JAKARTA - Setahun masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, berbagai program yang dijalankan pemerintah mulai menunjukkan hasil konkret.
Salah satu indikatornya, menurut Wakil Ketua DPR RI Fraksi PKB Cucun Ahmad Syamsurijal, adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang kini benar-benar bisa dirasakan manfaatnya secara langsung oleh rakyat.
Cucun menyebut, selama dirinya menjadi anggota DPR, baru kali ini APBN tersalurkan dengan efektif hingga ke lapisan masyarakat terbawah tanpa hambatan birokrasi yang berbelit. Ia mengaku pencapaian itu patut diapresiasi mengingat pemerintahan Prabowo-Gibran baru berjalan satu tahun.
“Semua yang dilakukan Pak Presiden sesuai dengan visi-misinya ini sudah berjalan. Walaupun misalkan ada target dalam 1 tahun ini ingin mencapai (nilai) 10, baru 9 gitu, kan ini proses ya semua. Dan kita melihat apa yang selama ini, saya sendiri sebagai DPR, pernah di Badan Anggaran, program budgeting yang betul-betul APBN ini bisa langsung dirasakan oleh rakyat, baru kali ini,” ujar Cucun saat ditemui di kantor DPP PKB
Adapun pemerintahan Prabowo-Gibran akan memasuki usia satu tahun pada 20 Oktober 2025 mendatang.
Program Makan Bergizi Gratis Jadi Contoh Nyata
Salah satu wujud nyata APBN yang langsung dirasakan masyarakat, kata Cucun, adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Program tersebut menjadi simbol komitmen pemerintah dalam memastikan anggaran negara digunakan secara tepat sasaran, terutama untuk kebutuhan dasar masyarakat seperti pangan dan gizi anak sekolah.
“Misalkan, silakan terjadi perdebatan di tengah publik mengenai MBG. Tetapi ini uang yang betul-betul langsung dirasakan oleh publik, yang tidak melalui jalur terlalu panjang menetes skemanya, harus proses lelang di mana, kemudian sampai di bawah itu sistem keuangan juga, proses pencairannya bisa lama. Satu itu contohnya, ini program budgeting yang cukup luar biasa,” tuturnya.
Menurut Cucun, mekanisme distribusi dana MBG yang efisien menjadi terobosan penting dalam sistem keuangan negara. Selama ini, banyak program pemerintah terkendala oleh proses birokrasi yang panjang dan rumit. Namun, MBG berhasil memotong rantai birokrasi sehingga manfaatnya cepat diterima oleh masyarakat.
Efek Ganda terhadap Ekonomi Lokal
Selain memberikan manfaat langsung dalam hal gizi anak sekolah, Cucun menilai program MBG juga memberikan efek berantai terhadap ekonomi lokal. Dengan pengadaan bahan makanan yang melibatkan petani, peternak, dan pelaku UMKM daerah, program ini menggerakkan rantai pasok dari bawah.
“Kalau kita bicara soal MBG, ini tidak hanya soal makan bergizi, tapi juga soal bagaimana uang APBN itu berputar di daerah, melibatkan masyarakat, dan menumbuhkan ekonomi lokal,” ujarnya.
Pernyataan itu sejalan dengan pandangan sejumlah ekonom yang menilai bahwa model penyaluran APBN langsung ke masyarakat akan memperkuat daya beli sekaligus menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Penguatan Ekonomi Desa Melalui Kopdes Merah Putih
Selain MBG, Cucun juga menyoroti upaya pemerintah dalam menggerakkan ekonomi pedesaan melalui program Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih). Ia menilai inisiatif tersebut dapat memperkuat permintaan pasar domestik dan mempercepat perputaran ekonomi dari tingkat bawah.
“Kalau Kopdes Merah Putih ini berjalan bagus, domestik demand akan berjalan, semua perputaran ekonomi akan terjadi di bawah,” sambungnya. Cucun menjelaskan, keberadaan Kopdes Merah Putih akan memperkuat ekonomi lokal karena mendorong kemandirian desa.
Dengan sistem koperasi, desa dapat mengelola berbagai sektor ekonomi seperti perdagangan, pertanian, hingga perikanan secara kolektif, sehingga keuntungan bisa langsung kembali ke masyarakat desa itu sendiri.
Menurutnya, langkah ini merupakan implementasi nyata dari konsep ekonomi kerakyatan sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945.
Menjalankan Amanat Konstitusi dengan Nyata
Cucun menilai, kebijakan ekonomi yang diterapkan Presiden Prabowo merupakan bentuk penerapan langsung dari prinsip bahwa kekayaan negara harus dikuasai oleh negara dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
“Prabowo juga benar-benar menerapkan Pasal 33 UUD 1945,” tegas Cucun.
Menurutnya, banyak kebijakan yang kini diarahkan untuk memperkuat posisi negara dalam mengelola sumber daya alam dan ekonomi strategis, tanpa meninggalkan prinsip efisiensi dan pemerataan.
“Saya dari sisi legislatif melihat bagaimana menertibkan semua amanat Pasal 33, seluruh kekayaan negara ini dikuasai oleh negara dan supaya bisa dimanfaatkan seluas-luasnya untuk kepentingan rakyat,” imbuhnya.
Ia juga mengapresiasi keberanian pemerintah dalam melakukan transformasi ekonomi nasional, termasuk melalui langkah-langkah yang terkadang menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
Bagi Cucun, perdebatan merupakan bagian wajar dari proses demokrasi, selama tujuannya tetap untuk kesejahteraan rakyat.
Transformasi Nyata di Tahun Pertama Pemerintahan
Cucun menilai, apa yang dilakukan pemerintahan Prabowo-Gibran dalam satu tahun terakhir menunjukkan arah perubahan yang jelas. Walaupun masih ada target yang belum tercapai sepenuhnya, ia melihat progres yang signifikan dibanding periode-periode sebelumnya.
“Semua yang dilakukan Pak Presiden sesuai dengan visi-misinya ini sudah berjalan. Walaupun misalkan ada target dalam satu tahun ini ingin mencapai (nilai) 10, baru 9 gitu, kan ini proses ya semua,” katanya.
Menurut Cucun, capaian di tahun pertama ini menjadi modal penting bagi pemerintah untuk melanjutkan program-program strategis di tahun-tahun berikutnya. Apalagi, sebagian besar program pembangunan kini berbasis pada pendekatan langsung ke rakyat, bukan sekadar angka makro di atas kertas.
APBN untuk Kesejahteraan Nyata
Bagi Cucun, keberhasilan menyalurkan APBN hingga dirasakan langsung oleh masyarakat merupakan lompatan besar dalam tata kelola anggaran nasional. Ia berharap, pola seperti MBG dan Kopdes Merah Putih bisa terus diperluas agar manfaatnya semakin merata.
“Program budgeting yang betul-betul APBN ini bisa langsung dirasakan oleh rakyat, baru kali ini,” ujarnya menegaskan.
Menurutnya, keberanian pemerintah menjalankan kebijakan yang berpihak kepada rakyat kecil harus terus dijaga agar tidak berhenti pada tahun pertama. Dengan begitu, transformasi ekonomi yang diusung Prabowo-Gibran bisa benar-benar menjadi fondasi pemerintahan yang kuat dan berpihak pada rakyat.