Korea

Penguatan Pelayanan dan Perlindungan WNI di Korea Selatan Memiliki Fokus Utama KBRI Seoul

Penguatan Pelayanan dan Perlindungan WNI di Korea Selatan Memiliki Fokus Utama KBRI Seoul
Penguatan Pelayanan dan Perlindungan WNI di Korea Selatan Memiliki Fokus Utama KBRI Seoul

JAKARTA - Peningkatan jumlah keberadaan Warga Negara Indonesia (WNI) di Korea Selatan memunculkan tantangan baru bagi Perwakilan Diplomatik Indonesia. Oleh karena itu, Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Ir. Rudianto Tjen, menegaskan pentingnya prioritas penguatan pelayanan dan perlindungan bagi WNI di negara tersebut. Hingga tahun 2025, diproyeksikan jumlah WNI di Korea Selatan akan mencapai angka signifikan, yakni 45.000 orang.

Rudianto Tjen menyampaikan dorongan tersebut menyusul kunjungan kerja Komisi I DPR RI ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul, Republik Korea, pada 14 hingga 20 Februari 2025. Dalam kunjungan tersebut, Rudianto menekankan urgensi pengawasan terhadap kinerja KBRI dalam memberikan pelayanan optimal kepada WNI dan meningkatkan perlindungan mereka. "Kunjungan kerja Komisi I DPR RI ke KBRI Seoul menjadi penting untuk memperkuat pengawasan terhadap kinerja KBRI Seoul dalam memberikan pelayanan dan perlindungan WNI," ucap Rudianto saat menyampaikan keterangannya.

Memperkuat Diplomasi dan Kerjasama Bilateral

Di samping memfokuskan perhatian pada WNI, Rudianto menekankan bahwa dinamika hubungan bilateral Indonesia dan Korea Selatan sedang memasuki fase baru yang lebih kompleks dan strategis. Dengan adanya transformasi signifikan sejak awal hubungan diplomatik pada tahun 1973, kedua negara kini telah meningkatkan status kemitraan menjadi kemitraan strategis komprehensif pada tahun 2024. 

Legislator asal Bangka Belitung ini melihat peran diplomasi parlemen menjadi sangat penting untuk mendorong penguatan kerjasama bilateral melalui apa yang dikenal sebagai 'second track diplomacy'. "Guna mendorong penguatan kerjasama bilateral melalui jalur parlemen sebagai second track diplomacy, serta mempererat hubungan people to people contact antara kedua negara," ujar Rudianto.

Kerjasama Ekonomi yang Menguntungkan

Selain aspek diplomasi, hubungan bilateral ini juga meliputi bidang ekonomi yang semakin erat. Korea Selatan telah membuktikan diri sebagai mitra dagang utama bagi Indonesia. Pada tahun 2024, nilai perdagangan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan mencapai $20 miliar, yang menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. "Dalam aspek ekonomi, Korea Selatan telah membuktikan diri sebagai salah satu mitra dagang dan investor utama Indonesia di kawasan Asia Timur," jelas Rudianto.

Investasi Korea Selatan di Indonesia juga menjadi bagian penting dari kerjasama ini. Sebesar $7.5 miliar dari investasi Korea Selatan difokuskan pada sektor-sektor strategis, termasuk kendaraan listrik, semikonduktor, dan industri teknologi tinggi lainnya. "Hal ini ditopang oleh investasi Korea Selatan di Indonesia yang mencapai $7.5 miliar," tambah politisi senior PDI P tersebut. Melalui kerjasama ini, diharapkan dapat mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi kedua negara.

Teknologi dan Pengembangan SDM Termasuk Pilar Kerjasama Baru

Posisi Korea Selatan yang dikenal sebagai negara dengan teknologi dan inovasi terdepan di Asia, memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk melakukan transfer teknologi. Rudianto melihat kerjasama di bidang ini sangat strategis untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. “Terlebih lagi, posisi Korea Selatan sebagai negara dengan kemajuan teknologi dan inovasi terdepan di Asia menjadikan kerjasama di bidang transfer teknologi dan pengembangan SDM menjadi sangat strategis bagi kepentingan nasional Indonesia," tutur Rudianto optimis.

Dengan perkembangan hubungan bilateral yang semakin strategis ini, Rudianto berharap akan terjalin komunikasi yang lebih intensif antara parlemen kedua negara. Para pemangku kebijakan di dua negara diharapkan mampu berkolaborasi lebih erat untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional Indonesia.

Kunjungan kerja ini bukan hanya menjadi momentum untuk melihat dari dekat kondisi WNI di Korea Selatan, tetapi juga sebagai kesempatan merajut hubungan antara kedua negara melalui berbagai bidang kerjasama. Harapannya, Indonesia dan Korea Selatan dapat terus bertumbuh bersama dalam kerangka kemitraan strategis komprehensif ini.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index