JAKARTA - Macam-macam teori kebutuhan memberikan pemahaman penting tentang berbagai hal yang mendorong manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Setiap individu tentu memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi, yang mendorong mereka untuk melakukan aktivitas ekonomi seperti bekerja, berbisnis, atau berdagang.
Teori-teori ini membantu kita memahami berbagai jenis kebutuhan manusia dan bagaimana hal tersebut memengaruhi kehidupan ekonomi.
Dengan memahami macam-macam teori kebutuhan, kita dapat lebih memahami cara orang berusaha memenuhi kebutuhan mereka melalui aktivitas ekonomi.
Pengertian Kebutuhan
Kebutuhan, dalam arti luas, merujuk pada segala hal yang diperlukan manusia untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya. Pemenuhan kebutuhan ini berhubungan dengan pencapaian kesejahteraan.
Tentunya, setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kondisi alam, tempat tinggal, sifat dan karakter individu, gaya hidup, agama, dan budaya.
Dasar dari kebutuhan manusia adalah keinginan-keinginan yang dimiliki setiap individu. Ketika satu kebutuhan terpenuhi, akan muncul kebutuhan baru yang harus dipenuhi.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kebutuhan manusia bersifat bertingkat. Kebutuhan manusia sangat beragam, dimulai dari kebutuhan primer yang meliputi pakaian, makanan, minuman, dan tempat tinggal.
Kini, kebutuhan primer juga mencakup pendidikan dan layanan kesehatan. Selain itu, terdapat kebutuhan sekunder dan tersier seperti kendaraan, layanan komunikasi, gadget, dan sebagainya.
Selain kebutuhan yang bersifat fisik, manusia juga membutuhkan pengakuan, motivasi, penghargaan, dan pengakuan eksistensinya.
Kebutuhan sendiri dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung pada intensitas kegunaan, sifat, waktu pemenuhan, subjek, dan faktor sosio-budaya.
Berdasarkan intensitasnya, kebutuhan terbagi menjadi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Berdasarkan sifatnya, kebutuhan dapat dibagi menjadi jasmani dan rohani.
Berdasarkan waktu pemenuhannya, ada kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang, di masa depan, yang tidak pasti waktunya, dan yang bersifat selamanya.
Berdasarkan subjeknya, kebutuhan bisa bersifat perorangan atau kelompok. Sedangkan menurut sosio-budaya, kebutuhan terbagi menjadi kebutuhan sosial dan psikologis.
Macam-macam Teori Kebutuhan Menurut Ahli
Pentingnya pemenuhan kebutuhan mendorong para ahli untuk mengembangkan berbagai teori yang menjelaskan tentang kebutuhan. Macam-macam teori kebutuhan ini akan dibahas lebih lanjut di penjelasan berikut.
Sebelum itu, perlu dicatat bahwa teori-teori ini bisa saling melengkapi atau bahkan memiliki pandangan yang bertentangan.
Teori Kebutuhan Maslow
Di antara berbagai teori mengenai kebutuhan, teori Maslow adalah salah satu yang paling terkenal dan sering digunakan oleh banyak akademisi atau penulis ketika membahas kebutuhan manusia.
Teori ini dikembangkan oleh Abraham Maslow, seorang psikolog asal Amerika yang juga dikenal dengan teori psikologi aktualisasi diri. Maslow menyusun hierarki kebutuhan manusia dalam lima tingkatan, yang digambarkan dalam bentuk piramida.
Menurut hipotesis Maslow, seseorang hanya akan berusaha memenuhi kebutuhan pada tingkat tertentu jika kebutuhan di tingkat bawahnya telah terpenuhi.
Sebagai contoh, jika seseorang merasa haus, ia akan lebih fokus untuk memuaskan dahaganya terlebih dahulu meskipun rasa laparnya belum sepenuhnya hilang.
Jika kebutuhan pada tingkat tertentu tidak tercapai, seseorang akan kembali berfokus pada kebutuhan yang lebih dasar.
Maslow juga membedakan dua jenis motivasi dalam pemenuhan kebutuhan, yaitu pertama, motivasi yang muncul karena adanya kekurangan (deficiency motivation), yang mendorong individu untuk mengatasi kekurangan dengan menyadari ketidakseimbangan dalam hidupnya. Kedua, motivasi yang muncul karena keinginan untuk berkembang (growth motivation), yang mendorong individu untuk tumbuh dan berkembang agar meningkatkan kesejahteraannya.
