Cara Mengatasi Pencemaran Udara, Penyebab, dan Contohnya

Rabu, 02 Juli 2025 | 15:57:19 WIB
cara mengatasi pencemaran udara

JAKARTA - Cara mengatasi pencemaran udara penting dibahas karena kualitas udara kini jadi isu global yang berdampak pada kesehatan manusia.

Udara yang tercampur dengan polusi memiliki dampak berbahaya terhadap tubuh manusia dan perlu diatasi melalui berbagai langkah konkret. Kegiatan manusia sehari-hari ternyata berperan besar dalam mencemari udara. 

Banyak aktivitas menggunakan alat atau mesin yang menghasilkan asap dan gas buangan yang mencemari udara bersih di sekitarnya. Ini menyebabkan udara yang seharusnya sehat berubah menjadi berbahaya akibat kontaminasi dari polutan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa kondisi pencemaran udara global telah mencapai tahap yang mengkhawatirkan. 

Sekitar 98% kota dengan jumlah penduduk lebih dari 100.000 jiwa di negara berpenghasilan rendah hingga menengah tidak mampu mencapai standar kualitas udara yang telah ditetapkan WHO. 

Sementara di negara-negara dengan pendapatan tinggi, angka ini menurun menjadi 52%, namun tetap menunjukkan bahwa permasalahan ini tidak mengenal batas geografis atau ekonomi.

Kota-kota besar yang padat dan didominasi oleh penduduk dengan pendapatan rendah kerap menjadi wilayah yang rentan terhadap polusi udara. 

Berdasarkan penelitian dari Greenpeace Asia Tenggara bersama IQAir AirVisual, tercatat bahwa pencemaran udara telah menyebabkan ribuan kematian di Jakarta—sebanyak 6.100 jiwa pada 2020 dan 5.200 jiwa pada 2021.

Bahkan, belum lama ini, Jakarta sempat mencatatkan diri sebagai kota dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia. 

Data dari IQAir pada tanggal 17 Juni 2022 menunjukkan bahwa indeks kualitas udara di Jakarta mencapai angka lebih dari 100 dengan konsentrasi PM 2.5, yang menandakan kondisi udara yang sangat tidak sehat bagi pernapasan dan kesehatan secara umum.

Polusi udara terjadi akibat pelepasan senyawa kimia ke atmosfer, baik yang berbentuk gas maupun partikel kecil yang tidak terbentuk secara alami. 

Kandungan zat-zat berbahaya ini menurunkan mutu udara dan menimbulkan ancaman serius bagi semua makhluk hidup.

Dampak buruk dari pencemaran udara tidak hanya dirasakan oleh manusia, tetapi juga merusak ekosistem dan lingkungan secara keseluruhan. 

Gangguan pernapasan, penyakit kronis, hingga perubahan lingkungan adalah sebagian dari akibat yang ditimbulkan. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan pencemaran udara? 

Menurut Encyclopedia Britannica, pencemaran udara adalah pelepasan partikel padat, gas, atau aerosol cair ke atmosfer dalam jumlah yang melebihi kemampuan lingkungan untuk menetralisirnya. 

Sementara itu, National Geographic menyatakan bahwa pencemaran udara merupakan kombinasi dari partikel dan gas yang dapat mencapai tingkat konsentrasi membahayakan, baik di luar ruangan maupun di dalam ruangan. 

Contoh polutan meliputi asap kendaraan, metana, karbon dioksida, serbuk sari, dan jelaga. Lembaga National Institute of Environmental Health Sciences menjelaskan bahwa polusi udara terdiri dari zat alami maupun buatan yang mencemari udara. 

Polusi ini biasanya dibagi menjadi dua jenis, yaitu yang terjadi di dalam ruangan dan di luar ruangan.

Di Indonesia, pengertian pencemaran udara juga dijelaskan melalui Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1407 Tahun 2002, yang menyebutkan bahwa pencemaran udara adalah penurunan mutu udara ambien hingga tidak lagi mampu menjalankan fungsinya, akibat masuknya zat atau energi lain yang berasal dari aktivitas manusia.

