BGN

BGN Tegaskan Anak Tidak Wajib Ambil MBG Saat Liburan

BGN Tegaskan Anak Tidak Wajib Ambil MBG Saat Liburan
BGN Tegaskan Anak Tidak Wajib Ambil MBG Saat Liburan

JAKARTA - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Bidang Komunikasi Publik dan Investigasi, Nanik Sudaryati Deyang, menegaskan bahwa anak-anak sekolah tidak diwajibkan untuk hadir ke sekolah hanya untuk mengambil makanan bergizi gratis (MBG) selama libur semester. 

Program Sistem Pangan Peserta Program Gizi (SPPG) memberi opsi fleksibel kepada sekolah dan wali murid untuk menerima MBG. Nanik menekankan bahwa MBG dapat diambil oleh orang tua atau anggota keluarga lain, sehingga tidak ada paksaan bagi anak-anak yang sedang berlibur. 

“Jadi anak-anak tidak dipaksa untuk datang ke sekolah. Silakan saja kalau makanan MBG itu diambil ibunya, ayahnya, atau saudaranya,” ujarnya.

Hal ini sekaligus menegaskan komitmen BGN dalam melayani kebutuhan gizi anak tanpa mengganggu waktu libur mereka. Opsi ini juga memastikan bahwa MBG tetap bisa diakses oleh anak-anak meski mereka tidak berada di sekolah.

Program MBG dan Penghematan Anggaran

Nanik juga membantah tudingan bahwa pemberian MBG selama libur sekolah akan memboroskan anggaran. Ia menekankan bahwa program MBG tahun 2025 berhasil menghemat dana negara. 

“Bayangkan, anggaran MBG tahun 2025 itu Rp71 triliun, targetnya untuk 6 juta penerima manfaat, tapi kami bisa memberi manfaat kepada 50 juta anak Indonesia dan kelompok 3B,” jelas Nanik.

Keberhasilan ini dicapai berkat kerjasama dengan yayasan dan mitra yang membangun Dapur Mandiri, sehingga biaya operasional dapat ditekan. Biaya yang dikeluarkan BGN hanya sekitar Rp15.000 per MBG, termasuk gaji karyawan BGN, SPPG, ahli gizi, dan akuntan yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Strategi ini menunjukkan efisiensi tinggi sekaligus memastikan gizi anak tetap terjaga.

Kesiapan BGN Menyesuaikan dengan Kebutuhan Sekolah

Nanik menambahkan, sekolah yang bersedia menerima MBG tetap bisa mengajukan permintaan sesuai kebutuhan. SPPG menyiapkan MBG dalam bentuk makanan kering untuk memudahkan distribusi, terutama saat libur panjang. Sekolah atau wali murid yang tidak ingin mengambil MBG tetap tidak dipaksa, menegaskan fleksibilitas program.

Selain itu, BGN berencana menyediakan layanan delivery MBG langsung ke rumah siswa selama masa libur. Langkah ini memastikan anak-anak tetap mendapatkan asupan gizi tanpa harus mengunjungi sekolah, sekaligus menjaga kenyamanan dan keamanan mereka selama liburan.

Komitmen Pemerintah untuk Gizi Anak

Melalui program MBG, pemerintah di bawah arahan Presiden RI Prabowo Subianto terus bekerja keras meningkatkan gizi anak-anak Indonesia. 

Nanik menekankan bahwa seluruh upaya ini bertujuan memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan nutrisi yang cukup, baik selama sekolah maupun saat libur. Program MBG tidak hanya soal distribusi makanan, tetapi juga memastikan akses gizi merata dan berkelanjutan.

Pendekatan ini menekankan keseimbangan antara pelayanan publik dan fleksibilitas bagi anak-anak. Dengan dukungan mitra lokal dan Dapur Mandiri, BGN mampu menyediakan MBG secara efisien, menjangkau lebih banyak anak, dan tetap menghemat anggaran negara.

Dengan strategi ini, BGN menegaskan bahwa program MBG tidak memaksa anak-anak libur ke sekolah, tetap mengutamakan kesejahteraan, fleksibilitas, dan keberlanjutan program, serta mendukung kesehatan dan gizi generasi muda Indonesia secara optimal.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index