Maslow menjelaskan berbagai tingkat kebutuhan manusia, yang dapat dipahami lebih jelas melalui penjelasan berikut:
a. Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs)
Kebutuhan ini merupakan yang paling dasar dan terletak pada tingkat pertama. Ini mencakup kebutuhan untuk makan, minum, bernapas, tidur, serta kebutuhan biologis lainnya yang mendukung kelangsungan hidup.
Kebutuhan ini harus dipenuhi terlebih dahulu karena jika tidak, individu tidak akan dapat melanjutkan aktivitas kehidupan mereka dengan baik.
b. Kebutuhan Keamanan (Safety Needs)
Di atas kebutuhan fisiologis, ada kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan ini penting agar individu merasa dapat menjalani aktivitas kehidupan dengan stabil.
Kebutuhan akan rasa aman mencakup perlindungan, bebas dari ancaman, serta stabilitas dalam hidup.
Contoh-contoh yang mendukung rasa aman antara lain adalah peraturan lalu lintas, peraturan keselamatan kerja, protokol kesehatan, serta norma sosial dan agama.
Meskipun demikian, kebutuhan ini tidak bisa sepenuhnya menghilangkan rasa takut akan ancaman, misalnya ancaman bencana alam atau bahaya lainnya.
c. Kebutuhan Sosial dan Rasa Memiliki (Belongingness and Social Needs)
Kebutuhan sosial berada pada tingkat ketiga dalam hierarki kebutuhan Maslow. Setelah seseorang merasa aman, mereka akan mencari rasa memiliki, kasih sayang, dan interaksi dengan orang lain.
Kebutuhan ini secara alami muncul pada setiap individu.
Kebutuhan sosial ini mencakup keinginan untuk berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain.
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup terpisah dari orang lain. Selama berinteraksi dengan orang lain, individu membutuhkan rasa disayangi dan diterima.
d. Kebutuhan Harga Diri (Self Esteem Needs)
Setelah kebutuhan sosial terpenuhi, kebutuhan akan harga diri menjadi lebih penting. Kebutuhan ini berfokus pada pengembangan rasa percaya diri, pemenuhan diri, keyakinan, dan penghargaan terhadap diri sendiri.
Kebutuhan harga diri dibagi menjadi dua kategori. Yang pertama adalah kebutuhan akan prestasi, kemampuan, kebebasan, kemerdekaan, serta wewenang. Yang kedua adalah kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, status, dan nama baik.
e. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self Actualization)
Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan yang paling tinggi dalam hierarki Maslow dan hanya dapat dicapai setelah keempat tingkat kebutuhan lainnya terpenuhi.
Aktualisasi diri mendorong individu untuk mengeksplorasi potensi penuh yang dimilikinya dan mengekspresikannya dalam bentuk karya atau pencapaian.
Ini adalah kebutuhan untuk menjadi yang terbaik dalam hal-hal yang mereka cintai dan kuasai.
Teori Kebutuhan Gardner Murphy
Gardner Murphy, seorang psikolog asal Amerika Serikat yang berfokus pada psikologi sosial, kepribadian, dan parapsikologi, mengembangkan teori kebutuhan yang membagi kebutuhan manusia menjadi empat kategori utama.
Pertama, kebutuhan dasar, yang merujuk pada kebutuhan biologis penting bagi kelangsungan hidup manusia, seperti makan untuk energi, minum untuk menghilangkan dahaga, dan udara untuk bernapas.
Kedua, kebutuhan terhadap kegiatan, yang menunjukkan bahwa manusia memerlukan aktivitas untuk tetap bergerak. Karena manusia adalah makhluk yang aktif, mereka membutuhkan gerakan untuk mendukung kehidupannya.
Ketiga, kebutuhan sensori, yang berhubungan dengan respons terhadap lingkungan sekitar. Misalnya, kebutuhan akan warna, suara, musik, dan elemen lain yang terkait dengan stimulasi dari dunia di sekitar kita.