Menurut ahli bernama Chambers, pencemaran udara terjadi ketika zat fisik atau kimia bertambah di udara dalam kadar tertentu sehingga bisa dideteksi atau diukur, serta menimbulkan dampak negatif terhadap manusia, hewan, tumbuhan, dan benda-benda di sekitarnya.

Untuk itu, penting bagi setiap individu maupun pihak berwenang mengambil langkah nyata dalam cara mengatasi pencemaran udara, agar lingkungan tetap sehat dan layak huni bagi semua makhluk hidup.

Cara Mengatasi Pencemaran Udara

Cara mengatasi pencemaran udara dapat dilakukan apabila seluruh masyarakat bersinergi dalam mengambil langkah nyata untuk menanggulangi polusi. 

Ada sejumlah upaya yang bisa diterapkan sebagai bentuk kepedulian terhadap kebersihan udara, antara lain:

Menekan Emisi Kendaraan

Asap yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor menjadi salah satu kontributor utama dalam pencemaran udara. 

Oleh karena itu, penting untuk mulai membatasi penggunaan kendaraan pribadi dan mempertimbangkan penggunaan transportasi umum sebagai alternatif. 

Selain itu, disarankan untuk tidak membiarkan mesin kendaraan menyala dalam waktu lama saat tidak digunakan, seperti ketika sedang menunggu.

Menggunakan Produk Hemat Energi dan Ramah Lingkungan

Mengadopsi penggunaan alat-alat rumah tangga yang hemat energi dan perangkat elektronik yang efisien dapat membantu menekan penggunaan listrik sekaligus menjaga lingkungan tetap bersih. 

Mematikan peralatan listrik saat tidak digunakan juga merupakan langkah sederhana namun efektif dalam menjaga kualitas udara.

Tidak Membakar Sampah

Masih banyak orang yang menganggap bahwa membakar sampah bisa menjadi solusi untuk mengurangi volume limbah. Padahal, praktik ini justru membahayakan kesehatan dan merusak lingkungan. 

Proses pembakaran sampah menghasilkan karbon monoksida (CO) yang sangat berbahaya jika terhirup. Selain itu, asap yang dihasilkan mengandung zat beracun yang dapat mencemari udara.

Mengurangi Pemakaian Bahan Kimia

Penggunaan bahan kimia dalam jumlah berlebih, terutama pada produk pembersih rumah tangga, juga berpotensi mencemari udara. 

Untuk mencegah hal tersebut, sebaiknya beralih ke produk pembersih yang lebih ramah lingkungan dan hanya menggunakannya sesuai dengan kebutuhan.

Membatasi Penggunaan Kantong Plastik

Kantong plastik memiliki dampak negatif terhadap lingkungan karena membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai secara alami. 

Untuk menjaga kelestarian lingkungan, sebaiknya mulai membiasakan diri membawa tas belanja yang dapat digunakan berulang kali guna mengurangi ketergantungan pada kantong plastik sekali pakai.

Menerapkan Reuse dan Recycle

Selain menghindari penggunaan bahan kimia berlebih, penting juga untuk menerapkan prinsip guna ulang dan daur ulang. Langkah awalnya adalah memisahkan sampah yang masih bisa diproses kembali dari sampah yang tidak dapat didaur ulang. 

Tindakan ini tidak hanya membantu mengurangi volume sampah, tetapi juga berdampak positif dalam menurunkan pencemaran udara, tanah, serta air.

Menanam Tanaman di Rumah

Minimnya ruang terbuka hijau di kota-kota besar menjadi salah satu penyebab buruknya kualitas udara. 

Untuk membantu mengatasi hal tersebut, kita bisa memanfaatkan lahan yang tersedia di rumah untuk menanam berbagai jenis tanaman. 

Kehadiran tanaman hijau sangat bermanfaat karena mampu menyerap polusi dan menghasilkan udara yang lebih bersih dan segar.

Proses Pencemaran Udara

Berdasarkan informasi dari NASA, pencemaran udara utamanya disebabkan oleh keberadaan partikel padat, cair, dan gas tertentu yang melayang di atmosfer. Partikel-partikel tersebut dikenal dengan istilah aerosol.

