Sembako untuk Warga, Bibit untuk Alam

Selasa, 22 Juli 2025 | 08:56:54 WIB
Sembako untuk Warga, Bibit untuk Alam

JAKARTA - Semangat kebersamaan dan cinta kampung halaman kembali menyala di Banjarnegara. Para alumni SMPN 1 Banjarnegara angkatan 1988 menunjukkan bahwa solidaritas bisa hadir dalam bentuk paling sederhana namun penuh makna. Mereka menyatukan niat baik, tenaga, dan sumber daya untuk memberikan bantuan sembako kepada warga sekaligus menyerahkan ribuan bibit pohon untuk mendukung konservasi alam pegunungan.

Desa Babadan, Kecamatan Pagentan, menjadi saksi hangatnya kebersamaan itu. Dengan udara yang sejuk dan suasana yang damai, rombongan alumni turun langsung ke lapangan, menyerahkan 100 paket sembako kepada warga yang membutuhkan. Namun lebih dari sekadar kegiatan sosial biasa, aksi ini juga membawa misi pelestarian lingkungan dengan pemberian 2.000 bibit pohon kepada kelompok tani lokal.

Bibit yang dibagikan bukan hanya untuk Desa Babadan saja. Semangat hijau juga menjalar ke Desa Jatilawang, Kecamatan Wanayasa, melalui Forum Masyarakat Jatilawang Lestari. Wilayah ini memang tengah berjuang menjaga kelestarian hutan yang semakin tertekan akibat berbagai tantangan lingkungan.

Koordinator kegiatan, Agung Yusianto, menyatakan bahwa kegiatan ini adalah bentuk nyata dari kepedulian alumni terhadap tanah kelahirannya. “Ini bukan sekadar bagi-bagi bantuan. Ini adalah upaya kolektif untuk membangun ketahanan sosial dan ekologi desa. Kami ingin membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan, sekaligus berkontribusi pada pelestarian alam,” ujarnya.

Menurutnya, sembako yang diberikan terdiri dari bahan pokok seperti beras, minyak goreng, dan gula. Semua bantuan berasal dari sumbangan para alumni yang dikumpulkan secara sukarela. Aksi seperti ini sudah menjadi bagian dari napas kebersamaan para anggota. “Dana dari alumni tidak hanya digunakan untuk bantuan pangan. Kami juga menyalurkannya untuk aksi-aksi sosial lain seperti sumur bor, bantuan air bersih, santunan anak yatim, hingga sunatan massal,” tambah Agung.

Kegiatan ini mendapatkan respons positif dari berbagai pihak. Sekretaris Camat Pagentan, Agung Dwi Antoko, menyampaikan apresiasinya atas kepedulian dan keterlibatan aktif para alumni dalam membangun masyarakat. “Kepedulian seperti ini sangat berarti bagi masyarakat kami. Semoga menjadi berkah, tidak hanya bagi penerima, tapi juga bagi seluruh anggota,” katanya.

Apa yang dilakukan bukan sekadar aktivitas sesaat. Aris Amaludin, sebagai ketua kegiatan, menegaskan bahwa semua langkah yang diambil selalu dilandasi oleh semangat “Spirit of Care” semangat kepedulian yang telah menjadi prinsip dasar dari gerakan ini. “Kami ingin menunjukkan bahwa alumni sekolah pun bisa punya peran penting dalam pembangunan sosial dan ekologi daerah. Harapan kami, langkah kecil ini bisa menginspirasi gerakan serupa dari komunitas lain,” ucapnya.

Komitmen itu tidak berhenti pada pemberian bantuan langsung. Para alumni juga menggandeng instansi pemerintah daerah untuk mendukung program-program berkelanjutan. Bibit pohon yang dibagikan, misalnya, merupakan hasil kerja sama dengan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (DPKPLH) Kabupaten Banjarnegara. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa sinergi antara masyarakat dan pemerintah dapat menghasilkan dampak yang nyata, baik secara sosial maupun ekologis.

Tak hanya masyarakat penerima manfaat yang merasa terbantu, para alumni pun mengaku mendapat kebahagiaan tersendiri. Momen berbagi dan bertemu langsung dengan warga memberi mereka kepuasan yang tak ternilai. Banyak dari mereka yang kini tinggal di luar kota, bahkan luar pulau, rela kembali demi berpartisipasi dalam kegiatan ini. Bagi mereka, membangun desa adalah bentuk rasa syukur dan penghormatan terhadap akar kehidupan mereka.

Suasana gotong royong yang dibangun dalam kegiatan tersebut memberikan energi positif. Warga desa menyambut hangat kedatangan para alumni, bahkan turut serta membantu distribusi sembako dan proses penanaman bibit pohon. Beberapa petani juga mendapatkan pelatihan singkat tentang cara merawat tanaman produktif yang disalurkan, sehingga manfaatnya bisa berkelanjutan.

Bibit yang dibagikan tidak hanya tanaman konservatif seperti pohon keras, tetapi juga tanaman produktif seperti alpukat, kopi, dan durian. Harapannya, ke depan pohon-pohon tersebut bisa memberi nilai tambah ekonomi bagi warga sekitar.

Langkah ini memang tampak sederhana, namun memiliki dampak yang berlapis. Di satu sisi membantu warga memenuhi kebutuhan dasar melalui bantuan pangan, di sisi lain mengajak masyarakat ikut menjaga kelestarian lingkungan dan merawat hutan yang menjadi sumber kehidupan.

Dengan pendekatan yang inklusif dan penuh empati, para alumni ini membuktikan bahwa siapa pun bisa berperan dalam membawa perubahan positif. Tidak perlu menunggu besar atau punya kekuasaan, cukup dengan hati yang peduli dan langkah yang konsisten, siapa saja bisa menjadi agen kebaikan yang nyata.

Melalui sinergi dan semangat berbagi, mereka bukan hanya menyalurkan sembako, tetapi juga menanam harapan dan masa depan hijau untuk Banjarnegara. Apa yang ditanam bukan hanya pohon, tetapi juga semangat baru bagi warga dan lingkungan sekitar.

Terkini