Jepang

Jepang Latih Bakamla Perkuat Laut RI

Jepang Latih Bakamla Perkuat Laut RI
Jepang Latih Bakamla Perkuat Laut RI

JAKARTA - Memperkuat pengamanan laut nasional bukan hanya soal teknologi dan kapal patroli, namun juga tentang kesiapan fisik dan taktik personel di lapangan. Menyadari pentingnya hal ini, Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) mengambil langkah nyata dengan mengikuti pelatihan bela diri dan pengamanan maritim yang difasilitasi langsung oleh Japan Coast Guard (JCG).

Langkah ini menjadi bagian penting dari peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam menjaga kedaulatan wilayah laut Indonesia. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia menghadapi tantangan serius dalam hal pengawasan dan pertahanan laut, terutama terhadap aktivitas ilegal yang kerap muncul di wilayah perairan yang luas.

Pelatihan yang berlangsung selama lima hari di Jakarta tersebut. Program ini merupakan hasil kerja sama antara Bakamla RI dan Japan International Cooperation Agency (JICA), sebuah lembaga kerja sama internasional dari Jepang yang aktif mendukung berbagai inisiatif pengembangan kapasitas di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Fokus utama dari pelatihan ini adalah penanganan kapal mencurigakan, terutama kapal-kapal yang terindikasi melakukan pelanggaran hukum di laut Indonesia. Para personel Bakamla dibekali dengan teknik fisik dan taktik bela diri yang disesuaikan untuk operasi di atas kapal, termasuk cara melumpuhkan awak kapal secara efektif namun tetap mengedepankan keselamatan.

Dalam sesi pertama, instruktur dari Japan Coast Guard memperlihatkan langsung teknik melumpuhkan awak kapal yang dianggap mencurigakan. Demonstrasi ini mencakup skenario menghadapi kapal ilegal yang mencoba melarikan diri atau melakukan perlawanan di tengah operasi keamanan laut.

 "Japan Coast Guard trains Indonesian counterparts to secure sea lane safety", pelatihan ini digagas sebagai bentuk dukungan Jepang terhadap keamanan jalur pelayaran internasional yang juga melewati perairan Indonesia.

Pelatihan ini dipandang sebagai langkah strategis dalam menjawab tantangan keamanan laut yang kian kompleks. Ancaman seperti penyelundupan, pencurian ikan, perdagangan manusia, hingga pelanggaran wilayah oleh kapal asing membutuhkan personel dengan kemampuan tak hanya administratif, tetapi juga fisik dan responsif dalam situasi kritis.

Adanya kerja sama dengan Japan Coast Guard, yang dikenal memiliki standar tinggi dalam pengamanan maritim, menjadi nilai tambah tersendiri. Tidak hanya mentransfer pengetahuan teknis, pelatihan ini juga menjadi sarana untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang dalam bidang keamanan laut.

Pelatihan seperti ini juga menjadi bukti bahwa penguatan kedaulatan laut tidak hanya dilakukan lewat alutsista canggih, tetapi juga melalui peningkatan kualitas personel secara menyeluruh. Dalam konteks ini, bela diri menjadi komponen penting karena memberi personel kemampuan bertahan dan bertindak cepat di situasi sulit.

“Pelatihan ini menjadi langkah strategis bagi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dalam menjaga kedaulatan wilayah laut dari ancaman ilegal dan potensi gangguan keamanan laut,” ungkap pihak Bakamla RI seperti dikutip dari pemberitaan tersebut.

Penguasaan bela diri yang relevan untuk medan laut memberikan keunggulan tersendiri bagi aparat di lapangan. Kondisi kapal yang sempit, bergerak, serta kemungkinan terjadinya perlawanan dari awak kapal ilegal membuat penguasaan teknik fisik menjadi mutlak diperlukan.

Selain penguasaan teknik bela diri, peserta juga dilatih untuk mengenali pola-pola pelayaran mencurigakan, serta prosedur hukum dalam menangani kapal asing yang terbukti melanggar hukum Indonesia. Hal ini bertujuan agar penindakan tidak hanya tegas, namun juga sesuai dengan ketentuan internasional.

Dengan adanya pelatihan ini, Bakamla RI diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dalam setiap operasi pengamanan laut yang dilakukan, terutama dalam misi menjaga jalur pelayaran nasional dan internasional dari gangguan.

Sebagai negara yang berada di jalur penting pelayaran global, laut Indonesia memiliki posisi strategis, namun sekaligus rentan terhadap berbagai bentuk pelanggaran hukum. Kerja sama dengan Jepang menjadi langkah cerdas untuk memperkuat pengawasan di tengah ancaman yang terus berkembang.

Tidak hanya memberi manfaat praktis, pelatihan ini juga menumbuhkan semangat kolaborasi dan pertukaran keahlian antara dua negara yang sama-sama memiliki kepentingan atas stabilitas kawasan Asia-Pasifik.

Jepang, sebagai negara maritim dengan teknologi maju dan sistem keamanan laut yang sudah mapan, menjadi mitra ideal bagi Indonesia dalam memperkuat pertahanan maritim. Melalui kerja sama ini, Indonesia tidak hanya belajar, tetapi juga membangun fondasi kerja sama yang lebih erat untuk masa depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index