Amran Sulaiman

Amran Sulaiman Targetkan Setiap Pulau Indonesia Swasembada Pangan

Amran Sulaiman Targetkan Setiap Pulau Indonesia Swasembada Pangan
Amran Sulaiman Targetkan Setiap Pulau Indonesia Swasembada Pangan

JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang juga Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan komitmennya untuk mewujudkan seluruh pulau di Indonesia menjadi wilayah yang mandiri secara pangan. 

Langkah ini dinilai penting untuk menekan inflasi, memperkuat kemandirian daerah, sekaligus menjaga stabilitas harga di seluruh wilayah Tanah Air.

“(Kami fokuskan) bagaimana pulau itu swasembada beras,” ujar Amran usai serah terima jabatan Kepala Bapanas dari Arief Prasetyo Adi di Jakarta.

Menurut Amran, impian besar swasembada pangan kini semakin nyata. Beberapa pulau yang dulunya bergantung pada pasokan antarwilayah, kini sudah mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.

Kalimantan Jadi Contoh Sukses Kemandirian Pangan

Salah satu contoh yang disebut Amran adalah Pulau Kalimantan. Dulu, daerah ini harus mendatangkan beras dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Kini, wilayah tersebut sudah mampu memproduksi beras secara mandiri tanpa bergantung pada pasokan dari luar.

“Kalimantan dulunya impor beras dari daerah lain. Sekarang, empat dari lima provinsi di sana sudah swasembada,” kata Amran.

Kemandirian pangan di tingkat pulau, lanjutnya, berdampak besar terhadap penurunan biaya logistik antarwilayah. Dengan berkurangnya biaya transportasi pangan, harga jual di tingkat konsumen pun menjadi lebih stabil dan terjangkau.

“Dia yang ngangkut ini ditanggung oleh masyarakat kan? Sekarang ini kita swasembada kan?” ujarnya menegaskan.

Inflasi Pangan Indonesia Termasuk Terbaik Dunia

Keberhasilan Kalimantan dan beberapa wilayah lain dalam mencapai swasembada beras turut membantu Indonesia menjaga inflasi pangan tetap terkendali. Amran menyebut, posisi inflasi nasional saat ini berada di peringkat lima besar terbaik dunia.

“Dari lima provinsi, kalau tidak salah empat sudah swasembada (beras) di Pulau Kalimantan, sehingga inflasi alhamdulillah, posisi mungkin lima besar terbaik dunia,” kata Amran dengan optimistis.

Ia menegaskan, strategi pangan nasional ke depan akan difokuskan pada peningkatan kemandirian di setiap pulau agar tidak ada lagi ketimpangan harga dan distribusi antarwilayah.

Fokus Awal pada Komoditas Strategis

Untuk mewujudkan swasembada di seluruh pulau, pemerintah akan memusatkan perhatian pada tiga komoditas utama: beras, jagung, dan gula putih. Ketiganya dianggap paling berpengaruh terhadap stabilitas pangan nasional.

“Jadi, kita fokuskan pada komunitas strategis dulu. Yang strategis beras, jagung, kemudian gula putih, ini satu per satu kita beresin,” jelas Amran.

Pendekatan ini tidak hanya menargetkan peningkatan produksi, tetapi juga perbaikan di semua rantai pasok — mulai dari hulu hingga hilir — agar pasokan tetap stabil dan harga terjaga di seluruh Indonesia.

Hilirisasi Jadi Penggerak Nilai Tambah

Selain pangan pokok, sektor perkebunan dan hortikultura juga menjadi perhatian utama. Amran menilai, hilirisasi menjadi kunci untuk meningkatkan nilai tambah dan memperkuat ekonomi petani.

Salah satu contoh konkret adalah pengolahan kelapa sawit menjadi minyak goreng. Program ini tidak hanya memperkuat pasokan dalam negeri, tetapi juga menjaga harga tetap stabil di tengah fluktuasi pasar global.

“Selain pangan pokok, kita juga dorong sektor perkebunan dan hortikultura untuk hilirisasi. Ini penting agar nilai tambah dinikmati masyarakat,” ujarnya.

Peta Pengembangan Pangan Sudah Disusun

Untuk mempercepat realisasi program swasembada di setiap pulau, Bapanas telah menyusun peta pengembangan pangan dan perkebunan secara rinci. Peta ini menjadi panduan bagi pemerintah daerah dalam mengembangkan komoditas unggulan sesuai potensi wilayah masing-masing.

“Jadi, kita sudah mapping semua petanya ini,” ungkap Amran.

Dengan pendekatan berbasis wilayah, setiap daerah dapat fokus pada penguatan komoditas yang paling sesuai dengan kondisi geografis dan sumber daya lokal, sehingga kemandirian pangan nasional bisa dicapai secara merata.

Sinergi Pangan Nasional di Bawah Kepemimpinan Baru

Sebelumnya, Andi Amran Sulaiman resmi merangkap jabatan sebagai Kepala Bapanas menggantikan Arief Prasetyo Adi. Serah terima jabatan digelar di Kantor Bapanas, Jakarta, Senin 13 Oktober 2025, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 116/P Tahun 2025 yang ditandatangani pada 9 Oktober 2025.

Amran menyampaikan apresiasi kepada Arief yang dianggap sebagai sahabat dan mitra kerja selama lebih dari satu dekade. Ia menyebut Arief sebagai sosok pekerja keras, berintegritas tinggi, serta memiliki kecerdasan dan dedikasi luar biasa.

“Beliau ini sahabat saya sejak 10 tahun lalu. Pekerja keras, sangat cerdas, dan penuh dedikasi,” kata Amran.

Menuju Indonesia Mandiri dan Tangguh Pangan

Amran menegaskan, target besar pemerintah bukan hanya sekadar meningkatkan produksi, tetapi menciptakan sistem pangan yang tangguh di setiap pulau. 

Dengan pendekatan terintegrasi dan pengawasan ketat, Indonesia diharapkan benar-benar bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.

Ia optimistis, dengan kerja sama lintas kementerian, pemerintah daerah, dan sektor swasta, cita-cita swasembada nasional di seluruh pulau dapat terwujud dalam waktu dekat.

“Kalau semua bergerak bersama, bukan hal yang mustahil Indonesia akan benar-benar mandiri pangan,” tutupnya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index