Magang

573 Perusahaan Ikut Serta Program Magang Nasional Pemerintah

573 Perusahaan Ikut Serta Program Magang Nasional Pemerintah
573 Perusahaan Ikut Serta Program Magang Nasional Pemerintah

JAKARTA - Program magang berskala nasional yang dirancang pemerintah akhirnya memasuki tahap penting. Setelah membuka pendaftaran untuk perusahaan peserta, kini giliran lulusan perguruan tinggi diberi kesempatan mendaftar mulai Selasa, 7 Oktober 2025.

Menurut Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto, antusiasme dunia usaha terlihat tinggi. Hingga Senin (6/10/2025), tercatat sudah ada 573 perusahaan yang siap menampung para peserta magang.

“Saat ini 6 Oktober jumlah perusahaan yang berpartisipasi ada 573 perusahaan,” ujarnya kepada Kontan.co.id.

Tahapan Program: Dari Pendaftaran hingga Penempatan

Haryo menjelaskan bahwa pelaksanaan program magang nasional mengikuti timeline yang jelas.

1–7 Oktober 2025: Pendaftaran perusahaan dan usulan program pemagangan.

7–14 Oktober 2025: Pendaftaran dan seleksi peserta magang.

15 Oktober 2025 – 15 April 2026: Penempatan peserta magang di perusahaan selama enam bulan.

Dengan jadwal tersebut, pemerintah ingin memastikan proses berjalan terstruktur sehingga para lulusan bisa segera memulai pengalaman kerja di dunia profesional.

Target 100.000 Peserta Magang

Pemerintah menargetkan jumlah peserta tahap awal mencapai 20.000 lulusan. Namun jumlah itu bukan angka final. Haryo menegaskan, pemerintah akan memperluas hingga 100.000 peserta dengan menambah 80.000 orang berikutnya.

“Peserta magang akan menerima uang saku sebesar UMK di wilayah masing-masing peserta. Mempertimbangkan antusiasme dan respons positif, program akan didorong dengan melihat pelaksanaan program saat ini,” jelasnya.

Skema ini diharapkan memberi pengalaman kerja riil bagi para lulusan baru sehingga bisa meningkatkan daya saing mereka di pasar tenaga kerja.

Dukungan Teknis dari Kementerian Ketenagakerjaan

Agar program berjalan lancar, pemerintah telah menyiapkan sejumlah aturan dan instrumen pendukung. Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor, menuturkan bahwa persiapan sudah berjalan dengan baik.

“Sistem informasi ayomagang untuk pendaftaran juga sudah dipersiapkan. Pembiayaan dan anggaran juga telah disetujui oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Jadi pada intinya, persiapan sudah sangat baik,” katanya.

Selain itu, terbitnya Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) dan petunjuk teknis (Juknis) memperkuat dasar hukum pelaksanaan program, sehingga perusahaan maupun peserta memiliki pedoman yang jelas.

Anggaran Rp199,71 Miliar untuk Uang Saku

Afriansyah juga mengungkapkan bahwa pemerintah menyiapkan anggaran cukup besar guna membiayai uang saku peserta. Setiap peserta akan menerima rata-rata Rp3,3 juta per bulan, sesuai dengan upah minimum di wilayah masing-masing.

“Uang saku yang diterima peserta per orang dan per bulan secara rata-rata mencapai Rp 3,3 juta. Total anggaran magang tersebut mencapai Rp199,71 miliar,” ujarnya.

Dengan dukungan anggaran ini, pemerintah memastikan peserta magang tidak hanya mendapatkan pengalaman kerja, tetapi juga jaminan finansial yang bisa membantu biaya hidup mereka selama program berlangsung.

Respon Positif Dunia Usaha

Partisipasi 573 perusahaan menjadi sinyal positif bahwa program ini disambut baik oleh dunia usaha. Ragam sektor industri diperkirakan akan ikut serta, mulai dari manufaktur, jasa, keuangan, teknologi, hingga agribisnis.

Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan peserta magang diharapkan bisa menciptakan ekosistem pembelajaran kerja yang berkelanjutan. Program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi lulusan, tetapi juga membantu perusahaan menemukan talenta muda potensial.

Harapan Serikat Pekerja

Sejalan dengan rencana besar pemerintah, serikat pekerja berharap program magang ini tidak berhenti sebatas pengalaman, tetapi juga membuka peluang nyata untuk bekerja. Targetnya, 60% peserta magang bisa langsung diserap oleh industri setelah program selesai.

Jika target ini tercapai, program magang nasional akan menjadi salah satu solusi konkret dalam mengurangi angka pengangguran lulusan perguruan tinggi yang selama ini menjadi persoalan.

Dorongan bagi Lulusan Baru

Program ini dirancang khusus bagi fresh graduate yang seringkali kesulitan bersaing di dunia kerja karena minim pengalaman.

Dengan masa magang selama enam bulan, mereka diharapkan dapat mengasah keterampilan, membangun jejaring profesional, serta menyesuaikan diri dengan kebutuhan industri.

Bagi pemerintah, keberhasilan program ini akan menunjukkan efektivitas sinergi lintas kementerian dan lembaga dalam mempercepat link and match antara dunia pendidikan dengan dunia usaha.

Penutup

Peluncuran Program Magang Nasional 2025 menjadi langkah strategis pemerintah untuk menjawab persoalan pengangguran lulusan perguruan tinggi.

Dengan dukungan anggaran Rp199,71 miliar, partisipasi 573 perusahaan, serta target 100.000 peserta, pemerintah ingin memastikan generasi muda memiliki akses lebih luas terhadap pengalaman kerja nyata.

Jika berjalan sesuai rencana, program ini tidak hanya menguntungkan peserta, tetapi juga membantu dunia usaha memperoleh tenaga kerja terampil, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index