Bank Indonesia

Kolaborasi Universitas Syiah Kuala dan Bank Indonesia untuk Memperkuat Sektor Perikanan di Sumatera

Kolaborasi Universitas Syiah Kuala dan Bank Indonesia untuk Memperkuat Sektor Perikanan di Sumatera
Kolaborasi Universitas Syiah Kuala dan Bank Indonesia untuk Memperkuat Sektor Perikanan di Sumatera

Dalam upaya memperkuat sektor perikanan yang merupakan salah satu sektor unggulan di Sumatera, Universitas Syiah Kuala (USK) bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) menggelar talkshow bertajuk "Road to 6th Sumatranomics". Acara ini yang berlangsung di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis USK pada Kamis kemarin, menempatkan topik "Dukungan Riset dan Inovasi pada Penguatan Nilai Tambah Sektor Perikanan Sumatera" sebagai tema utama.

Pentingnya Kolaborasi untuk Daya Saing

Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof. Marwan, dalam sambutannya menekankan urgensi kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan industri dalam meningkatkan daya saing sektor perikanan melalui inovasi berbasis riset. “Sub sektor perikanan merupakan salah satu sektor unggulan dengan potensi yang sangat besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumatera ke depan," jelas Prof. Marwan. "Dengan garis pantai lebih dari 10.000 km, Sumatera memiliki kekayaan laut yang melimpah, termasuk komoditas perikanan tangkap," tambahnya.

Prof. Marwan juga mengakui bahwa meskipun Sumatera berpotensi dengan kekayaan laut yang melimpah, pengelolaan sektor perikanan saat ini belum optimal. Menurutnya, langkah-langkah berbasis riset perlu segera diimplementasikan untuk memaksimalkan potensi tersebut dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Peran Bank Indonesia dalam Penguatan Sektor Perikanan

Kepala Perwakilan Bank Indonesia untuk Aceh, Agus Chusaini, menegaskan komitmen BI dalam mendukung penguatan sektor perikanan. Agus menyebut sektor ini sebagai salah satu yang strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Sumatera. “Kami berkomitmen untuk mendukung segala bentuk penguatan sektor perikanan melalui berbagai program BI, terutama di tingkat provinsi Aceh,” ujarnya.

Agus juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan mitra strategis termasuk universitas untuk mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. "Penguatan sinergi dan koordinasi adalah kunci dalam pengendalian inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tambahnya.

Pengalaman dan Strategi dari Para Pakar

Talkshow yang dimoderatori oleh Prof. Dr. Faisal, Dekan FEB USK, menghadirkan dua narasumber yang kompeten di bidangnya. Prof. Muchlisin Z.A, Dekan Fakultas Kelautan dan Perikanan USK, berbagi pengalaman mengenai optimalisasi industri perikanan untuk meningkatkan nilai tambah dan ekspor hasil perikanan Sumatera. “Inovasi teknologi dalam pengolahan hasil perikanan adalah kunci untuk bersaing di pasar global,” ujar Prof. Muchlisin.

Aliasuddin, Ph.D, Ketua ISEI Kota Banda Aceh dan Koordinator ISEI Provinsi Aceh, yang juga dosen di FEB USK, membahas prospek ekonomi Sumatera. Ia menekankan pentingnya penguatan sektor kelautan dan perikanan sebagai pilar pertumbuhan ekonomi yang berdaya tambah. "Sektor perikanan dapat menjadi kekuatan ekonomi utama Sumatera jika dikelola dengan baik," jelasnya.

Diskusi dan Antusiasme Tinggi

Talkshow ini juga menjadi ajang diskusi interaktif yang melibatkan partisipasi aktif dari para peserta dan panelis, mencerminkan antusiasme tinggi terhadap pengembangan sektor perikanan di Sumatera. Berbagai topik dibahas secara mendalam, termasuk teknologi pengolahan hasil perikanan, strategi pemasaran global, hingga kebijakan pendukung pengembangan industri perikanan yang berkelanjutan.

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian menuju gelaran "6th Sumatranomics" yang akan berlangsung dalam waktu dekat. Diharapkan, melalui acara ini, berbagai solusi yang berbasiskan riset dapat segera ditemukan dan diimplementasikan guna memaksimalkan potensi sektor perikanan Sumatera.

Komitmen terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Talkshow ini sejalan dengan program Sustainable Development Goals (SDG) khususnya pada tujuan ke 12 dan ke 14 yang menekankan pentingnya konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab serta perlindungan ekosistem laut. Diharapkan, kegiatan ini dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi pengelolaan sumber daya alam di Sumatera, sehingga mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Dengan adanya kolaborasi antara Universitas Syiah Kuala dan Bank Indonesia, diharapkan potensial sektor perikanan Sumatera dapat dikelola secara efektif dan berkelanjutan, sehingga mampu menjadi pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan ini.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index