Aerosol ini dapat bersumber dari berbagai aktivitas, terutama proses pembakaran bahan bakar fosil seperti kayu, batu bara, dan minyak bumi. 

Sebagian dari partikel dan gas tersebut berasal langsung dari aktivitas pembakaran, namun ada juga yang terbentuk akibat reaksi kimia di udara.

Selain itu, aerosol bisa muncul dari sumber alami maupun buatan manusia, seperti debu, serbuk sari tumbuhan, kebakaran hutan, emisi pabrik, gas buang kendaraan bermotor, bahkan letusan gunung berapi. 

Keberadaan aerosol juga dapat memengaruhi cara cahaya matahari mencapai permukaan bumi. 

Sebagian partikel memantulkan sinar matahari kembali ke angkasa, sementara yang lain menyerapnya, tergantung dari karakteristik warna partikel tersebut.

Faktor yang Menyebabkan Pencemaran Udara

Pencemaran udara bisa timbul karena dua faktor utama, yakni proses alami serta aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Berikut ini penjelasan lengkapnya:

1. Penyebab Alami

Pencemaran udara dari alam terjadi tanpa campur tangan manusia dan berlangsung secara alami. Beberapa contoh proses alaminya antara lain:

-Pembusukan bahan organik yang mengeluarkan aroma tidak sedap ke atmosfer.

-Letusan gunung berapi yang menghembuskan gas, asap, dan abu ke udara.

-Kebakaran hutan yang muncul secara alami.

-Tiupan angin kencang yang membawa debu serta partikel halus ke udara.

2. Penyebab dari Aktivitas Manusia

Tindakan manusia menjadi pemicu utama meningkatnya polusi udara karena banyak kegiatan sehari-hari berpotensi mencemari lingkungan, seperti:

-Proses memasak, khususnya pengolahan makanan seperti daging atau ikan, yang menghasilkan asap, debu, dan aroma menyengat bila dilakukan terus-menerus.

-Kegiatan konstruksi yang menimbulkan banyak debu dan asap, terlebih bila proyek berlangsung dalam jangka waktu panjang.

-Proses kimia tertentu, seperti pembuahan atau reaksi industri, dapat menghasilkan gas, uap, dan partikel halus yang mencemari udara.

-Emisi dari kendaraan bermotor yang mengeluarkan asap menjadi salah satu penyumbang terbesar polusi udara, terutama di kawasan perkotaan dengan lalu lintas padat.

-Aktivitas tambang dan penggalian juga menghasilkan emisi serta debu dalam jumlah besar.

-Berbagai bentuk pembakaran seperti insiden kebakaran hutan, pembakaran sampah, atau proses industri seperti peleburan logam, turut mengeluarkan asap, gas, dan uap berbahaya yang memperburuk kualitas udara.

Penyebab Pencemaran Udara Berdasarkan Aktivitas

1. Kegiatan Pertambangan

Proses eksplorasi dan pengambilan mineral dari dalam tanah dalam kegiatan pertambangan biasanya menggunakan mesin berbahan bakar, yang dapat menghasilkan partikel debu dan zat kimia. 

Zat-zat tersebut dilepaskan ke atmosfer selama proses berlangsung dan berpotensi menurunkan kualitas udara.

2. Konsumsi Listrik yang Tinggi

Sumber utama pembangkit listrik di Indonesia masih mengandalkan batu bara. Akibatnya, semakin tinggi permintaan listrik dari masyarakat, semakin besar pula jumlah residu batu bara yang dihasilkan. 

Limbah ini bisa menyebar ke udara dalam bentuk partikel halus atau gas yang merugikan lingkungan.

3. Sampah dari Aktivitas Rumah Tangga

Kegiatan di rumah sering kali menghasilkan limbah berupa plastik, kertas, dan material lainnya. Banyak orang memilih untuk membakar sampah tersebut sebagai cara praktis untuk menguranginya. 

Namun, tindakan ini justru dapat mengeluarkan asap yang mengandung zat berbahaya, yang kemudian menyebar dan mencemari udara di sekitarnya.

