Sembako

Sembako Murah Pacitan Pasar Tradisional Bangkit

Sembako Murah Pacitan Pasar Tradisional Bangkit
Sembako Murah Pacitan Pasar Tradisional Bangkit

JAKARTA - Dalam beberapa pekan terakhir, kondisi harga bahan pokok di Kabupaten Pacitan menunjukkan kestabilan yang cukup menggembirakan. Meskipun stabilitas harga ini menjadi kabar positif, pedagang pasar tradisional mengeluhkan sepinya pembeli yang masih menjadi tantangan serius bagi kelangsungan usaha mereka.

Plt Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan dan Tenaga Kerja (Disdagnaker) Pacitan, Wahyu Dwi Cahyono, menyampaikan bahwa meskipun harga sembako relatif tidak mengalami lonjakan signifikan, dinamika pasar tetap terasa lesu. “Semua pedagang di Pacitan mengeluh pembeli lesu,” ungkap Wahyu. Hal ini mengindikasikan bahwa daya beli masyarakat perlu mendapat perhatian demi mendongkrak aktivitas perdagangan di pasar-pasar tradisional.

Salah satu komoditas utama ialah beras lokal Pacitan. Wahyu menegaskan bahwa beras lokal saat ini belum memenuhi standar ekspor kelas premium, meskipun kualitasnya tidak buruk. Standar yang dimaksud seperti kadar air, mutu, dan konsistensi pasokan masih perlu ditingkatkan agar dapat menembus pasar internasional. “Pacitan itu buat konsumsi sendiri saja masih mengandalkan kiriman dari luar daerah,” tambahnya, menjelaskan ketergantungan daerah pada suplai beras dari luar.

Untuk menjaga kestabilan harga dan pasokan, intervensi pasar dilakukan melalui Badan Urusan Logistik (Bulog). Distribusi Minyakita, salah satu kebutuhan pokok penting, masih diupayakan agar dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp15.700 per liter, meskipun ada pedagang yang memasarkan di atas harga tersebut. Pihak terkait terus mengajukan tambahan stok agar ketersediaan minyak goreng sesuai HET lebih merata.

Di sisi lain, terdapat sentimen positif dari komoditas kelapa. Harga kelapa sempat mengalami kenaikan beberapa minggu terakhir karena adanya permintaan ekspor ke China. Meski sebagian kelapa yang dipasarkan berasal dari luar daerah melalui Pacitan, tren ini memberi angin segar bagi pergerakan pasar lokal. Namun kondisi ini dianggap sementara karena permintaan ekspor belum stabil sepenuhnya.

Data terbaru dari Disdagnaker Pacitan per 16 Juli 2025 mencatat harga sejumlah sembako di Pasar Minulyo sebagai berikut:

KomoditasHarga (Rp) / kg atau literKondisi Harga
Beras Kualitas Medium13.250Stabil
Daging Ayam Ras34.000Stabil
Telur Ayam Ras26.666Stabil
Bawang Merah44.333Stabil
Cabai Merah Besar34.666Naik sedikit
Cabai Merah Keriting37.666Stabil
Cabai Rawit Merah60.000Stabil
Cabai Rawit Hijau34.333Naik sedikit
Minyak Goreng Curah16.650Stabil
Gula Pasir Curah16.000Stabil
Bawang Putih Honan30.000Naik sedikit
Bawang Putih Kating38.000Stabil
Daging Sapi130.000Stabil

Kenaikan harga pada beberapa komoditas seperti cabai merah besar dan bawang putih honan lebih disebabkan oleh faktor cuaca dan meningkatnya permintaan dari konsumen.

Dalam upaya mendukung kestabilan harga dan ketersediaan bahan pokok, pemerintah Kabupaten Pacitan aktif melakukan pemantauan harga serta stok di pasar tradisional. Wahyu menekankan pentingnya edukasi bagi para pedagang agar menjual sesuai HET demi melindungi daya beli masyarakat. Pemerintah daerah juga mengoptimalkan operasi pasar dan memantau distribusi bahan pokok secara berkala agar masyarakat tidak mengalami kesulitan memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

Beberapa langkah antisipatif, seperti mengajak masyarakat menghindari panic buying dan penimbunan bahan pokok, menjadi bagian dari strategi menjaga pasar tetap kondusif. Alokasi anggaran untuk operasi pasar selama ini mencapai lebih dari Rp35 juta, menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas pangan.

Melihat masa depan, pihak Disdagnaker menyuarakan harapan agar pemerintah pusat terus memonitor dan mengevaluasi distribusi bahan pokok agar jalur distribusi tetap lancar dan harga bisa terkendali. Selain itu, peningkatan pemanfaatan produk lokal diharapkan dapat mengangkat sektor produksi daerah, sehingga keberlangsungan ekonomi pedagang dan petani tradisional juga terjamin.

Secara keseluruhan, meskipun harga sembako relatif stabil dengan beberapa kenaikan minor, tantangan utama yang dihadapi adalah geliat ekonomi pasar tradisional yang masih harus didorong agar kembali hidup dan dinamis. Harapan besar ditempatkan pada peningkatan kualitas produksi lokal serta dukungan dari pemerintah dalam menjaga distribusi dan harga tetap terjaga, demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat Pacitan secara menyeluruh.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index