JAKARTA - Dalam upaya memperkuat kapasitas dan kompetensi kepemimpinan birokrasi di sektor energi dan sumber daya mineral, salah satu pejabat teknis di Sulawesi Barat mengambil langkah serius untuk mengembangkan diri. Wisnu Hasta Praja, Kepala Bidang Geologi dan Air Tanah Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Barat, secara aktif mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan I Tahun 2025.
Pelatihan ini menjadi momentum penting dalam perjalanan karier para pejabat administrator di lingkungan Pemprov Sulbar, sekaligus mencerminkan dorongan kuat dari Kementerian ESDM untuk terus melahirkan pemimpin yang adaptif dan siap menghadapi tantangan pelayanan publik yang terus berkembang.
Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDM) Sulbar dan berlangsung. Kegiatan ini akan berakhir pada 25 Oktober 2025, mengusung metode pembelajaran blended learning, yakni kombinasi antara tatap muka di Kampus BPSDM Sulbar di Kalukku, Mamuju, dan pembelajaran daring dari tempat kedudukan masing-masing peserta.
“Kami sudah memulai pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan oleh BPSDM Sulbar sesuai pedoman dari Lembaga Administrasi Negara (LAN), dan saya sangat antusias mengikuti setiap tahapan pelatihannya,” ungkap Wisnu Hasta Praja.
Pelatihan ini berlandaskan pada Keputusan Kepala LAN Nomor 2/K.1/PDP.07/2023 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Struktural Kepemimpinan, yang telah diperbarui melalui Keputusan Kepala LAN Nomor 433/K.1/PDP.07/2024. Ketentuan tersebut menjadi dasar pelaksanaan pelatihan yang bertujuan membentuk pemimpin birokrasi yang tidak hanya administratif, tetapi juga mampu memimpin perubahan.
Bagi Wisnu, mengikuti pelatihan ini bukan semata-mata pemenuhan kewajiban struktural dalam jenjang jabatan. Lebih dari itu, ia memandangnya sebagai kesempatan strategis untuk menyerap pemahaman baru tentang tata kelola pemerintahan, kepemimpinan publik, dan penerapan proyek perubahan yang berorientasi pada hasil.
“Pelatihan ini bukan sekadar kewajiban struktural, tetapi kesempatan strategis untuk memperkuat pola pikir kepemimpinan, terlebih dalam merancang dan mengimplementasikan proyek perubahan yang relevan dengan tugas dan fungsi kami di bidang geologi dan air tanah,” tambahnya.
Pelatihan ini juga memberikan ruang kepada peserta untuk sejenak melepaskan rutinitas harian di kantor agar bisa lebih fokus mendalami materi dan menyusun proyek perubahan. Dengan begitu, diharapkan hasil pelatihan tidak hanya berhenti pada teori, tetapi juga mampu diimplementasikan secara nyata di instansi masing-masing.
Kepala Dinas ESDM Sulbar, Mohammad Ali Chandra, memberikan dukungan penuh atas keikutsertaan Wisnu dalam pelatihan ini. Ia juga menyatakan komitmennya untuk menjadi mentor dalam tahapan penyusunan dan pelaksanaan proyek perubahan.
“Kami memberikan izin penuh kepada Pak Wisnu untuk mengikuti pelatihan ini, dan tentunya saya akan mendampingi sebagai mentor, khususnya dalam tahapan penyusunan dan implementasi proyek perubahan. Ini merupakan bagian dari upaya kami membentuk pemimpin teknis yang visioner dan adaptif,” tutur Chandra.
Dalam perspektif yang lebih luas, keikutsertaan Wisnu dalam PKA mencerminkan langkah konkret dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat untuk membangun birokrasi yang lebih tangguh, kreatif, dan mampu memberikan solusi di lapangan. Terlebih, sektor geologi dan air tanah memiliki peran krusial dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, pengelolaan sumber daya alam, serta kesiapsiagaan terhadap bencana geologi.
Pelatihan semacam ini menjadi bagian dari strategi besar untuk menyiapkan SDM yang selaras dengan visi “Panca Daya” Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka – Salim S. Mengga. Visi tersebut menekankan pentingnya membentuk sumber daya manusia yang unggul, berkarakter, dan siap membawa perubahan nyata di lingkungan pemerintahan.
Dengan menempuh pelatihan kepemimpinan, Wisnu Hasta Praja diharapkan mampu memainkan peran yang lebih strategis dalam mendukung kebijakan energi dan sumber daya mineral di Sulbar, khususnya dalam pengelolaan geologi dan air tanah yang berkelanjutan dan berbasis data ilmiah.
Tak hanya itu, keberadaan proyek perubahan yang disusun dalam pelatihan ini juga bisa menjadi model untuk replikasi program inovatif di daerah lain. Ini menjadi penting di tengah kebutuhan daerah untuk meningkatkan pelayanan publik berbasis inovasi dan teknologi.
Langkah Wisnu ini tidak hanya mencerminkan dedikasi seorang pejabat terhadap pengembangan diri, tetapi juga menjadi cerminan semangat reformasi birokrasi yang terus digaungkan Kementerian ESDM dan pemerintah daerah. Kepemimpinan yang andal dan responsif di sektor energi dan sumber daya mineral akan menjadi kunci dalam mewujudkan pengelolaan sumber daya yang adil, merata, dan berkelanjutan.
Sebagai ujung tombak dalam bidang geologi dan air tanah, Wisnu membawa harapan besar untuk mentransformasi sistem pelayanan publik menjadi lebih adaptif, berbasis kebutuhan masyarakat, dan tentunya selaras dengan arah pembangunan daerah.
Dengan berakhirnya pelatihan ini nanti pada bulan Oktober, publik menanti implementasi nyata dari proyek perubahan yang tengah dirancang. Apakah itu menyangkut perbaikan sistem informasi geologi, optimalisasi pengelolaan air tanah, atau integrasi data spasial dalam kebijakan energi daerah semuanya kini berada di tangan pemimpin teknis yang tengah digembleng untuk menjadi lebih tangguh menghadapi masa depan.