BSI

Bank Syariah Indonesia (BSI) Selesaikan Upgrade Sistem IT, Layanan E Channel Kembali Normal

Bank Syariah Indonesia (BSI) Selesaikan Upgrade Sistem IT, Layanan E Channel Kembali Normal
Bank Syariah Indonesia (BSI) Selesaikan Upgrade Sistem IT, Layanan E Channel Kembali Normal

JAKARTA - Bank Syariah Indonesia (BSI), sebagai salah satu bank syariah terbesar di Indonesia, baru saja menyelesaikan proses upgrade sistem IT-nya. Proses ini bertujuan untuk memperkuat layanan e-channel yang digunakan oleh nasabah di seluruh Indonesia. Setelah melalui serangkaian peningkatan dan perbaikan, layanan e-channel BSI kini kembali normal dan dapat diakses tanpa hambatan.

Stabilisasi Sistem dan Kenormalan Layanan

Corporate Secretary BSI, Wisnu Sunandar, menegaskan bahwa upgrade sistem IT merupakan bagian dari pemeliharaan berkelanjutan yang dilakukan oleh BSI. "Kami memahami bahwa nasabah mengalami kendala dalam mengakses layanan BSI. Kendati demikian, kami melalui tim IT BSI secara intens melakukan normalisasi layanan agar masyarakat dapat mengakses layanan terbaik dengan lancar," ujarnya pada Rabu, 12 Februari 2025.

Proses stabilisasi sistem dilakukan secara bertahap untuk memastikan keandalan dan keamanan platform digital BSI. Dengan jumlah nasabah yang telah melebihi angka 21 juta, BSI terus berupaya menjaga kualitas pelayanan yang optimal. Wisnu menambahkan, "BSI selalu menjaga komitmennya untuk memberikan layanan keuangan dan perbankan syariah terbaik untuk bangsa Indonesia. Dan kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi selama proses tersebut."

Keamanan Data menjadi Prioritas Utama

Keamanan data dan dana nasabah menjadi prioritas utama BSI dalam setiap perubahan sistem. Perseroan menegaskan bahwa seluruh data nasabah berada dalam kondisi aman. Untuk itu, BSI secara berkelanjutan meningkatkan mitigasi risiko atas segala kemungkinan yang dapat mengancam keamanan cyber.

BSI juga memperingatkan para nasabah untuk tetap waspada terhadap segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan Bank Syariah Indonesia. "Seiring pesatnya perkembangan teknologi serta kebutuhan nasabah untuk produk keuangan digital, BSI menyadari adanya peningkatan risiko keamanan siber," jelas Wisnu. “Oleh sebab itu BSI menerapkan dan senantiasa meningkatkan cyber security yang sejalan dengan ketentuan regulator.”

Pencapaian Transaksi dan Dukungan terhadap UMKM

Per akhir Desember 2024, BSI mencatat bahwa shifting transaksi e-channel mencapai 98,03%. Jumlah transaksi melalui e-channel mencapai 851 juta dengan volume transaksi mencapai Rp956 triliun, sejalan dengan semakin banyaknya nasabah yang memanfaatkan layanan digital BSI.

Selain berfokus pada peningkatan layanan digital, BSI juga berkomitmen untuk mendukung kemajuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Beberapa program unggulan seperti talenta wirausaha BSI dan Aceh Muslim Preneur menunjukkan peningkatan jumlah peserta pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.

UMKM Center BSI, yang tersebar di empat kota besar di Indonesia seperti Aceh, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar, menjadi pusat dukungan bagi nasabah binaan. Total pembiayaan UMKM yang disalurkan mencapai Rp52,4 triliun, sedangkan rasio pembiayaan inklusif makroprudensial (RPIM) mencapai Rp97,8 triliun.

Komitmen terhadap Keberlanjutan dan Keuangan Inklusif

BSI terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung sustainable financing. Pada akhir Desember 2024, portofolio sustainable financing BSI mencapai Rp66,5 triliun, tumbuh 15,2% secara tahunan. Komposisi tersebut terdiri dari green financing sebesar Rp14,1 triliun dan social financing sebesar Rp52,4 triliun, mencerminkan komitmen perseroan terhadap pembiayaan ramah lingkungan dan sosial.

Dalam rangka mendukung ekonomi rendah karbon, BSI telah mengadopsi berbagai inisiatif seperti pembangunan green building, penggunaan kendaraan listrik, serta panel surya dalam operasional bisnisnya. Inisiatif ini sejalan dengan dukungan BSI terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan.

Pada aspek sosial, BSI berhasil menghimpun total zakat sebesar Rp787 miliar sejak tahun 2021 hingga 2024. Dana zakat tersebut terdiri dari zakat perusahaan sebesar Rp665 miliar dan zakat pegawai Rp122 miliar. Wisnu Sunandar berharap, “Semoga ke depan BSI dapat terus memberikan kebermanfaatan yang lebih besar bagi negara dan umat.”

Dengan berakhirnya fase upgrade sistem IT, BSI kini lebih siap melayani nasabahnya dengan lebih baik melalui berbagai inovasi dan peningkatan kualitas layanan. Dukungan terhadap keamanan cyber, peningkatan layanan e-channel, dan komitmen terhadap keberlanjutan merupakan langkah konkret BSI dalam memperkuat posisinya sebagai bank syariah terdepan di Indonesia. Perseroan berharap dapat terus memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam memberdayakan sektor UMKM dan menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index