Keempat, kebutuhan untuk menolak, yang merujuk pada keinginan manusia untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Contohnya, manusia cenderung menolak rasa sakit, rasa takut, kebohongan, ancaman, dan berbagai hal negatif lainnya yang dapat membahayakan kesejahteraan mereka.
Teori Kebutuhan Virginia Henderson
Virginia Avenel Henderson, seorang perawat asal Amerika Serikat, menciptakan teori kebutuhan yang dikenal luas.
Dia menekankan bahwa tujuan utama perawatan adalah untuk memungkinkan individu menjalani aktivitas sehari-hari secara mandiri setelah menerima pelayanan kesehatan.
Virginia menjelaskan bahwa manusia memiliki empat komponen utama, yaitu biologis, psikologis, kultural, dan spiritual. Berdasarkan komponen ini, ia merinci 14 kebutuhan dasar yang harus dipenuhi manusia, antara lain:
- Bernafas dengan normal, makan dan minum dengan cukup, serta buang air secara teratur.
- Mempertahankan gerakan dan posisi tubuh, serta memastikan tidur dan istirahat yang cukup.
- Memilih pakaian yang sesuai dengan kondisi pribadi, menjaga suhu tubuh tetap normal, serta merawat kebersihan dan penampilan.
- Menjamin keselamatan dari bahaya, berkomunikasi dengan baik, dan dapat beribadah sesuai keyakinan.
- Memiliki pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup, berkesempatan berekreasi, serta memenuhi rasa ingin tahu dan menerima pelayanan kesehatan yang memadai.
Teori Kebutuhan Henry Murray
Henry Murray, seorang psikolog terkenal asal Amerika Serikat, mengembangkan teori kebutuhan yang membagi kebutuhan manusia ke dalam tiga kelompok besar.
Pertama, kebutuhan yang berkaitan dengan ambisi untuk mencapai kekuasaan, kekayaan, prestasi, pengetahuan, dan prestise. Kebutuhan ini termasuk prestasi, dominasi, pengakuan, dan pencapaian status.
Kedua, kebutuhan yang didorong oleh cinta, simpati, ketergantungan, dan kasih sayang. Ini mencakup kebutuhan akan afiliasi, perhatian, kepuasan seksual, dan dukungan emosional.
Ketiga, kebutuhan yang terkait dengan keinginan untuk merdeka, perubahan, petualangan, dan hiburan. Ini termasuk kebutuhan akan otonomi, kebebasan, dan eksplorasi.
Teori Kebutuhan Malcolm S. Knowles
Malcolm Shepherd Knowles, seorang pendidik dewasa terkenal, mengadopsi pendekatan andragogi untuk pendidikan orang dewasa. Menurut Knowles, orang dewasa belajar secara mandiri dengan pengawasan minimal dari pengajar.
Knowles merinci berbagai kebutuhan manusia dalam konteks pendidikan dewasa, antara lain:
- Kebutuhan Fisik, yang mencakup penglihatan, pendengaran, dan kebutuhan akan istirahat untuk memastikan kenyamanan selama proses belajar.
- Kebutuhan Berkembang, yaitu kebutuhan untuk berkembang dalam aspek pengetahuan, keterampilan, dan kedisiplinan. Seseorang merasa hidupnya berarti ketika ia memiliki kesempatan untuk berkembang.
- Kebutuhan Akan Rasa Aman, baik secara fisik maupun psikologis. Ketika rasa aman tidak terpenuhi, individu akan cenderung menarik diri.
- Kebutuhan Mendapatkan Pengalaman Baru, yang memberikan variasi dalam hidup dan mengatasi kebosanan yang muncul dari rutinitas.
Pengalaman baru membuka kesempatan untuk bertemu dengan orang baru dan memperoleh ide-ide segar.
- Kebutuhan untuk Disukai, di mana individu berusaha diterima dan disukai oleh orang lain.
- Kebutuhan untuk Mendapatkan Pengakuan, yang mendorong seseorang untuk mendapatkan kedudukan dalam kelompok atau masyarakat, serta perhatian dari orang lain.
Sebagai penutup, macam-macam teori kebutuhan memberikan pemahaman mendalam tentang faktor-faktor yang mendorong manusia untuk bertindak, memenuhi kebutuhan, dan mencapai kesejahteraan.