JAKARTA - Keselamatan penumpang menjadi fokus utama PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dalam menjaga kualitas pelayaran di wilayah perairan Indonesia. Salah satu langkah penting yang dilakukan adalah dengan menggelar Safety Workshop Kapal Penyeberangan yang berlangsung di Illira Hotel. Workshop ini diikuti oleh 23 perusahaan pelayaran dan 54 nakhoda kapal yang beroperasi di jalur penyeberangan Ketapang-Gilimanuk.
Acara tersebut menjadi wadah strategis untuk membahas berbagai aspek keselamatan mulai dari penggunaan alat keselamatan hidup (Live Saving Appliances), pengamanan kargo, hingga pemahaman buku stabilitas kapal. Selain itu, workshop juga menghadirkan materi studi kasus dan peningkatan kesadaran keselamatan di bidang pelayaran.
Peran BKI dalam Menjamin Keselamatan Pelayaran
Arief Budi Permana, Direktur BKI, menegaskan bahwa lembaganya berperan penting dalam mengawal pelaksanaan aturan keselamatan kapal di Indonesia. BKI secara rutin melakukan survey berkala untuk memastikan bahwa kapal-kapal yang beroperasi memenuhi standar teknis dan operasional yang telah ditetapkan.
“Saat ini, kami juga mengimplementasikan digitalisasi proses survey klasifikasi yang memungkinkan pelaporan secara real time, sehingga pengawasan dapat lebih efektif,” ujar Arief didampingi jajaran BKI lainnya.
Di samping itu, peningkatan kompetensi sumber daya manusia dilakukan secara berkelanjutan melalui pelatihan teknis dan sertifikasi internasional. Pendekatan ini bertujuan membangun kesadaran semua pihak, dari operator kapal hingga regulator, akan pentingnya keselamatan dan pemenuhan regulasi yang berlaku.
Kolaborasi dan Analisa untuk Keselamatan Lebih Baik
Belajar dari insiden kecelakaan kapal seperti tenggelamnya KMP Tunu Jaya Pratama, BKI bekerjasama dengan berbagai instansi, termasuk KNKT, melakukan analisa mendalam untuk mengetahui penyebab dan melakukan perbaikan aturan klasifikasi kapal.
“Dengan kolaborasi ini, kami berharap keselamatan pelayaran dapat terus ditingkatkan bersama-sama,” tambah Arief.
Klasifikasi dan sertifikasi kapal menjadi pondasi utama untuk mewujudkan tema “Aman Menyebrang, Nyaman Bepergian”. Proses klasifikasi yang independen menjamin bahwa kapal dibangun dan dipelihara sesuai standar teknis dan operasional yang tinggi.
Klasifikasi sebagai Jaminan Keamanan dan Kenyamanan
Melalui sistem klasifikasi, BKI memastikan bahwa kapal tidak hanya dirancang sesuai standar, tetapi juga secara rutin diperiksa untuk menjaga kualitas dan keamanan. Selain itu, kapal harus memiliki sistem manajemen yang baik agar mampu beroperasi secara optimal.
Sertifikasi kapal pun menjadi dasar hukum yang memberikan jaminan kepada otoritas pelabuhan dan masyarakat bahwa kapal tersebut laik berlayar.
“Ketika aspek keselamatan terpenuhi, penumpang pun akan merasa nyaman dan perjalanan laut menjadi lebih aman dan tenang,” terang Arief.
Antusiasme Insan Maritim di Ketapang
Bambang Riyanto, Kepala Cabang Utama BKI Surabaya sekaligus Ketua Panitia Safety Workshop, menyampaikan apresiasi atas partisipasi tinggi para insan maritim di Ketapang yang menunjukkan keseriusan mengikuti acara.
“Lebih dari seratus persen undangan hadir, menandakan komitmen yang kuat dari operator dan stakeholder penyeberangan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran keselamatan,” ungkap Bambang.
Melalui edukasi seperti pembacaan buku stabilitas kapal dan pengamanan muatan, BKI mengajak seluruh pelaku maritim untuk terus memajukan dunia pelayaran nasional, memperkuat posisi Indonesia sebagai negara maritim.
Upaya yang dilakukan BKI dalam menggelar workshop keselamatan kapal penyeberangan ini menjadi bukti nyata komitmen menjaga standar tinggi pelayaran Indonesia. Dengan teknologi digital, peningkatan kompetensi SDM, serta kolaborasi antar pemangku kepentingan, keselamatan di jalur penyeberangan diharapkan semakin terjamin.
Langkah ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan masyarakat, tapi juga mendukung kelancaran transportasi laut yang vital bagi konektivitas dan perekonomian nasional.