JAKARTA - Upaya mendorong UMKM menjadi lebih tangguh dan kompetitif terus digencarkan. Salah satunya terlihat dalam pelaksanaan kelas online yang diikuti oleh hampir 1.000 pelaku usaha dari berbagai penjuru Indonesia. Inisiatif ini menjadi bentuk nyata komitmen sektor ritel untuk menjadikan pelaku UMKM sebagai bagian integral dari ekosistem bisnis modern.
Kegiatan ini dirancang sebagai pondasi penting dalam mendorong UMKM naik kelas, tidak hanya sekadar bertahan di pasar lokal, tetapi juga mampu menembus pasar nasional bahkan ekspor. Melalui kelas bertajuk “Mulai Kecil, Pikir Besar: Fondasi UMKM Tangguh”, para peserta mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang bagaimana menyiapkan usaha yang tidak hanya kuat dalam operasional, namun juga adaptif terhadap tantangan global.
Hampir seribu pelaku usaha dari berbagai kota seperti Palu, Bogor, Bandung, Surabaya, Tangerang, serta sejumlah daerah di Sumatera dan Kalimantan turut ambil bagian dalam program ini. Dengan difasilitasi melalui platform edukasi digital Aksesmu, kelas ini memberikan akses pembelajaran yang merata tanpa batas geografis.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Wahyudi Hidayat, menekankan pentingnya menjadikan UMKM sebagai bagian dari rantai pasok ritel modern. Menurutnya, upaya peningkatan daya saing harus dibarengi dengan pembinaan dan pendampingan berkelanjutan agar pelaku usaha kecil bisa masuk dalam ekosistem ritel yang lebih besar.
“Pengetahuan dan pembekalan adalah modal penting bagi pelaku UMKM. Dan ini akan dilakukan pembinaan dan pemberdayaan lanjutan sehingga pelaku UMKM bisa masuk ekosistem retail modern,” ungkap Wahyudi.
Peserta tidak hanya mendapatkan materi teknis dan strategi pengembangan bisnis, tetapi juga inspirasi dari para praktisi dan ahli. Dalam sesi utama, dua narasumber dihadirkan untuk berbagi pengalaman dan wawasan.
Salah satunya adalah Mirawati Purnama, Ketua Bidang Education dan People Development dari Asosiasi Pengusaha Pemasok Pasar Modern Indonesia (AP3MI). Ia dikenal sebagai praktisi UMKM yang telah lama mendampingi berbagai brand lokal tumbuh menuju ekspansi nasional. Dalam sesi berbagi, Mirawati menyoroti pentingnya pelaku UMKM menemukan momen kunci atau "AHA Moment" yang menjadi titik lahirnya ide produk atau jasa yang benar-benar relevan dengan kebutuhan pasar.
Menurutnya, banyak bisnis lokal sukses yang lahir dari observasi sederhana namun bermakna. Ia mencontohkan kisah sukses dari sejumlah brand seperti BonCabe dan Nature Pals yang berawal dari kebutuhan sehari-hari namun mampu dikembangkan secara kreatif dan strategis.
“Produk yang berangkat dari kebutuhan nyata dan dikerjakan dengan penuh kesungguhan akan menemukan jalannya sendiri. UMKM harus jeli membaca peluang itu,” jelas Mirawati kepada para peserta.
Selain Mirawati, hadir pula Irwan Santo Wijaya, seorang konsultan bisnis dan ahli ekspor produk lokal. Dalam paparannya, ia membagikan wawasan tentang bagaimana UMKM dapat menembus pasar ekspor melalui penguatan kualitas produk, konsistensi dalam pengiriman, hingga pemahaman terhadap regulasi dan preferensi pasar luar negeri.
Kehadiran Irwan memberikan dimensi baru bagi para pelaku UMKM, terutama mereka yang sudah siap atau mulai menyiapkan langkah untuk merambah pasar global. Ia juga mengajak peserta untuk berani membangun standar yang lebih tinggi sejak awal, karena menurutnya, pasar luar negeri tidak hanya mencari produk unik, tetapi juga mengutamakan kualitas dan keberlanjutan.
Melalui kombinasi antara edukasi, inspirasi, dan pendampingan, kelas online ini diharapkan menjadi awal dari proses transformasi UMKM yang lebih kuat dan mandiri. Tidak hanya sebagai penyedia produk lokal, tetapi juga sebagai pelaku usaha yang berdaya saing tinggi di tengah dinamika ekonomi global.
Kegiatan ini bukan sekadar kelas daring biasa. Ia menjadi ajang pemberdayaan yang nyata, menghubungkan para pelaku usaha kecil dengan jaringan dan pemahaman yang selama ini mungkin sulit diakses. Apalagi dengan dukungan teknologi, pelaku UMKM dari berbagai pelosok kini bisa mendapatkan wawasan yang sama seperti mereka yang berada di kota besar.
Langkah ini sejalan dengan semangat kolaboratif antar asosiasi ritel dan pemasok yang terus mendorong keterlibatan UMKM dalam ekosistem bisnis yang lebih luas. Melalui berbagai kelas lanjutan yang direncanakan, pelaku UMKM akan semakin dipersiapkan untuk menghadapi tantangan dan mengambil peluang di sektor ritel modern.
Kegiatan seperti ini menunjukkan bahwa keberhasilan UMKM tidak harus selalu dimulai dari modal besar, tetapi bisa berangkat dari keberanian untuk belajar, memahami pasar, dan berinovasi secara berkelanjutan. Dengan pendampingan yang tepat, UMKM bukan hanya menjadi tulang punggung ekonomi nasional, tetapi juga agen perubahan yang membawa warna dan kekuatan baru bagi ekonomi Indonesia.