakarta.

Menurutnya, pembangunan ini akan menjadi kelanjutan dari proyek LRT Jakarta tahap sebelumnya, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi baru di kawasan utara Jakarta.

“Kalau ini jadi, Jakarta International Stadium (JIS) akan makin hidup. Orang dari PIK 2 bisa langsung ke JIS tanpa perlu lewat tol atau ganti moda terlalu banyak,” lanjutnya.

Antusiasme Warga: Akses Lebih Mudah, Mobilitas Lebih Cepat

Rencana tersebut disambut dengan antusias oleh warga, khususnya mereka yang tinggal di wilayah Jakarta Utara dan sekitarnya. Bimo Aditya (32), warga Manggarai, menilai langkah Pemprov DKI sangat tepat mengingat akses ke JIS selama ini masih terbatas.

“Kita tahu sendiri di JIS itu akses angkutan publiknya belum begitu bagus. Area parkir juga jauh, sehingga dibutuhkan banget moda transportasi yang bisa mengangkut banyak orang,” ujarnya.

Bimo juga menambahkan bahwa jika jalur LRT ini terintegrasi dengan moda transportasi lain seperti KRL, Transjakarta, dan Kereta Bandara di Stasiun Manggarai, maka manfaatnya akan semakin besar.

“Kalau nanti bisa tersambung ke JIS dan PIK, dampaknya besar banget buat masyarakat. Bisa jadi pilihan baru selain mobil dan motor, apalagi kalau lewat Manggarai yang sekarang makin padat,” katanya.

Menurutnya, kemacetan yang sempat muncul akibat proyek pembangunan LRT tahap sebelumnya adalah hal yang wajar. Ia menilai manfaat jangka panjangnya jauh lebih besar dibandingkan gangguan sementara di jalan.

“Ya, itu konsekuensi pembangunan. Tapi manfaatnya nanti jauh lebih besar. Kalau bisa lanjut sampai JIS, pasti makin banyak warga yang beralih ke transportasi publik,” ucap Bimo.

Kemajuan Pembangunan LRT Jakarta Tahap 1B

Sementara itu, proyek LRT Jakarta Fase 1B yang menghubungkan Velodrome–Manggarai terus menunjukkan progres signifikan.

Hingga 14 Oktober 2025, pengerjaan jalur sepanjang 6,4 kilometer itu telah mencapai 75,55 persen. Rute ini diproyeksikan menjadi penghubung penting antara kawasan timur dan pusat kota sekaligus titik integrasi antarmoda transportasi publik.

Dengan beroperasinya jalur ini nantinya, masyarakat di kawasan Manggarai dan sekitarnya akan memiliki alternatif perjalanan baru menuju berbagai destinasi di Jakarta tanpa harus berganti kendaraan terlalu sering.

Fase ini juga dipandang sebagai fondasi penting sebelum dilanjutkan ke jalur utara menuju JIS dan PIK 2.

Dukungan Akademisi: Langkah Strategis Kurangi Ketergantungan Mobil Pribadi

Dari kalangan akademisi, Djoko Setijowarno, pakar teknik sipil dari Universitas Katolik Soegijapranata sekaligus Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, menilai ekspansi jaringan LRT Jakarta ke kawasan utara adalah langkah strategis yang tepat.

“Akses transportasi publik ke kawasan seperti JIS dan PIK sangat dibutuhkan. Rute baru ini akan memperluas jangkauan layanan dan sekaligus mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi,” ujarnya.

Menurut Djoko, keberadaan jalur transportasi publik berbasis listrik seperti LRT akan berdampak positif bukan hanya bagi mobilitas warga, tetapi juga terhadap aspek lingkungan.

“Transportasi listrik seperti LRT ini membantu mengurangi jejak karbon dan meningkatkan kualitas udara perkotaan. Jadi bukan hanya soal mobilitas, tapi juga keberlanjutan lingkungan,” jelasnya.

Ia menambahkan, kawasan JIS dan PIK memiliki potensi ekonomi dan sosial yang besar. Dengan keterhubungan transportasi massal yang efisien, pergerakan masyarakat menuju tempat kerja, wisata, hingga kegiatan ekonomi akan menjadi lebih mudah. 

Hal ini akan mendorong terciptanya pusat-pusat pertumbuhan baru di wilayah utara Jakarta.

LRT Jakarta Jadi Simbol Transformasi Kota Modern

Ekspansi LRT Jakarta menuju Jakarta International Stadium (JIS) dan PIK 2 tidak hanya dipandang sebagai proyek infrastruktur semata, melainkan simbol dari transformasi Jakarta menjadi kota modern, hijau, dan ramah publik.

Dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memang terus berfokus pada pembangunan sistem transportasi terpadu yang berkelanjutan.

Melalui konektivitas antarmoda — mulai dari MRT, Transjakarta, hingga LRT — Pemprov DKI berharap dapat menekan ketergantungan warga terhadap kendaraan pribadi dan memperbaiki kualitas udara kota.

Pembangunan jaringan transportasi publik yang menyeluruh juga menjadi bagian dari upaya menjadikan Jakarta sebagai kota global yang berdaya saing tinggi pasca tidak lagi berstatus sebagai ibu kota negara.
Dengan perluasan LRT ke JIS dan PIK 2, kawasan utara yang sebelumnya kurang terlayani kini berpeluang menjadi sentra aktivitas baru bagi warga.

Optimisme Menuju Akses Transportasi yang Merata

Antusiasme warga dan dukungan para pakar menunjukkan bahwa proyek perluasan jalur LRT Jakarta bukan sekadar wacana, tetapi aspirasi kolektif untuk menghadirkan transportasi publik yang lebih adil dan efisien bagi seluruh warga.

Dengan sinergi antara pemerintah, pengembang, dan masyarakat, kehadiran LRT hingga ke JIS dan PIK 2 diharapkan bisa memperluas jangkauan transportasi ramah lingkungan, menekan emisi, serta menciptakan mobilitas perkotaan yang lebih manusiawi.

Jika proyek ini terealisasi sesuai rencana, warga tak lagi harus mengandalkan kendaraan pribadi untuk mencapai kawasan utara. 

Dari Manggarai hingga PIK 2, LRT Jakarta siap menjadi tulang punggung baru transportasi kota, membawa semangat perubahan menuju Jakarta yang lebih terkoneksi, bersih, dan berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index