Grup Tjokro

Grup Tjokro Ambil Alih Geoprima Solusi, Ini Strateginya

Grup Tjokro Ambil Alih Geoprima Solusi, Ini Strateginya
Grup Tjokro Ambil Alih Geoprima Solusi, Ini Strateginya

JAKARTA - Langkah korporasi strategis tengah dijalankan oleh Grup Tjokro yang kini resmi memulai proses akuisisi terhadap PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO). 

Perusahaan yang dikenal bergerak di bidang teknologi dan jasa geospasial itu mulai mengalami pergeseran struktur kepemilikan saham setelah sang pendiri, Karnadi Margaka, melepas sebagian besar sahamnya kepada pihak Grup Tjokro.

Karnadi melaporkan transaksi tersebut melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu 15 Oktober 2025. Dalam laporannya, ia menyebut telah menjual 170 juta saham GPSO pada 14 Oktober 2025 dengan harga Rp59 per saham, yang merupakan bagian dari divestasi saham pendiri. 

Sebelum transaksi, Karnadi menguasai 52,49% saham atau 350 juta lembar, namun setelah penjualan, kepemilikannya menyusut menjadi 27% atau 180 juta lembar saham.

“Transaksi ini merupakan bagian dari rencana divestasi saham pendiri yang telah kami siapkan secara bertahap,” ujar Karnadi dalam keterangan tertulisnya.

Pergeseran Kepemilikan dan Dukungan untuk Transformasi

Karnadi menegaskan bahwa penjualan tersebut dilakukan atas kepemilikan langsung dan bukan merupakan transaksi repurchase agreement (REPO). 

Ia juga menambahkan, meskipun tidak lagi menjadi pemegang saham pengendali, dirinya akan tetap memberikan dukungan bagi pengembangan bisnis GPSO di masa depan.

“Setelah transaksi ini, saya tidak akan mempertahankan status pengendali, namun tetap akan mendukung arah pengembangan perusahaan,” ujarnya.

Langkah divestasi ini menandai transformasi penting di tubuh GPSO. Dengan bergesernya struktur kepemilikan, perusahaan di bidang teknologi informasi geospasial tersebut kini bersiap menyongsong era baru di bawah payung Grup Tjokro yang telah lama dikenal memiliki jaringan bisnis kuat di berbagai sektor industri.

Strategi Ekspansi Grup Tjokro Lewat PIMSF

Sebagai bagian dari proses akuisisi, PT PIMSF, entitas bisnis di bawah Tjokro Group, telah lebih dulu mengumumkan niatnya untuk mengambil alih saham pengendali GPSO pada 10 Oktober 2025. 

Dalam surat resminya, PT PIMSF menyampaikan rencana akuisisi atas saham milik Karnadi Margaka yang mencakup sekitar 45,45 persen dari total modal disetor dan ditempatkan GPSO. Setelah proses jual beli selesai, PT PIMSF akan menjadi pemegang saham pengendali baru di GPSO.

 Langkah ini dinilai sebagai bagian dari strategi besar Grup Tjokro untuk memperkuat posisi di sektor teknologi dan layanan berbasis data spasial yang kini semakin dibutuhkan dalam berbagai industri, mulai dari energi hingga infrastruktur.

Direktur PT PIMSF, Adi Sulaiman, menegaskan bahwa aksi korporasi ini tidak sekadar ekspansi, tetapi juga bagian dari sinergi jangka panjang.

“Rencana akuisisi ini merupakan bagian dari strategi pengembangan Grup Tjokro dan afiliasinya, sekaligus memperluas keterlibatan kami di sektor teknologi dan jasa geospasial,” jelas Adi.

Transformasi Bisnis GPSO di Bawah Kendali Baru

Masuknya Grup Tjokro melalui PT PIMSF diharapkan dapat mempercepat transformasi digital di GPSO. Dengan dukungan modal dan infrastruktur dari grup besar, GPSO memiliki peluang untuk memperluas jangkauan bisnisnya di dalam maupun luar negeri.

Para analis pasar menilai, langkah ini bisa menjadi katalis positif bagi kinerja jangka menengah dan panjang GPSO. Dengan integrasi teknologi dan pengalaman operasional yang dimiliki Grup Tjokro, GPSO berpotensi mengoptimalkan efisiensi serta meningkatkan portofolio layanan berbasis data dan pemetaan digital.

Selain itu, akuisisi ini juga menunjukkan arah baru bagi Grup Tjokro dalam melakukan diversifikasi bisnis. Sebelumnya, grup ini lebih dikenal di sektor industri dan manufaktur komponen mesin, namun kini mulai mengarahkan fokus pada teknologi informasi, sistem geospasial, dan solusi digital berbasis data.

Peluang Sinergi dan Tantangan Integrasi

Namun demikian, perubahan struktur kepemilikan tentu membawa tantangan tersendiri, terutama dalam hal integrasi manajemen dan penyelarasan visi bisnis. GPSO yang selama ini dikendalikan langsung oleh pendirinya, kini harus menyesuaikan budaya dan strategi baru di bawah Grup Tjokro.

Kendati begitu, langkah akuisisi ini tetap dipandang positif oleh berbagai pihak karena menunjukkan adanya kepercayaan investor terhadap prospek industri geospasial di Indonesia. 

Di tengah meningkatnya kebutuhan data spasial untuk mendukung pembangunan infrastruktur, tata ruang, hingga pengembangan energi hijau, kehadiran pemain kuat seperti Grup Tjokro dinilai akan memperkuat ekosistem digital nasional.

Dengan kepemilikan yang kini mulai beralih, pasar menanti bagaimana sinergi antara Grup Tjokro dan GPSO akan terwujud. Jika strategi ekspansi dijalankan dengan efektif, GPSO berpeluang besar menjadi perusahaan penyedia solusi geospasial terdepan di kawasan Asia Tenggara.

Proses akuisisi Geoprima Solusi (GPSO) oleh Grup Tjokro melalui PT PIMSF menandai fase baru dalam strategi ekspansi bisnis grup tersebut. 

Dengan dukungan modal, jaringan industri, dan komitmen terhadap pengembangan teknologi geospasial, langkah ini diyakini akan memperkuat posisi kedua entitas di pasar nasional maupun regional. 

Sementara itu, bagi GPSO, perubahan kepemilikan ini diharapkan menjadi titik awal transformasi menuju perusahaan teknologi yang lebih kompetitif dan berorientasi pada inovasi digital.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index