Prabowo Subianto

Prabowo Subianto Sambut Peluang Damai di Papua

Prabowo Subianto Sambut Peluang Damai di Papua
Prabowo Subianto Sambut Peluang Damai di Papua

JAKARTA - Isyarat perdamaian mulai terbit dari Tanah Papua. Di tengah dinamika keamanan yang terus menjadi perhatian nasional, kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM), melalui Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), menyampaikan tawaran damai yang ditujukan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto. Harapan baru ini disuarakan dalam upaya meredakan ketegangan dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Papua.

Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menyampaikan, pihaknya siap untuk duduk bersama dengan pemerintah Indonesia guna menghentikan konflik yang selama ini terjadi. Ajakan perundingan ini ditujukan kepada seluruh jajaran pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“TPNPB-OPM mengimbau kepada Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Indonesia Gibran Rakabuming, dan semua pemerintahan di Indonesia, bahwa TPNPB-OPM bersedia melakukan perundingan dan mengakhiri peperangan di atas Tanah Papua,” ujar Sebby melalui pesan singkat.

Menurut Sebby, perdamaian bukan hanya menjadi keinginan kelompoknya, tetapi menjadi kebutuhan mendesak masyarakat Papua. Perundingan, katanya, menjadi satu-satunya cara realistis untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung puluhan tahun dan memberikan harapan baru bagi kehidupan yang aman dan sejahtera.

Sebby mengungkapkan bahwa konflik bersenjata antara kelompoknya dan pasukan keamanan telah menyebabkan eksodus besar-besaran. Tercatat sekitar 97 ribu warga sipil Papua kini menjadi pengungsi. Ia berharap, inisiatif perundingan dapat membuka jalan bagi mereka untuk kembali ke rumah masing-masing dengan jaminan keamanan.

“Tujuan perundingan tersebut ialah demi kemanusiaan sehingga lebih dari 97 ribu warga sipil yang selama ini menjadi korban konflik bersenjata di Tanah Papua bisa kembali dan mendapatkan bantuan,” ucap Sebby.

Kesiapan untuk berdialog ini menjadi angin segar, terutama karena datang dari pihak yang selama ini memilih jalur perjuangan bersenjata. Dalam pandangan TPNPB-OPM, perundingan bisa menjadi momentum penting untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama lebih dari enam dekade.

“Perundingan untuk kesepakatan damai dan mengakhiri perang yang terjadi selama 63 tahun,” lanjut Sebby.

Namun, Sebby menegaskan bahwa kesediaan mereka untuk berunding harus dijalankan secara terhormat dan terbuka. Salah satu syarat yang mereka ajukan adalah kehadiran pihak ketiga sebagai mediator. Dalam hal ini, mereka mengusulkan agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau lembaga internasional netral lainnya dapat memfasilitasi proses dialog antara pihaknya dan Pemerintah Indonesia.

“Jika Presiden Prabowo bersedia untuk melakukan perundingan dengan kami (TPNPB-OPM) maka harus difasilitasi oleh PBB ataupun oleh lembaga-lembaga internasional yang diakui oleh dunia, atau pun sebuah negara yang netral,” tegas Sebby.

Meski belum ada pernyataan resmi dari pemerintah, termasuk dari TNI maupun Polri, langkah awal berupa tawaran damai ini menjadi penanda penting. Respons masyarakat yang mendambakan kedamaian juga bisa menjadi dorongan agar proses menuju dialog segera dilakukan.

Situasi keamanan di Papua selama ini menjadi perhatian nasional, terutama karena dampaknya terhadap masyarakat sipil. Eksodus ribuan warga akibat konflik telah menciptakan kondisi kemanusiaan yang menantang. Dengan inisiatif dari TPNPB-OPM untuk membuka ruang dialog, ada harapan baru bahwa penyelesaian yang damai dapat segera terwujud.

Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dikenal memiliki pendekatan strategis terhadap stabilitas nasional. Tawaran ini menjadi peluang untuk menunjukkan komitmen kuat terhadap perdamaian berkelanjutan, khususnya di wilayah yang selama ini menghadapi konflik berkepanjangan.

Jika perundingan ini berhasil diwujudkan, maka bisa menjadi langkah historis bagi bangsa Indonesia. Dialog yang inklusif, dengan tetap menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI, dapat menjadi contoh solusi damai untuk berbagai konflik sosial lainnya di tanah air.

Tawaran ini juga menunjukkan bahwa semangat rekonsiliasi masih hidup di tengah tantangan besar. Dengan keterlibatan pemerintah, masyarakat sipil, dan pihak internasional yang netral, maka harapan akan Papua yang aman dan sejahtera semakin nyata.

Kini, bola berada di tangan pemerintah Indonesia. Dalam kepemimpinan Prabowo Subianto, Indonesia memiliki kesempatan untuk menciptakan sejarah baru sebuah narasi perdamaian yang tumbuh dari keberanian untuk berdialog dan komitmen terhadap kemanusiaan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index