Infrastruktur Digital ASEAN Makin Solid Berkat Kolaborasi

Kamis, 10 Juli 2025 | 13:17:06 WIB
Infrastruktur Digital ASEAN Makin Solid Berkat Kolaborasi

JAKARTA - Langkah strategis diambil oleh PT Alita Praya Mitra (Alita) melalui kerja sama internasional untuk menjawab lonjakan kebutuhan infrastruktur digital di kawasan ASEAN. Di tengah pesatnya pertumbuhan teknologi dan permintaan akan layanan digital berkecepatan tinggi, Alita menjalin kemitraan penting dengan perusahaan teknologi asal Taiwan, Pegatron Corporation.

Bertempat di Batam, penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara dua entitas ini menandai komitmen keduanya dalam mendukung transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan, khususnya di Indonesia dan wilayah Asia Tenggara. Kerja sama ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat rantai pasok digital dan memperluas adopsi teknologi tinggi lintas sektor.

Secara garis besar, Alita dan Pegatron akan mengembangkan solusi digital terintegrasi berbasis teknologi terkini seperti artificial intelligence (AI), 5G, dan Internet of Things (IoT). Kolaborasi ini menyasar berbagai sektor strategis seperti industri telekomunikasi, pemerintahan, dunia akademik, hingga masyarakat umum.

Dalam konteks ini, transformasi digital bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan mendesak. Menurut proyeksi dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), permintaan terhadap pusat data di Indonesia akan meningkat signifikan dan diperkirakan mencapai 1.200 megawatt (MW) pada 2030. Angka ini diperkuat oleh data Mordor Intelligence yang memprediksi pasar pusat data Indonesia akan menyentuh nilai US$1,888 miliar pada tahun yang sama, dengan laju pertumbuhan tahunan sebesar 22,84 persen.

Merespons tren tersebut, Alita dan Pegatron sepakat untuk mengembangkan solusi teknologi yang mampu memenuhi ekspektasi pasar. Fokus mereka mencakup pembangunan AI cloud, edge data center, hingga pengembangan platform as a service (PaaS) yang mengombinasikan keunggulan masing-masing pihak.

Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, menegaskan pentingnya kerja sama ini sebagai bentuk sinergi antara teknologi global dan kekuatan lokal. “Kerja sama ini membuka peluang integrasi, sinergi teknologi dan inovasi yang akan mendukung percepatan transformasi digital, baik bagi sektor industri telekomunikasi, korporasi, pemerintahan, akademisi maupun masyarakat luas di era percepatan digitalisasi yang berbasis 5G, IOT serta AI saat ini,” ujar Teguh.

Kolaborasi ini juga berimplikasi pada peningkatan kapasitas riset dan pengembangan (R&D) di bidang teknologi digital. Dengan menggandeng Pegatron, Alita berupaya memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain penting dalam peta ekonomi digital ASEAN.

CY Feng, General Manager Business Group of Communication Products Pegatron, menyatakan optimismenya terhadap masa depan kemitraan ini. “Dengan menggabungkan keahlian Pegatron dalam solusi 5G, AI dan IoT yang canggih dan kemampuan integrasi lokal yang kuat dari Alita, kolaborasi ini bertujuan memberdayakan industri agar menjadi lebih cerdas, lebih efisien, dan konektivitas yang lebih baik,” jelas Feng.

Inisiatif ini tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga strategis dalam membuka jalan bagi penetrasi pasar yang lebih luas. ASEAN, dengan jumlah penduduk lebih dari 680 juta jiwa, menjadi kawasan yang sangat potensial untuk pertumbuhan bisnis infrastruktur digital. Kolaborasi Alita dan Pegatron diharapkan dapat menangkap peluang tersebut dengan pendekatan teknologi yang adaptif dan inovatif.

Di sisi lain, kerja sama ini sekaligus menjadi respons terhadap tantangan global dalam pembangunan infrastruktur digital yang tangguh dan inklusif. Dalam era yang ditandai oleh disrupsi teknologi dan percepatan digitalisasi, kolaborasi lintas negara menjadi krusial untuk memastikan daya saing dan keberlanjutan.

Adapun bentuk kerja sama yang dijalankan mencakup pengembangan perangkat edge, solusi perangkat AI, serta integrasi layanan digital yang bisa diakses oleh berbagai lapisan industri. Hal ini menandai babak baru bagi Alita dalam memperluas jangkauan solusi yang selama ini ditawarkan, tidak hanya dalam skala nasional, tetapi juga regional.

Kemitraan ini juga akan memfasilitasi transfer teknologi, pelatihan sumber daya manusia, serta penguatan ekosistem digital yang berorientasi pada masa depan. Bagi Alita, hadirnya Pegatron sebagai mitra strategis menambah nilai lebih dalam upaya menyediakan solusi teknologi yang berkelanjutan dan relevan dengan kebutuhan pasar.

Dengan pendekatan kolaboratif, Alita dan Pegatron menegaskan visi mereka untuk menjadi katalis dalam pembangunan infrastruktur digital yang adaptif terhadap kebutuhan masa depan. Kemitraan ini akan memberi dampak jangka panjang, baik dalam penguatan jaringan digital nasional maupun dalam integrasi teknologi digital ke dalam struktur ekonomi kawasan.

Sebagai catatan, MoU ini bukan hanya simbol komitmen, melainkan peta jalan konkret menuju kemandirian dan ketahanan digital Indonesia di tengah kompetisi global yang semakin ketat. Dengan penguasaan teknologi dan kolaborasi strategis, masa depan infrastruktur digital Indonesia dan ASEAN tampak kian menjanjikan.

Terkini