Jenis-jenis Pencemaran Udara

Lembaga National Institute of Environmental Health Sciences mengelompokkan jenis polusi udara ke dalam dua kategori utama:

1. Polusi Udara di Luar Ruangan

Jenis pencemaran ini terjadi di area terbuka, di luar bangunan atau tempat tinggal. Beberapa sumbernya antara lain:

-Zat partikulat berukuran sangat kecil yang muncul akibat pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara untuk pembangkit energi.

-Beragam gas beracun seperti nitrogen oksida, sulfur oksida, karbon monoksida, serta uap dari bahan kimia industri.

-Asap hasil pembakaran tembakau.

-Ozon permukaan, yakni salah satu bentuk oksigen yang sangat reaktif dan berperan sebagai penyusun utama kabut asap yang sering terlihat di kawasan perkotaan.

2. Polusi Udara di Dalam Ruangan

Jenis pencemaran ini berasal dari udara yang terperangkap di dalam ruangan, serta partikel seperti karbon dioksida atau zat pencemar lainnya yang masuk melalui ventilasi, jendela, dan pintu. Contoh sumbernya antara lain:

-Bahan bangunan yang mengandung zat berbahaya seperti asbes, formaldehid, dan timbal.

-Gas berbahaya seperti karbon monoksida dan radon.

-Jenis-jenis spora jamur serta serbuk sari dari tanaman.

-Zat alergen baik dari luar maupun dalam ruangan, termasuk yang berasal dari binatang seperti tikus dan kecoa.

Apa Saja Dampak Pencemaran Udara?

Dampak dari polusi udara sangat merugikan bagi kesehatan tubuh manusia, dan dapat menimbulkan berbagai konsekuensi negatif, seperti:

-Menyebabkan kerusakan pada sel-sel di saluran pernapasan, sehingga sistem pernapasan menjadi terganggu dan tidak bekerja optimal.

-Karbon monoksida yang berlebihan dapat menghambat distribusi oksigen dalam darah, yang pada akhirnya meningkatkan risiko munculnya gangguan jantung dan pembuluh darah.

-Organ vital seperti jantung dan paru-paru harus bekerja lebih keras dari biasanya, sehingga dapat menimbulkan tekanan berlebih pada fungsi keduanya.

-Terpapar dalam jangka panjang dapat memperpendek harapan hidup seseorang.

-Sangat berisiko bagi perempuan yang sedang mengandung, karena dapat menimbulkan peradangan, meningkatkan risiko keguguran, hingga menyebabkan gangguan pernapasan seperti asma pada janin.

-Menyebabkan penurunan fungsi paru-paru secara drastis, bahkan dalam kasus tertentu bisa menyebabkan kerusakan permanen.

-Meningkatkan kemungkinan terkena penyakit serius, seperti asma, kanker, bronkitis, dan emfisema.

-Anak-anak lebih rentan mengalami infeksi akibat sistem imun mereka yang masih dalam tahap perkembangan.

Selain itu, pada kelompok rentan seperti penderita diabetes, tekanan darah tinggi, masalah jantung, dan penyakit paru-paru kronis, polusi udara bisa memperburuk kondisi kesehatan mereka.

Siapa Saja yang Bisa Terkena Efek akibat Pencemaran Udara?

Pada dasarnya, semua kalangan bisa merasakan dampak dari kualitas udara yang tercemar, baik anak-anak maupun orang dewasa. 

Namun, ada beberapa kelompok yang lebih rentan terhadap bahaya dari polusi udara. Berikut adalah kelompok-kelompok yang paling berisiko:

-Mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung, seperti gagal jantung kongestif, asma, penyakit jantung koroner, hingga kondisi paru-paru seperti PPOK (penyakit paru obstruktif kronis).

-Perempuan yang sedang dalam masa kehamilan.

-Lansia atau orang dengan usia lanjut.

-Anak-anak, terutama yang masih balita maupun yang usianya belum mencapai 15 tahun.

-Individu yang beraktivitas di luar ruangan secara rutin, seperti atlet, pekerja lapangan, karyawan yang sering bepergian, dan profesi lain yang menuntut berada di area terbuka.

Sebagai penutup, menjaga udara tetap bersih bisa dimulai dari langkah kecil. Yuk, terapkan cara mengatasi pencemaran udara demi lingkungan yang sehat dan berkelanjutan!

Terkini