JAKARTA - Dalam sebuah langkah strategis untuk mendukung pendidikan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat Nahdliyin, Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) di bawah naungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menerima sumbangan dana sosial sebesar Rp100 juta dari PT MNC Asset Management. Dana ini direncanakan untuk digunakan secara efektif dalam mendanai pendidikan anak-anak Nahdliyin serta program pemberdayaan umat lainnya.
Pendidikan sebagai Prioritas Utama
Direktur Eksekutif NU Care LAZISNU, Qohari Cholil, menegaskan bahwa dana ini akan diprioritaskan untuk mendukung pendidikan anak anak di kalangan Nahdliyin. "Yang utama untuk pendidikan umat Nahdliyin, karena memang SDM di lingkungan Nahdliyin masih tertinggal jauh," ungkap Qohari dalam sebuah wawancara eksklusif dengan NU Online di Lobby iNews Tower, Jakarta Pusat.
Dalam rencana pelaksanaannya, LAZISNU telah menyiapkan beasiswa khusus untuk mendukung anak-anak Nahdliyin agar mampu mengakses pendidikan hingga tingkat SLTA. "Dari PBNU untuk terus melakukan treatment kepada para Nahdliyin, jangan sampai anak-anak Nahdliyin ini tidak bisa sekolah karena tidak punya uang. Jadi, target kita minimal SLTA," tambahnya.
Pemberdayaan Umat yang Berkesinambungan
Tidak hanya berfokus pada sektor pendidikan, LAZISNU juga menyiapkan program pemberdayaan umat yang berlangsung secara terus menerus. Hal ini bertujuan untuk mendukung para Nahdliyin yang belum sempat mengenyam pendidikan formal dengan memberikan pelatihan keterampilan sebagai bagian dari pemberdayaan ekonomi. "Pemberdayaan umat ini penting untuk meningkatkan para Nahdliyin yang tidak sekolah, pelan-pelan dan terus kita bina," jelas Qohari.
Dukungan dari MNC Asset Management
Sementara itu, Dimas Aditya Ariadi, Managing Director MNC Asset Management, menyatakan harapannya agar dana bantuan sosial tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan umat Nahdliyin di berbagai sektor. "Dana bantuan sosial ini akan digunakan sebaik mungkin untuk kemaslahatan umat, baik itu di sektor pendidikan, sektor sosial, dan dari segi energi juga yang kita utamakan untuk kemaslahatan bersama," ucap Dimas.
Dimas juga menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari program cleansing dana yang telah menjadi kewajiban MNC Asset Management sejak 2006. Meski penyaluran dana sosial ini adalah yang pertama dilakukan bersama LAZISNU di tahun 2025, Dimas berharap kerjasama ini dapat berlangsung secara berkala. "Sejak 2006, MNC AM wajib melakukan cleansing dana kepada lembaga terkait. Ini bukan yang pertama kali tapi memang untuk tahun 2025, ini yang pertama (bersama LAZ)," jelasnya.
Harapan untuk Program Jangka Panjang
Lebih lanjut, Dimas menekankan pentingnya program jangka panjang dalam penyaluran dana sosial agar bisa dilakukan secara berkelanjutan setiap bulan. "Kami berharap program ini tidak berhenti sampai di sini saja. Kami mencoba mencanangkan program jangka panjang, sehingga kami dapat salurkan ke LAZISNU dan itu setiap bulan," tambahnya.
Melalui kolaborasi antara LAZISNU dan MNC Asset Management, diharapkan bahwa dana sosial ini dapat memberikan dampak positif bagi pendidikan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat Nahdliyin. Dengan adanya langkah konkret ini, diharapkan anak Nahdliyin dapat menikmati akses pendidikan yang lebih baik, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di kalangan mereka.
Membangun Masa Depan Nahdliyin
Inisiatif ini adalah salah satu upaya untuk mengatasi ketertinggalan pendidikan dan ekonomi di kalangan Nahdliyin. Dengan pendanaan dari MNC Asset Management, LAZISNU kini memiliki peluang lebih besar untuk memberdayakan masyarakat Nahdliyin melalui program pendidikan dan pelatihan keterampilan. Melalui dukungan berkelanjutan ini, diharapkan bahwa program-program tersebut dapat berjalan secara efektif dan memberikan manfaat yang nyata bagi generasi mendatang.