Jepang

Prestasi Gemilang Siswi Samarinda di Jepang

Prestasi Gemilang Siswi Samarinda di Jepang
Prestasi Gemilang Siswi Samarinda di Jepang

JAKARTA - Momen berharga bagi seorang pelajar adalah saat bisa mengukir prestasi di panggung internasional. Hal itulah yang kini tengah dirasakan oleh Zhafira Trisiana Putri, siswi SMKN 3 Samarinda, yang berhasil meraih medali emas pada Japan Design, Idea & Invention Expo (JDIE) 2025 di Tokyo, Jepang. Ajang ini menjadi wadah bagi para pelajar dari berbagai negara untuk menunjukkan kreativitas dan inovasi terbaik mereka dalam bidang desain dan penemuan.

Inovasi Produk Herbal Berbasis Kearifan Lokal

Zhafira dan timnya mempersembahkan karya unik yang menjadi sorotan para juri internasional, yaitu produk herbal yang memanfaatkan daun bangun-bangun, tanaman asli yang populer di Sumatera Barat karena manfaatnya khusus untuk ibu menyusui. Produk tersebut dikembangkan menjadi beberapa varian, seperti susu herbal, salep anti-kanker, serta aromaterapi yang berpotensi besar untuk kesehatan.

“Jadi, awalnya pembina kami, Kak Hotrizal, pernah melakukan penelitian tentang kandungan anti-kanker pada daun bangun-bangun. Dari situ, kami tertarik mengembangkan lebih jauh menjadi susu herbal, salep anti-kanker, dan aromaterapi,” jelas Zhafira.

Perjuangan dan Ketekunan Menghadapi Tantangan

Perjalanan menuju keberhasilan tersebut penuh dengan berbagai tantangan. Setelah proposal mereka lolos seleksi ketat, tim Zhafira menjalani proses eksperimen selama tiga bulan di laboratorium Universitas Mulawarman. Berbagai percobaan yang sempat gagal tidak mematahkan semangat mereka.

“Salepnya sempat gagal tiga kali. Di lab juga sempat tidak berhasil. Tapi karena kami bawa prototipe, kami tetap percaya diri untuk mempresentasikan karya kami,” tutur Zhafira.

Selain itu, keterbatasan bahan baku daun bangun-bangun menjadi kendala tersendiri. Daun tersebut sulit ditemukan di Samarinda, sehingga harus didatangkan langsung dari Medan oleh pembina mereka agar eksperimen dapat terus berjalan.

“Iya, kami sempat kekurangan bahan. Untungnya pembina kami kirim dari Medan. Kami ingin mengenalkan manfaat daun ini ke lebih banyak orang karena potensinya sangat besar,” tambahnya.

Keberhasilan dalam Ajang Internasional

Mempresentasikan karya di depan juri internasional menggunakan bahasa Inggris menjadi momen yang mendebarkan bagi Zhafira dan tim. Meskipun sempat gugup, persiapan matang dan kerja keras mereka membuahkan hasil gemilang dengan berhasil mendapatkan medali emas. Dari sekitar 20 tim asal Indonesia dan peserta lain dari 26 negara, tim SMKN 3 Samarinda menunjukkan kemampuan yang luar biasa.

Cita-cita dan Semangat Melanjutkan Pendidikan

Bagi Zhafira, kemenangan ini bukan hanya sebuah prestasi, tetapi juga pengalaman berharga yang semakin memantapkan keinginannya untuk melanjutkan pendidikan di bidang kedokteran. Saat ini, ia tengah menjalani masa penjurusan di kelas XI sambil tetap aktif mengikuti berbagai ajang akademik.

Prestasi yang diraih dalam JDIE 2025 ini melengkapi sejumlah pencapaian lain yang telah didapatnya sebelumnya, seperti Juara 1 Olimpiade Nasional Diamond Education Institute, Juara 1 Euphorbio 7 oleh FMIPA Universitas Mulawarman, dan Juara 1 Smaridasa Science Competition oleh SMAN 10 Samarinda.

Kisah Zhafira menjadi inspirasi bahwa ketekunan dan inovasi yang berlandaskan pada kearifan lokal mampu mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Kesuksesan ini juga mengajak pelajar lainnya untuk terus berkarya dan tidak takut menghadapi tantangan demi menggapai mimpi besar.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index