JAKARTA - Kinerja PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus menunjukkan tren positif hingga pertengahan 2025, dengan lonjakan jumlah pelanggan yang signifikan di berbagai layanan. Selama semester I 2025, tercatat sebanyak 240.906.117 pelanggan menggunakan moda transportasi berbasis rel ini. Capaian tersebut mencerminkan pertumbuhan sebesar 8,90% dibandingkan periode yang sama pada 2024.
Lonjakan tersebut tidak hanya merepresentasikan peningkatan angka semata, namun juga menjadi indikator bertambahnya kepercayaan masyarakat terhadap kereta api sebagai transportasi yang aman, nyaman, dan tepat waktu.
Hal ini ditegaskan oleh Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, yang menyebut bahwa tren pertumbuhan tersebut merupakan cerminan dari transformasi dan layanan yang semakin dipercaya publik. “Yang membanggakan, seluruh layanan KAI Group mengalami peningkatan jumlah pelanggan. Ini bukan sekadar soal pertumbuhan angka, tetapi tentang bagaimana kepercayaan publik tumbuh melalui pengalaman perjalanan yang aman, nyaman, dan terkoneksi,” ujar Anne Purba.
Berbagai layanan KAI mencatat performa yang meningkat, menunjukkan bahwa lonjakan pelanggan terjadi secara merata, termasuk layanan kereta eksklusif, kereta bandara, hingga kereta regional.
Layanan Kereta Wisata Menarik Minat
Salah satu lini usaha yang mencatat pertumbuhan tertinggi adalah KAI Wisata. Layanan ini berhasil mencatat kenaikan pelanggan sebesar 41,38% dengan total penumpang mencapai 100.176. Layanan ini mengandalkan kereta-kereta eksklusif seperti Panoramic, Priority, Nusantara, Toraja, dan Imperial.
Kereta wisata telah menjadi pilihan populer bagi pelanggan yang menginginkan pengalaman perjalanan yang berbeda dan mewah. Peningkatan ini menunjukkan minat masyarakat terhadap layanan dengan nilai tambah dan suasana perjalanan yang istimewa.
KA Bandara dan Regional Juga Bertumbuh
Selain kereta wisata, kereta bandara juga mengalami peningkatan signifikan. Selama semester I 2025, KA Bandara melayani 3.448.622 penumpang, mencatat pertumbuhan sebesar 27,29% dibandingkan periode sebelumnya.
Di wilayah timur Indonesia, KA Makassar hingga Parepare juga menunjukkan tren positif. Jumlah pelanggannya naik 8,86%, dengan total 149.035 penumpang yang telah memanfaatkan layanan ini.
Sementara itu, kereta jarak jauh dan kereta lokal tak ketinggalan mencatatkan kinerja gemilang. Keduanya berhasil meningkatkan jumlah pelanggan sebesar 7%, menjadi 27.463.555 pelanggan.
Kenaikan ini mengindikasikan bahwa kereta api tetap menjadi pilihan utama masyarakat untuk perjalanan antarkota maupun dalam wilayah aglomerasi, meskipun opsi transportasi semakin beragam.
Ketepatan Waktu Jadi Faktor Penentu
Salah satu elemen yang turut menopang pertumbuhan jumlah pelanggan KAI adalah komitmen terhadap ketepatan waktu. Menurut Anne Purba, ketepatan waktu keberangkatan mencapai 99,51%, sedangkan ketepatan waktu kedatangan berada di angka 96,25%. “Ketepatan waktu bukan hanya soal angka, tetapi tentang menjaga ritme kehidupan pelanggan. Ini yang terus kami jaga dan tingkatkan,” ujar Anne.
Faktor ini menjadi penting dalam menjaga kepercayaan pelanggan. Dengan ritme hidup masyarakat yang semakin cepat dan efisien, akurasi jadwal menjadi nilai tambah tersendiri bagi moda transportasi seperti kereta api.
Cerminan Transformasi Transportasi Publik
Keberhasilan KAI di Semester I 2025 juga merefleksikan hasil dari transformasi berkelanjutan yang dilakukan oleh perusahaan. Tak hanya fokus pada peningkatan kapasitas, KAI juga terus membenahi kualitas layanan melalui integrasi sistem tiket, peningkatan fasilitas stasiun, serta inovasi produk dan promosi.
Transformasi tersebut turut memperkuat positioning kereta api sebagai transportasi publik yang terjangkau sekaligus premium, tergantung pada kebutuhan pelanggan.
Momentum Positif Menjelang Akhir Tahun
Kinerja positif selama enam bulan pertama tahun ini menjadi modal penting bagi KAI dalam menghadapi semester kedua 2025. Tren pertumbuhan ini juga bisa menjadi indikasi bahwa permintaan layanan transportasi berbasis rel akan terus meningkat, seiring dengan perbaikan infrastruktur, peningkatan armada, dan integrasi dengan moda transportasi lain.
Dengan konsistensi performa dan inovasi layanan yang adaptif, KAI diharapkan dapat mempertahankan bahkan memperkuat posisinya sebagai tulang punggung transportasi nasional.
Pertumbuhan jumlah pelanggan kereta api selama semester I 2025 mencerminkan kepercayaan masyarakat yang kian tinggi terhadap moda transportasi ini. Dari layanan wisata hingga kereta bandara, semua mencatatkan tren positif. Dengan didukung tingkat ketepatan waktu yang tinggi dan kualitas layanan yang meningkat, KAI sukses menciptakan ekosistem transportasi berbasis rel yang semakin terintegrasi dan andal. Ini bukan sekadar capaian operasional, tetapi juga pencapaian strategis dalam membangun budaya mobilitas yang efisien dan berkelanjutan di Indonesia.