JAKARTA - Krisis di sektor transportasi Rusia belum mereda, dan kini situasi makin mencekam setelah kabar mengejutkan datang dari Moskow: Roman Starovoit, mantan Menteri Transportasi sekaligus eks Gubernur Kursk, ditemukan tewas hanya beberapa jam setelah dirinya resmi diberhentikan oleh Presiden Vladimir Putin.
Pemecatan tersebut diumumkan secara resmi pada Senin pagi waktu setempat. Tak lama setelah keputusan itu dirilis di situs resmi Kremlin, jasad Starovoit ditemukan di dalam mobil miliknya di kawasan Odintsovo, wilayah pinggiran ibu kota Rusia. Tubuhnya mengalami luka tembak, dan sebuah senjata api ditemukan tidak jauh dari lokasi kejadian.
Komite Investigasi Rusia menduga kuat bahwa Starovoit meninggal karena bunuh diri. Pistol yang ditemukan di lokasi merupakan hadiah resmi yang pernah diberikan kepadanya semasa aktif menjabat.
Namun, kematiannya bukan sekadar peristiwa tragis pribadi. Ini terjadi dalam konteks krisis transportasi yang tengah melanda Rusia, ditandai dengan pembatalan dan penundaan lebih dari 400 penerbangan dalam dua hari terakhir. Serangan drone Ukraina dan "campur tangan eksternal", sebagaimana disebut oleh otoritas penerbangan Rusia, dituding sebagai biang keladi kekacauan ini. Penjelasan mengenai campur tangan tersebut belum dipublikasikan secara rinci.
Kondisi darurat ini tampaknya beriringan dengan pergolakan di dalam tubuh kementerian. Pemecatan Starovoit menambah daftar panjang dinamika politik di sektor transportasi Rusia. Meski Kremlin membantah bahwa pemberhentian itu disebabkan oleh "kurangnya kepercayaan", tidak ada penjelasan resmi mengenai alasan sebenarnya.
“Tidak ada kaitannya dengan hilangnya kepercayaan,” ujar juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada media.
Namun, rumor dan laporan dari media lokal menyebutkan bahwa Starovoit tengah berada dalam pusaran investigasi besar terkait dugaan korupsi. Ia diduga menyalahgunakan dana negara untuk pembangunan benteng pertahanan di wilayah Kursk ketika masih menjabat sebagai gubernur. Informasi ini diperkuat dengan kenyataan bahwa penggantinya, Alexei Smirnov, telah lebih dulu ditangkap pada April lalu karena kasus serupa.
Tak hanya soal dugaan korupsi, berbagai sumber juga menyebutkan bahwa Roman Starovoit mungkin telah mengetahui keputusan pemecatannya sebelum diumumkan secara resmi, dan sempat muncul terakhir kali pada Minggu pagi dalam video resmi Kementerian Transportasi saat memimpin rapat internal.
Dugaan bunuh diri Starovoit memunculkan banyak spekulasi. Beberapa pihak meyakini tekanan politik dan ancaman hukum menjadi alasan utama di balik keputusannya mengakhiri hidup. Namun hingga kini, penyelidikan masih berjalan dan pihak berwenang belum mengeluarkan kesimpulan resmi.
Kematian Starovoit bukan satu-satunya peristiwa mengejutkan yang melanda Kementerian Transportasi Rusia dalam waktu berdekatan. Andrey Korneichuk, pejabat penting di Badan Transportasi Kereta Api Rusia, dilaporkan meninggal dunia mendadak saat menghadiri rapat kerja. Dugaan awal menunjukkan serangan jantung sebagai penyebab kematiannya.
Dua kematian yang terjadi dalam lingkup kementerian yang sama ini menambah kecemasan di kalangan internal pemerintahan. Apalagi situasi transportasi nasional sedang berada dalam kondisi genting. Pembatalan ratusan penerbangan akibat ancaman drone dan gangguan eksternal menjadi bukti nyata betapa rentannya infrastruktur transportasi Rusia saat ini.
Peristiwa ini sekaligus menjadi momen reflektif terhadap betapa beratnya tekanan yang mungkin dialami pejabat tinggi negara dalam menjalankan tugas dan menghadapi risiko politik maupun hukum. Apalagi ketika nama mereka terseret dalam kasus yang bisa mengakhiri karier, reputasi, hingga hidup mereka sendiri.
Starovoit dikenal sebagai figur teknokrat yang naik daun sejak awal 2000-an. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Transportasi sebelum menjadi Gubernur Kursk, dan terakhir kembali dipercayakan untuk memimpin kementerian yang mengatur sistem logistik dan perhubungan Rusia. Kariernya yang semula cemerlang berakhir tragis dalam sekejap mata.
Kini, perhatian publik dan pengamat politik tertuju pada kelanjutan investigasi, baik atas dugaan korupsi maupun penyebab pasti kematiannya. Di saat bersamaan, tantangan nyata di sektor transportasi tak bisa menunggu. Pemerintah harus bergerak cepat menstabilkan sistem dan menghindari kekacauan lanjutan, apalagi dengan meningkatnya ancaman keamanan di tengah konflik yang masih berlangsung.
Apa pun hasil penyelidikan nantinya, kematian Starovoit menjadi babak kelam baru dalam kisah transportasi Rusia. Tragedi ini menunjukkan bahwa pergantian kekuasaan di level tertinggi tak selalu berjalan mulus, dan kadang diiringi harga yang amat mahal.