Sri Mulyani Tegaskan Efisiensi Anggaran Jadi Prioritas 2026

Jumat, 08 Agustus 2025 | 13:07:04 WIB
Sri Mulyani Tegaskan Efisiensi Anggaran Fokus Prioritas 2026

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan pentingnya peran diplomasi ekonomi sebagai fondasi strategis dalam melindungi dan mengembangkan kepentingan nasional Indonesia di dunia internasional. Dalam orientasi calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh yang diadakan oleh Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Sri Mulyani menegaskan bahwa diplomasi ekonomi bukan hanya alat komunikasi antar negara, melainkan instrumen utama untuk memperkuat investasi dan perdagangan.

Diplomasi ekonomi kini menjadi jembatan yang menghubungkan Indonesia dengan peluang global, sekaligus menghadirkan kesempatan bagi pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan dan inklusif.

Tantangan Pergeseran Paradigma Global

Sri Mulyani menjelaskan bahwa dunia saat ini tengah mengalami perubahan besar dalam paradigma hubungan internasional. Dari era multilateralisme yang menekankan kerja sama bersama, kini bergeser ke unilateralisme dengan semangat “my country first” yang lebih menonjolkan kepentingan nasional masing-masing negara. Pergeseran ini membawa tantangan tersendiri dalam mengelola kebijakan ekonomi, hubungan bilateral, serta pola perdagangan dan investasi global.

“Saat ini, kita berada di sebuah era di mana terjadi pergeseran paradigma dari multilateralisme menjadi unilateralisme ‘my country first’,” ujar Sri Mulyani. Oleh sebab itu, para diplomat dituntut untuk sigap menyesuaikan strategi dan pendekatan agar Indonesia tetap mampu bersaing dan menarik investasi di tengah kondisi dunia yang dinamis.

Duta Besar Sebagai Garda Terdepan Diplomasi Ekonomi

Dalam sambutannya, Sri Mulyani menekankan peran strategis para Duta Besar yang tidak hanya bertugas sebagai wakil negara, tetapi juga sebagai penggerak utama dalam menjaga iklim investasi yang kondusif dan kerja sama dagang yang adil. Para diplomat ini diharapkan mampu menyuarakan dan mengawal kepentingan Indonesia dengan semangat yang kuat.

“Para Duta Besar bukan hanya perwakilan negara, tapi juga juru bicara semangat bahwa Indonesia menjaga iklim investasi dan kerja sama dagang yang adil,” jelasnya. Peran ini sangat penting dalam mendukung target pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi antara 6 hingga 8 persen serta mengatasi tantangan jebakan pendapatan menengah.

Menjaga Stabilitas dan Membangun Kepercayaan Investor Global

Menurut Sri Mulyani, diplomat juga memegang tugas vital dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional dan membangun kepercayaan investor dari berbagai negara. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, kepercayaan tersebut merupakan modal utama untuk menggaet investasi yang produktif dan berkelanjutan, yang menjadi pondasi bagi pembangunan ekonomi Indonesia.

Diplomasi ekonomi bukan sekadar kegiatan formal, melainkan ujung tombak dalam mewujudkan visi Indonesia Maju melalui pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.

Semangat Nasionalisme dalam Tugas Diplomatik

Menutup arahannya, Sri Mulyani mengajak para calon Duta Besar untuk menjalankan tugasnya dengan penuh rasa nasionalisme dan dedikasi tinggi. Mereka diharapkan mampu menjaga nama baik bangsa dan menyuarakan kepentingan Indonesia dengan tegas dan elegan di berbagai forum internasional.

“Bawa semangat Indonesia Maju, jaga kehormatan bangsa, dan jadilah diplomat yang menyuarakan kepentingan Indonesia di panggung global,” tutup Sri Mulyani dengan harapan besar.

Dengan pandangan yang jelas dan penuh optimisme, Sri Mulyani mengajak seluruh diplomat muda untuk berkontribusi aktif dalam mengawal masa depan ekonomi Indonesia di dunia internasional melalui diplomasi ekonomi yang strategis dan berdaya saing.

Terkini