JAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto menuturkan keberhasilan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui program Kampung Nelayan, yang berhasil melipatgandakan penghasilan nelayan hingga 100 persen.
Cerita itu ia sampaikan dalam Forbes Global CEO Conference 2025 yang digelar di Hotel The St Regis, Jakarta.
Dalam forum berskala internasional tersebut, Prabowo memaparkan pendekatan baru pemerintah dalam memberdayakan komunitas nelayan—sektor yang selama ini kerap terpinggirkan dari kebijakan ekonomi nasional.
Ia menilai, selama delapan dekade perjalanan Indonesia, belum ada program yang benar-benar efektif dalam meningkatkan taraf hidup para nelayan.
“Jadi pada dasarnya, dalam 80 tahun sejarah Indonesia, belum ada program yang benar-benar efektif untuk memberdayakan komunitas nelayan kami. Dan inilah yang sedang kami coba lakukan,” ujar Prabowo.
Langkah Awal Melalui Proyek Percontohan
Prabowo menjelaskan bahwa program Kampung Nelayan bermula dari proyek percontohan yang digagas oleh Menteri Kelautan dan Perikanan.
Model yang dikembangkan dikenal sebagai Fishing Village Project, yaitu desa percontohan dengan sekitar 2.000 nelayan yang direorganisasi dan dibekali fasilitas penunjang modern. Program ini menitikberatkan pada penyediaan infrastruktur dasar yang selama ini absen di banyak desa pesisir.
Pemerintah membangun dermaga sederhana, fasilitas produksi es, cold storage, hingga panel surya untuk kebutuhan energi nelayan. Tidak hanya itu, tersedia pula klinik bersih dan sekolah layak bagi keluarga nelayan sebagai bentuk dukungan sosial dan kesehatan.
Langkah-langkah tersebut, kata Prabowo, menjadi fondasi penting dalam membangun ekosistem perikanan yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.
Hasil yang Melampaui Ekspektasi
Prabowo mengaku semula tidak menyangka bahwa perubahan infrastruktur sederhana itu mampu memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat pesisir. Namun, berdasarkan laporan di lapangan, pendapatan nelayan meningkat hingga dua kali lipat hanya dalam waktu kurang dari dua tahun.
“Dan kami menemukan dari kesaksian mereka, setelah satu setengah hingga dua tahun, pendapatan mereka meningkat hingga 100 persen. Itu luar biasa. Saya sendiri sangat terkejut. Saya pikir mungkin 40 persen, 50 persen, tapi ternyata meningkat 100 persen, dan semua itu hanya karena hal-hal dasar seperti es, dan tentu saja fasilitas untuk pelelangan ikan,” tutur Prabowo.
Menurutnya, faktor kunci keberhasilan tersebut terletak pada pengelolaan rantai pasok ikan yang lebih efisien. Dengan tersedianya fasilitas pelelangan di desa, hasil tangkapan nelayan kini bisa dijual langsung ke pasar dengan harga lebih baik, tanpa melalui terlalu banyak perantara.
Fasilitas Dasar, Dampak Luar Biasa
Program ini membuktikan bahwa fasilitas sederhana seperti tempat pelelangan ikan dan penyimpanan dingin memiliki pengaruh besar terhadap peningkatan nilai jual hasil tangkapan. Ikan segar kini dapat dipertahankan kualitasnya lebih lama, sehingga harga di tingkat nelayan naik signifikan.
Selain itu, penyediaan energi mandiri melalui panel surya membantu mengurangi biaya operasional nelayan, sementara keberadaan sekolah dan klinik memperkuat kesejahteraan keluarga mereka secara menyeluruh.
Prabowo menegaskan, pembangunan Kampung Nelayan tidak semata soal ekonomi, tetapi juga menyangkut martabat dan kemandirian masyarakat pesisir. Ia berharap pendekatan ini bisa menjadi model baru pembangunan desa di Indonesia.
Menuju 1.000 Desa Nelayan di Seluruh Indonesia
Melihat hasil positif dari proyek percontohan tersebut, pemerintah berencana memperluas program Kampung Nelayan ke seluruh penjuru negeri. Hingga tahun 2025, telah dibangun 65 desa nelayan modern. Targetnya, pada akhir 2026, jumlah tersebut akan mencapai 1.000 desa.
“Dan targetnya adalah pada akhir tahun 2026, kami akan membangun setidaknya 1.000 desa seperti ini di seluruh Indonesia. Seribu desa berarti akan memberdayakan dua juta nelayan. Dua juta nelayan dengan istri mereka dan mungkin dua anak, itu berarti delapan juta orang Indonesia,” ungkap Prabowo.
Program ini diproyeksikan bukan hanya sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi, tetapi juga strategi nasional untuk menjaga pasokan protein segar bagi masyarakat Indonesia. Dengan sistem distribusi yang efisien, rantai pasok pangan laut diharapkan semakin kuat dan merata.
Konektivitas dengan Koperasi Desa
Dalam paparannya, Prabowo menambahkan bahwa keberhasilan Kampung Nelayan juga berkaitan erat dengan jaringan koperasi desa yang kini tengah dikembangkan pemerintah.
Hingga saat ini, telah terbentuk lebih dari 81.000 koperasi desa yang masing-masing memiliki gudang, cold storage, minimarket, apotek, dan klinik sendiri. Koperasi ini berfungsi sebagai pusat aktivitas ekonomi masyarakat desa, termasuk dalam pengelolaan hasil laut dan penyediaan kebutuhan pokok.
Dengan terhubungnya sistem koperasi dan desa nelayan, diharapkan rantai distribusi dan perdagangan lokal bisa berjalan efisien tanpa ketergantungan pada tengkulak atau pihak perantara.
Wujud Nyata Transformasi Ekonomi Pesisir
Program Kampung Nelayan menjadi salah satu contoh nyata dari komitmen pemerintah dalam melakukan transformasi ekonomi nasional berbasis kemandirian lokal.
Prabowo menilai, penguatan sektor perikanan bukan hanya soal meningkatkan pendapatan, tetapi juga menciptakan keseimbangan antara pembangunan darat dan laut.
Peningkatan penghasilan nelayan hingga 100 persen menjadi indikator keberhasilan awal dari visi tersebut. Namun, Prabowo menekankan bahwa keberlanjutan program ini membutuhkan dukungan seluruh pihak, baik pemerintah daerah, dunia usaha, maupun masyarakat itu sendiri.
Dengan memadukan pendekatan sosial, teknologi, dan ekonomi, pemerintah berupaya mewujudkan kemandirian komunitas pesisir agar tidak lagi menjadi kelompok yang tertinggal.
Harapan untuk Masa Depan
Prabowo menutup paparannya dengan menyampaikan harapan agar generasi penerus nelayan Indonesia bisa hidup lebih sejahtera dan bangga dengan profesinya. Ia menilai, pembangunan ekonomi harus dimulai dari lapisan masyarakat yang selama ini menjadi tulang punggung bangsa.
“Dalam 80 tahun sejarah kita, belum ada program yang benar-benar efektif untuk memberdayakan nelayan. Sekarang, kami ingin mengubah itu,” ujar Prabowo menegaskan.
Dengan keberhasilan program Kampung Nelayan, pemerintah berharap dapat menciptakan fondasi kuat bagi ekonomi kelautan Indonesia sekaligus meningkatkan kesejahteraan jutaan keluarga nelayan di seluruh penjuru nusantara.