IPCC

IPCC Catat Laba Bersih Naik 28 Persen di 2025

IPCC Catat Laba Bersih Naik 28 Persen di 2025
IPCC Catat Laba Bersih Naik 28 Persen di 2025

JAKARTA - Kinerja keuangan anak usaha Grup Pelindo, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC), menunjukkan performa yang gemilang sepanjang kuartal III/2025.

 Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp190,29 miliar, meningkat 28,55% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp148,02 miliar.

Lonjakan laba ini mempertegas posisi IPCC sebagai operator terminal kendaraan terbesar di Indonesia yang berhasil menjaga pertumbuhan berkelanjutan di tengah dinamika industri logistik global. Keberhasilan ini tak lepas dari strategi efisiensi, optimalisasi layanan, serta penguatan pasar domestik dan internasional.

Pendapatan Naik Dua Digit, Ditopang Segmen CBU

Pertumbuhan laba bersih IPCC turut disokong oleh peningkatan pendapatan pokok sebesar 12,7% yoy, dari Rp585,82 miliar pada kuartal III/2024 menjadi Rp660,24 miliar di periode yang sama tahun ini.

Segmen completely built up (CBU) menjadi motor utama pertumbuhan dengan kenaikan 19,67%, menegaskan tingginya aktivitas ekspor-impor kendaraan yang melalui terminal IPCC. Kontribusi pasar internasional mencapai 10,17%, sementara segmen domestik menambah 9,50% terhadap total pendapatan.

Jika dilihat dari komposisi layanan, 78% pendapatan IPCC berasal dari segmen internasional dan 22% dari segmen domestik. Sementara itu, pembagian pendapatan berdasarkan jenis kargo menunjukkan dominasi CBU sebesar 77%, diikuti oleh alat berat 11%, truck/bus 9%, general cargo/spareparts 2%, dan kargo lainnya 1%.

Strategi dan Inovasi Jadi Kunci Pertumbuhan

Direktur Utama IPCC, Sugeng Mulyadi, menegaskan bahwa pencapaian kinerja hingga kuartal III/2025 menjadi bukti keberhasilan strategi yang dijalankan perusahaan. Ia optimistis IPCC dapat menutup tahun 2025 dengan pertumbuhan lebih dari 20%, seiring dengan langkah strategis yang terus diperkuat.

“Upaya-upaya penerapan strategi dan inovasi bisnis perseroan dalam bentuk optimalisasi dan digitalisasi pelayanan, perluasan pasar pada layanan operasi dengan carmaker, serta efektivitas pola kerja dengan mengutamakan peningkatan pelayanan yang terintegrasi dalam ekosistem kendaraan guna meningkatkan value bagi pelanggan,” ujar Sugeng dalam keterangan tertulis.

Pendekatan berbasis digitalisasi ini diyakini mampu memperkuat daya saing IPCC, sekaligus menciptakan efisiensi di seluruh lini operasional. Selain itu, kolaborasi dengan pelaku industri otomotif global menjadi kunci dalam memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan volume kargo.

Beban Naik, Tapi Laba Bruto Tetap Menguat

Meski pendapatan meningkat, beban pokok pendapatan IPCC juga mengalami kenaikan sebesar 8,28% yoy menjadi Rp371,75 miliar. Namun demikian, efisiensi operasional yang dijalankan membuat laba bruto tetap tumbuh 18,94% yoy, mencapai Rp288,48 miliar pada kuartal III/2025.

Kenaikan beban ini mencerminkan peningkatan aktivitas operasional seiring dengan naiknya volume ekspor-impor kendaraan yang dilayani. Namun secara keseluruhan, margin laba IPCC tetap terjaga di level yang sehat berkat pengendalian biaya dan optimalisasi produktivitas terminal.

Kondisi Keuangan Tetap Sehat dan Bebas Utang

Dari sisi neraca keuangan, IPCC menunjukkan posisi yang kuat dan stabil. Direktur Keuangan IPCC, Wing Megantoro, menegaskan bahwa hingga kuartal III/2025, IPCC tetap menjadi perusahaan tanpa pinjaman (debt free company), menunjukkan pengelolaan keuangan yang konservatif namun efisien.

Tercatat, total aset IPCC meningkat 4,21% dari Rp1,85 triliun pada akhir 2024 menjadi Rp1,92 triliun pada kuartal III/2025. Adapun liabilitas perseroan mencapai Rp586,72 miliar, sementara ekuitas naik menjadi Rp1,32 triliun.

“Kinerja IPCC menunjukkan kondisi yang sehat dan memiliki fundamental yang solid,” ujar Wing. Ia menambahkan bahwa struktur keuangan yang kuat menjadi modal penting bagi perseroan untuk menghadapi tantangan global sekaligus memperluas kapasitas layanan di masa mendatang.

Optimisme Menyongsong Akhir Tahun 2025

Dengan capaian positif di tiga kuartal pertama, manajemen IPCC semakin percaya diri dalam menatap akhir tahun 2025. Fokus perusahaan tetap pada peningkatan efisiensi, transformasi digital, serta pengembangan pasar baru yang berorientasi ekspor.

Sebagai bagian dari Grup Pelindo, IPCC juga diuntungkan dari sinergi antarunit usaha pelabuhan di bawah holding, terutama dalam ekosistem logistik kendaraan nasional. Kolaborasi ini memungkinkan IPCC untuk memperluas jaringan dan memperkuat integrasi rantai pasok dari hulu ke hilir.

Fondasi Kokoh untuk Pertumbuhan Berkelanjutan

Kinerja keuangan yang solid hingga kuartal III/2025 menegaskan bahwa IPCC berhasil mempertahankan pertumbuhan di tengah dinamika industri logistik. Dengan strategi digitalisasi, efisiensi biaya, serta posisi keuangan yang sehat, perusahaan memiliki fondasi kuat untuk melanjutkan ekspansi.

Laba bersih yang naik 28,55% bukan hanya sekadar angka, tetapi refleksi dari arah bisnis yang semakin matang.

 Melalui inovasi berkelanjutan dan dukungan Grup Pelindo, IPCC optimistis dapat menjaga momentum pertumbuhan dan memperkuat posisinya sebagai pemain utama terminal kendaraan di kawasan Asia Tenggara.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index