JAKARTA - Industri pasar modal Indonesia mencatat tonggak sejarah baru dengan jumlah investor yang menembus angka 15 juta. Data dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) hingga akhir Januari 2025 menunjukkan bahwa jumlah single investor identification (SID) mencapai 15.161.166, menandai peningkatan signifikan dalam jumlah investor dan mencerminkan semakin meningkatnya minat masyarakat terhadap pasar modal.
Pencapaian ini tidak terlepas dari dukungan penuh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Self-Regulatory Organization (SRO) dan anak usahanya, serta upaya gigih dari berbagai pemangku kepentingan dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya investasi di pasar modal. Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, menegaskan, "Bersama-sama, kita dapat mewujudkan cita-cita besar untuk ekonomi Indonesia yang lebih kuat dan berkelanjutan," dalam keterangannya.
Pertumbuhan yang Memukau
Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, pertumbuhan jumlah investor pasar modal pada Januari 2025 mencapai 289.527 SID. Angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan bulanan pada Januari 2024 yang hanya sebesar 144.888 SID. Pertumbuhan tersebut mencerminkan optimisme terhadap pasar modal Indonesia, seiring dengan meningkatnya literasi keuangan dan partisipasi masyarakat dalam investasi. Hal ini menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kepemilikan saham sebagai instrumen investasi jangka panjang.
Sejak mencapai angka 14 juta SID, BEI telah aktif melaksanakan berbagai kegiatan edukasi pasar modal. Berbagai program seperti Capital Market Summit & Expo 2024 (CMSE 2024), Road to CMSE 2024, Duta Pasar Modal dan berbagai kegiatan inovatif lainnya berhasil melibatkan lebih dari 59,66 juta peserta melalui platform daring, luring, maupun hybrid.
Memasuki tahun 2025, BEI terus menunjukkan komitmennya dalam menjangkau masyarakat luas melalui berbagai program edukasi di berbagai daerah. Jeffrey Hendrik, Direktur Pengembangan BEI, mengungkapkan bahwa telah dilaksanakan 411 kegiatan edukasi, mulai dari sekolah pasar modal, forum investor, hingga edukasi publik. "Jika dibandingkan dengan total penduduk Indonesia yang melebihi 280 juta jiwa, pencapaian jumlah investor pasar modal saat ini menunjukkan potensi pertumbuhan yang masih sangat besar," ujar Jeffrey.
Dengan demikian, BEI bertekad untuk terus memperluas jangkauan edukasi dan meningkatkan inklusi keuangan. Kolaborasi strategis dengan berbagai pihak menjadi langkah penting dalam memaksimalkan program-program edukasi yang inovatif, agar semakin banyak masyarakat dapat berinvestasi dengan aman dan berkelanjutan.
Tantangan ke depan adalah bagaimana mengoptimalkan potensi pasar modal yang besar ini agar dapat terus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satu fokus BEI adalah meningkatkan literasi dan inklusi keuangan serta mendorong partisipasi aktif dari generasi muda. Dengan dukungan semua pihak, diharapkan pasar modal dapat menjadi fondasi yang stabil dan berkelanjutan bagi perekonomian Indonesia.
Peran serta seluruh pendukung, termasuk mitra strategis yang telah bekerja sama dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di seluruh Indonesia, sangat diapresiasi oleh BEI. Melalui pencapaian pada awal tahun ini serta sinergi dan dukungan yang terus diberdayakan, diharapkan pasar modal Indonesia senantiasa menjadi pilar utama bagi perekonomian nasional yang kuat dan berkelanjutan.
Pencapaian 15 juta investor pasar modal adalah sinyal positif bagi perekonomian Indonesia. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat dan kolaborasi lintas sektor, pasar modal Indonesia memiliki kapasitas untuk memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara. Bagi investor, ini menjadi tanda bahwa pasar modal Indonesia adalah pilihan investasi yang menarik dan menjanjikan.