Kendaraan Hybrid Suzuki Dorong Inovasi Ramah Lingkungan

Kamis, 07 Agustus 2025 | 07:59:39 WIB
Kendaraan Hybrid Suzuki Dorong Inovasi Ramah Lingkungan

JAKARTA - Di tengah transformasi industri otomotif global yang bergerak ke arah elektrifikasi, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengambil pendekatan yang unik dan realistis. Alih-alih langsung beralih ke kendaraan listrik murni, Suzuki memilih menghadirkan teknologi mild hybrid sebagai langkah awal.

Teknologi ini disebut Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS), dan telah diterapkan pada beberapa model seperti Ertiga Hybrid, XL7 Hybrid, Grand Vitara Hybrid, dan Fronx Hybrid. Pendekatan ini dinilai lebih cocok dengan kebutuhan konsumen Indonesia saat ini.

“Karena kami ingin memberikan simplicity kepada konsumen kita. Simplicity, enggak kasih teknologi-teknologi yang ribet yang akhirnya malah nanti menyusahkan konsumen terlebih dulu,” ungkap Harold Donnel, 4W Marketing Director PT SIS.

Adaptasi Menuju Teknologi yang Lebih Tinggi

Menurut Harold, karakteristik konsumen Suzuki yang beragam menuntut adanya masa adaptasi sebelum benar-benar siap menggunakan teknologi elektrifikasi penuh seperti Hybrid Electric Vehicle (HEV) atau bahkan Battery Electric Vehicle (BEV).

"So we start from the small things. Beranjak sampai dengan yang paling kompleks, itu mengapa mild hybrid dengan sistem yang sangat sederhana tapi tetap impactful baik itu secara gas buang atau fuel efficiency bisa dikonsumsi masyarakat," tambahnya.

Dengan mengedepankan kesederhanaan teknologi, Suzuki memudahkan masyarakat dalam memahami dan mengadopsi kendaraan ramah lingkungan secara bertahap.

Efisiensi Biaya dan Kemudahan Perawatan

Selain menawarkan efisiensi bahan bakar dan pengurangan emisi, SHVS juga memberikan nilai lebih dari sisi ekonomi. Karena konstruksi teknologi mild hybrid ini tidak jauh berbeda dengan kendaraan konvensional berbasis mesin pembakaran dalam (Internal Combustion Engine/ICE), maka biaya perawatan dan kepemilikan tetap terjangkau.

"Kedua dari sudut pandang price positioning, dengan semakin simpel teknologi yang kita sampaikan maka pergolakan harganya tidak akan terlalu fluktuatif. Value for money itu menjadi agama nomor duanya Suzuki," jelas Harold.

Komponen SHVS yang Efisien

Sistem SHVS terdiri dari tiga komponen utama:

-Mesin pembakaran dalam (ICE) berkode K15C dengan kapasitas 1.500 cc.

-Integrated Starter Generator (ISG) sebagai komponen utama dalam sistem hybrid ringan.

-Baterai lithium-ion tambahan yang mendukung sistem kelistrikan dan efisiensi.

Perpaduan ini memungkinkan kendaraan mengonsumsi bahan bakar seminimal mungkin tanpa mengorbankan performa. Dengan demikian, emisi gas buang juga bisa ditekan secara signifikan.

Fitur Auto Start-Stop untuk Efisiensi Maksimal

Salah satu fitur menarik yang dimiliki kendaraan hybrid Suzuki adalah Auto Start-Stop, seperti yang terdapat pada model Suzuki Fronx. Fitur ini membuat mesin akan otomatis mati saat kendaraan berhenti sejenak, misalnya di lampu merah.

Meski mesin mati, sistem kelistrikan seperti audio, lampu, dan AC tetap aktif, sehingga kenyamanan penumpang tidak terganggu. Untuk menghidupkan mesin kembali, pengemudi cukup menginjak pedal gas atau sistem akan menyalakannya secara otomatis.

Fitur ini mirip dengan teknologi pada sepeda motor matik yang sudah dikenal masyarakat, sehingga memberikan rasa familiar dan mudah digunakan.

Peran ISG dalam Penghematan Energi

Komponen ISG memiliki beberapa peran penting. Selain membantu menyalakan mesin dengan halus, ISG juga memberikan bantuan tenaga (power assist) saat kendaraan mulai melaju dari posisi diam. Hal ini membuat kinerja mesin menjadi lebih ringan, sehingga konsumsi bahan bakar pun dapat ditekan.

Tidak hanya itu, ISG juga berfungsi sebagai dinamo regeneratif, yang mampu mengubah energi kinetik dari pergerakan roda menjadi listrik. Listrik ini kemudian disimpan di baterai untuk digunakan kembali saat diperlukan, menjadikan sistem ini efisien dan ramah lingkungan.

Komitmen Suzuki pada Inovasi Bertahap

Suzuki menyadari bahwa perubahan ke kendaraan listrik murni tidak bisa dilakukan secara instan. Oleh karena itu, SHVS menjadi bentuk komitmen perusahaan untuk menghadirkan inovasi yang terjangkau dan aplikatif, tanpa membebani konsumen dalam hal teknologi maupun biaya.

Dengan pendekatan multi-pathway, Suzuki ingin tetap relevan dengan kebutuhan konsumen di berbagai segmen dan kondisi geografis Indonesia yang beragam.

Teknologi mild hybrid menjadi langkah awal yang bijak untuk memperkenalkan elektrifikasi, sambil terus memberikan edukasi dan produk yang sesuai dengan kesiapan pasar.

Pendekatan bertahap seperti yang dilakukan Suzuki melalui kendaraan mild hybrid menunjukkan bahwa inovasi tidak selalu harus radikal. Dengan teknologi SHVS, Suzuki berhasil menjembatani kebutuhan akan efisiensi dan keberlanjutan lingkungan dengan kenyamanan dan kemampuan ekonomi konsumen Indonesia. Langkah ini memperkuat posisi Suzuki dalam peta industri otomotif nasional sebagai produsen yang tidak hanya adaptif, tapi juga visioner.

Terkini